Mengenal Budak Seks Kim Jong Un: Para Pemandu Sorak Korea Utara yang 'Melayani' di Usia Remaja
Kim Jong-un dan rezimnya punya cara sendiri untuk melatih para budak seksnya yang ternyata adalah wanita pemandu sorak di Olimpiade.
Penulis: Ignatia Andra Xaverya | Editor: Ignatia Andra Xaverya
Yang sebenarnya, mereka secara mental dan seksual disiksa begitu dahsyat oleh rezim Kim Jong-un.
"Rombongan seni Korea Utara datang ke sini dan tampil dengan tarian dan nyanyian."
"Mungkin tampak seperti pertunjukan mewah di luar. Namun, mereka juga harus pergi ke pesta dan memberikan layanan seksual, rasa sakit seperti itu juga mengikutinya."
"Mereka pergi ke acara pesta Politbiro pusat dan harus tidur dengan orang-orang di sana, bahkan jika mereka tidak menginginkannya."
10 Fakta Mencengangkan Korea Utara, dari Mayat yang Jadi Wisata Sampai Pupuk Berbahan Aneh
"Pelanggaran hak asasi manusia semacam itu terjadi, dimana wanita harus mengikuti apa yang diperintahkan untuk kepuasaan rezim terhadap tubuh mereka" tutupnya.
Isu tersebut sebenarnya sudah terekspos pada 3 tahun lalu.
2015, seorang pembelot Korea Utara bernama Jang Jin-Sung membuat tulisan "Dear Leader: Poet, Spy, Escapee - A Look Inside Korea Utara,"
Berisi cerita tentang keberadaan gadis "Bagian Lima", kelompok Gadis Korea paling menarik di Utara yang ditugaskan untuk secara eksklusif melayani Kim Jong Un.
Inilah 8 Fakta Aneh Pemimpin Korut Kim Jong Un, Nomor 6 Bikin Ngakak
Isu terus saja dibagikan dan diyakini sangat tidak mungkin berubah sejak 3 tahun lalu.
Cerita Mi-Hyang salah satu mantan anggota 'cheerleader' juga pernah ditulis majalah Marie Claire karena sangat kelam.
Berisi ulasan pengalamannya dipilih menjadi 'cheerleader' khusus Kim Jong-un.
Dilatih untuk 'melayani' lingkaran liliter elit Korea Utara.
Diceritakan bagaimana dia dibawa dari kelasnya dan dipaksa untuk berlatih memuaskan hasrat seksual para pria dewasa pada usianya yang masih 15 tahun.
Parah banget, ya!