Kisah Tragis Bayi Calista Usai Jadi Pelampiasan Amarah Ibunya, Penyesalan Pelaku Datang Terlambat
Balita berumur 15 bulan bernama Calista dianiaya oleh ibunya sendiri, Sinta (27). Kondisi akhirnya tragis.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Agustina Widyastuti
Ia mengaku kehilangan sosok bocah periang tersebut.
"Kami sangat kehilangan keriangannya, kelucuannya," katanya.
Calista akan dimakamkan di TPU di Kampung Jatirasa Barat, RT 004 RW 001, Desa Karangpawitan, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang.
Pria Paruh Baya Tewas Mengapung di Sungai Dekat Jalan Kebraon Kali, Awalnya Hendak Cari Daun Sukun
Penyesalan Sang Ibu
Unit PPA Polres Karawang mempertemukan Sinta dengan jenazah Calista di rumah duka.
Perempuan 27 tahun itu berteriak histeris setelah mendapati putrinya sudah tak bernyawa.
Tangisnya pecah, ia pun memeluk jenazah Calista yang ditutupi kain batik berwarna coklat.
Tiga Hukuman dari FIFA Ini Mengancam Dua Tim Indonesia yang Tunggak Gaji Pemain
"Dia kaget dan menangis saat kami kasih kabar anaknya meninggal," ujar Kanit PPA Polres Karawang, Ipda Herwit Yuanita, dikutip dari Kompas.com.
Herwit mengatakan, saat diperiksa sebagai tersangka, Sinta sangat menyesali perbuatannya.
Bahkan, sebelum dinyatakan sebagai tersangka pada Kamis (22/3/2018), Sinta kerap menangis.
"Sejak diperiksa kerap menangis. Bahkan saat di rutan, Sinta susah makan dan sempat tidak enak badan," tambahnya.
Duka Keluarga
Keluarga Calista mengaku kehilangan kelucuan dan keriangan bocah korban penganiayaan di Karawang itu.