Gara-gara Smartphone, Angka Perceraian dan Perselingkuhan di Lamongan Meningkat
engadilan Agama Lamongan yang menyatakan faktor utama meningkatkatnya angka perceraian yang dari hasil penelusuran biang keroknya
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Yoni Iskandar
Orang ketiga menjadi pemicu tingginya angka perceraian, dan menduduki peringkat kedua setelah faktor ekonomi.
Sementara untuk perceraian yang dipicu kekurangan nafkah batin dan berujung menurut Sholihin umumnya adalah adanya pasangan yang pergi merantau ke luar negeri, seperti ke Malaysia menjadi TKI.
Dengan waktu yang cukup lama menjadi TKI, disitulah biasanya menjadi alasan kurangnya pemenuhan nafkah batin.
Ahirnya muncul lagi pihak ketiga. Dan terjadilah prahara rumah tangga yang pada akhirnya berujung pada perceraian. Utamanya terjadi di masyarakat wilayah Pantura.
Baca: Agnia Punjabi Suka Hijab Gaya Malaysia
Kasus ini di dominasi oleh masyarakat yang ada di Kecamatan Brondong, Paciran, dan Solokuro yang menjadi tenaga kerja di Arab Saudi dan Malaysia.
Disinggung soal maraknya pelakor, PA mengakui masih pasif.
Jadi yang memberikan penyuluhan kepada masyarakat adalah tugas kabupaten dalam hal ini Kesra dan Kemenag Lamongan
Menurutnya, kedua instansi itulah yang memiliki peran untuk memberikan pelajaran positif kepada masyarakat melalui penyuluhan hukum. Dari berbagai macam strata sosial di Lamongan, pihak Pengadilan Agama lebih mementingkan proses hukumnya berjalan tanpa menyudutkan salah satu pihak.
"Kita justru malah mendamaikan dengan menggunakan pasal yang tidak sampai menyudutkan salah satu pihak," katanya.(Surya/Hanif Manshuri)