Curhatan Ibu Korban Tenggelam di Pantai Ungapan, Dapat Permintaan Maaf Anaknya usai Dinyatakan Tewas
Rachmad Fauzy, warga Waringin Kedurus, Sawunggaling, Wonokromo, Kota Surabaya, menjadi korban tenggelam usai terseret ombak Pantai Ungapan
Penulis: Samsul Arifin | Editor: Dwi Prastika
"Kamu dimana nak?" tanya Sanah lagi.
"'Aku di Sendang Biru,' katanya. Wes (sudah) langsung hilang suaranya," cerita Sanah kepada TribunJatim.com.
Setelah itu, Sanah diberitahu oleh pihak kepolisian dan menantunya bahwa Fauzy sudah tiada sejak pukul 09.00 WIB.
"Lho bu, Fauzy jam 9 sudah gak ada," jelas menantunya bernama Dedy.
(Baru Dirilis 24 Jam, Video Musik ‘I.P.U.’ WANNA ONE Hampir Sentuh Angka 5 Juta Kali Ditonton)
"Lah aku ngomong tadi lo di atas jam 12.00 WIB, saat orang salat Zuhur," jawab Sanah.
Seketika itu Sanah terperenjat kaget dan bertanya-tanya.
"Aku hafal betul suara anakku, iya itu suara anakku," tegas Sanah.
Sanah meminta pada pihak kepolisian supaya anaknya bisa langsung dibawa ke rumah.
"Sebetulnya mau diotopsi, tapi saya gak mau, saya mau melihat wajah anak saya untuk yang terakhir kalinya," jelasnya.
(Dinas Pariwisata Targetkan 15 Ribu Wisatawan Kunjungi Surabaya Tahun Ini)
Sebelumnya, Rachmad Fauzy (26), warga jalan Waringin Kedurus Kelurahan Sawunggaling Kecamatan Wonokromo Kota Surabaya menjadi korban tenggelam usai terseret ombak laut Pantai Ungapan di Desa Gajahrejo Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang, Selasa (6/3/2018).
Kasat Polair Polres Malang, AKP Dwiko Gunawan menjelaskan, kejadian tersebut terjadi ketika korban yang datang ke Pantai Ungapan sekitar pukul 08.00 WIB bersama rekan-rekannya dari Surabaya.
"Sesampainya di pantai Ungapan, seperti halnya wisatawan yang lain, korban dan rekan-rekannya langsung bermain sambil mengabadikan momen keindahan alam dengan foto-foto," kata Dwiko Gunawan mendampingi Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung.
(Susul WANNA ONE, JBJ Juga Bakal Datang ke Jakarta Lho, Yang Mau Nonton Konsernya Buruan Beli Tiket!)
Terlalu asyik berfoto-foto, dikatakan Dwiko, korban bersama rekan-rekanya tidak menyadari tiba-tiba ada ombak besar yang datang.
Tak ayal, tubuh korban diterjang dan digulung gelombang tinggi laut hingga menyeretnya ke laut.