Kembangkan Kampung Susu Sisa Peninggalan Zaman Belanda, Jadi Desa Wisata Pasuruan
Sekitar 28 kilometer arah Selatan dari pusat pemerintahan Kabupaten Pasuruan, ada sebuah desa yang menyimpan banyak sejarah.Desa Kalipucang.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Yoni Iskandar
Tidak hanya susu, Belanda juga membawa dua jenis tanaman baru ke Nongkojajar. Apa itu ? kopi dan cengkeh, jenis tanaman yang didatangkan jauh-jauh dari Belanda.
Selain dipaksa untuk beternak sapi, warga setempat diberikan tugas lain untuk membudidayakan dua tanaman tersebut.
Sama halnya dengan susu, hasil panen kopi dan cengkeh tersebut juga disetor minimal seminggu sekali ke Nongkojajar. Beberapa waktu berlalu, pihak Belanda merasa bahwa kopi dan cengkeh yang ditanam di Kalipucang memiliki kekhasan aroma dan rasa yang berbeda dengan komoditas yang sama di tempat lainnya.
Hal tersebut kemudian membuat Belanda menaikkan jumlah setoran kopi dan cengkeh warga
Hariyono, Kepala Desa Kalipucang, menjelaskan, sistem tanam paksa yang kala itu dilakukan oleh Belanda membawa angin segar untuk Kalipucang. Bagaimana tidak, melimpahnya susu, kopi dan cengkeh di Kalipucang hari ini diyakini atau tidak adalah efek dari peninggalan zaman Belanda.
“Tidak ada yang benar dari penjajahan. Namun begitu, besarnya hasil susu, kopi dan cengkeh di Kalipucang adalah andil Belanda juga,” terang Hariyono.
Baca: 10 Foto Tindakan Antimainstream yang Dilakukan Orang-orang ini Bikin Melongo, No 8 Nggak Banget!
Dalam perkembangannya, pelan tapi pasti perkebunan dan pertanian di desa Kalipucang mulai terkikis. Peternakan sapi perah menjadi pilihan utama masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Hal tersebut tentunya berimbas pada penggantian komoditas pertanian dan perkebunan dengan tanaman rumput sebagai bahan pangan utama ternak sapi.
Kondisi tersebut dipastikan akan terus terjadi bahkan meningkat jika melihat kebijakan pemerintah. Terhitung 2015-2019, Kalipucang dijadikan sebagai “Desa Susu” oleh pemerintah.
"Saat ini, kami memang masih mengembangkan desa wisata Kalipucang. Kami membranding Kalipucang sebagai kampung susu di Kabupaten Pasuruan," tambah dia.
Ia menerangkan, selain susu, Kalipucang juga menyimpan banyak pesona. Banyak wisata alam yang menakjubkan. Maka dari itu, pemerintah desa membuat kelompok sadar wisata (pokdarwis). Kata dia, pokdarwis ini yang akan mengelola konsep desa wisata Kalipucang.
Baca: Dua Ustaz Benarkan Istri Kedua Opick Meninggal, Sebelum Berpulang Ternyata Wulan Pernah Keguguran
"Kemarin, kami siapkan anggaran untuk mengkonsep desa wisata. Selain kampung susu, kami menawarkan paket wisata alam di sini. Jadi, wisatawan tidak hanya menikmati susu, olahan, dan peternakannya, wisatawan juga menikmati wisata alam lainnya. Kami jadikan sebagai paket wisata di sini," tambah dia.
Pelan tapi pasti. Banyak wisatawan yanh mulai berdatangan ke Kalipucang. Mulai dari wisatawan retail atau juga wisatawan kelompok besar.