Mekanisme Grup MCA dalam Memproduksi dan Menyebarkan Postingan Provokatif serta Hoax
Muslim Cyber Army alias MCA menjadi grup di media sosial yang cukup banyak disoroti. Siapa sangka kelompok ini punya mekanisme yang cukup rapi.
TRIBUNJATIM.COM, JAKARTA — Muslim Cyber Army alias MCA menjadi grup di media sosial yang cukup banyak disoroti.
Banyak grup dengan berbagai nama yang menambahkan nama Muslim Cyber Army di bagian namanya.
Semua grup media sosial dengan imbuhan nama MCA kerap diketahui menyebarkan konten bermuatan SARA, provokatif, bahkan kabar palsu alias hoax.
Siapa sangka kelompok ini punya mekanisme yang cukup rapi.
(Pedagang Pasar Nongkojajar Pasuruan Sering Digusur Akibat Overload, Begini Pertimbangan Khofifah)
Menurut Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Fadil Imran, anggota kelompok ini mencapai ratusan ribu yang tergabung dalam MCA United.
Kelompok ini terdiri dari beberapa grup kecil lainnya.
Di media sosial, kata Fadil, cukup banyak juga akun yang menggunakan nama MCA.
MCA united merupakan grup terbuka sehingga siapa pun bisa bergabung ke dalamnya.
"Grup ini sebagai wadah untuk menampung unggahan dari anggota MCA yang upload berita, video, gambar, untuk disebarluaskan," kata Fadil.
Grup besar ini memiliki 20 admin dan moderator.
Salah satu anggotanya bernama Tara Arsih sudah diciduk polisi.
Berikutnya adalah Sniper Team.
Fadil mengatakan, kelompok ini sifatnya tertutup dengan jumlah anggota terbatas, hanya 177 orang.