Politisi PPP Jombang Tewas Pakai Celdam, Begini Curhatan Menyedihkan Istri dan Anaknya
Tewasnya Wakil Ketua DPC PPP Jombang Syafii secara aneh dan memalukan masih menyisakan misteri bagi keluarganya.
Penulis: Sutono | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Wakil Ketua DPC PPP Jombang Syafii Has, Jumat (16/3/2018) ditemukan tewas di kebun tebu pinggir Sungai Brantas, Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.
Kendati saat ditemukan dalam kondisi nyaris telanjang karena hanya ada celana dalam menempel di tubuhnya.
Namun di mata Ismiati (52), istri almarhum, Syafii Has merupakan sosok yang kesehariannya nyaris tanpa cacat.
“Suami saya di mata keluarga tidak ada bandingannya. Orangnya ikhlas. Tanyalah warga sini, kegiatannya cuma ke masjid, itu-itu aja,” ujar Ismiati, di kediamannya Dusun Pulorejo, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Jombang, Minggu (18/3/2018).
Ismiati juga mengatakan, sejauh yang dia tahu, Syafii tidak mempunyai musuh. Namun diakuinya dia tidak pernah mengecek ponsel suaminya.
Geger, Wakil Ketua DPC PPP Jombang Ditemukan Tewas di Kebun Tebu, Kondisi Jenazahnya Tanpa Busana
Inilah Kronologi Lengkap dan Penyebab Ambruknya Pavilun Saraf RSAL Dr Ramelan Surabaya
Lebih-lebih, sambung Ismiati, beberapa waktu belakangan ini, almarhum sakit-sakitan. Ismiati mengatakan, almarhum mempunyai riwayat penyakit jantung.
“Mungkin di ponselnya ada SMS atau apa. Tapi saya tidak tahu. Saya tidak ingin terlalu mencampuri urusannya, mengingat dia juga sakit. Bahkan keluar malam juga hampir tidak pernah. Sehari-hari lebih banyak ke masjid dan olahraga," terangnya.
Sore sebelum Syafii meninggal dunia, Ismiati mengaku dipamiti suaminya hendak ke Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben, Jombang untuk menemui seseorang.
Ismiati mengiyakan karena mengira tidak akan lama.
Cabuli Calon Murid, Kepala SMK di Lamongan Divonis 10 Tahun Penjara, Aneh Siswa Malah Membela
Karena sampai larut malam suaminya belum juga pulang, Ismiati mencoba menghubungi ponsel sang suami beberapa kali.
Tetapi tak pernah sambung. Praktis semalaman dia tidak mengetahui keberadaan suaminya.
Ismiati baru mengetahui keberadaan sang suami setelah dihubungi polisi keesokan paginya, Jumat (16/3/2018).
Saat itu, polisi mengabarkan Syafii sudah berada di RSUD Dr Wahidin Sudirohusodo, Kota Mojokerto.
“Pagi jam sembilan, saya ditelepon Polres Mojokerto, pakai ponsel suami saya. Mengabarkan Pak Syafii di rumah sakit. Saya langsung ke rumah sakit, sesampai di rumah sakit, tidak tahunya (suami) sudah di kamar mayat,” ucapnya lirih sambil menahan tangis.
Jalur Bromo Longsor, Wisatawan Terjebak dan Terisolir di Lautan Pasir
Masih menurut Ismiati, seluruh barang milik suaminya tidak ada yang hilang. Mulai kacamata, uang, dompet, Kartu Tanda Penduduk (KTP) maupun sepeda motornya.
Atas tragedi sang suami, Ismiati berharap polisi secepatnya mengungkap penyebab kematian suaminya, sekaligus menangkap pelaku jika Syafii meninggal karena pembunuhan.
“Yang membikin suami saya seperti itu supaya cepat ketemu. Kemungkinan meninggalnya suami saya ini ada yang tidak beres. Dibugili, tidak wajarlah pokoknya. Hasil visumnya saya juga belum tahu,” sergahnya.
Anak tunggal almarhum Syafii, bernama Adit (20) menambahkan, baginya, Syafii adalah sosok ayah yang istimewa.
“Beliau sangat 'gati' (perhatian) sekali," tegasnya.
Gara-gara Foto di Jalan Tol Waru-Juanda, Princes Syahrini Terancam Dihukum 18 Bulan Penjara
Menurutnya, dia dan keluarga sudah ikhlas dengan meninggalnya Syafii.
"Tapi ini negara hukum, jadi saya pasrahkan saja kepada yang berwajib untuk mengungkap kasus ini,” harapnya.
Jenazah Syafii sendiri sudah dikebumikan di makam desa Jombok, Kesamben, Jombang, Jumat malam (16/3/2018) sekitar pukul 23.00 WIB.
Jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 22.30 WIB. (Surya/Sutono)