Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kena Semprot Media Rusia Usai Sindir Fadli Zon, Pendidikan Tsamara Amany Akhirnya Terungkap

Maksud hati sindir Fadli Zon, Tsamara Amany malah kena semprot media Rusia. Pendidikannya pun terungkap

Penulis: Ani Susanti | Editor: Januar
YouTube
Kolase Tsamara Amany 

TRIBUNJATIM.COM - Baru-baru ini nama politisi muda, Tsamara Amany menjadi sorotan publik.

Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut berani mengkritik Wakil Ketua DPR dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zion.

Tsamara mengecam isi Twitter Fadli Zion pada 30 Maret 2018 yang bertuliskan "Indonesia membutuhkan pemimpin seperti Vladimir Putin dan bukan pemimpin yang banyak ngutang, enggak planga plongo."

"Walau tidak secara jelas menyebut nama, namun tweet tersebut secara jelas diarahkan untuk melecehkan Presiden Jokowi," kata Ketua DPP PSI, Tsamara Amany, dalam keterangannya, Jumat (30/3/2018), dikutip dari Tribunnews.

Baca: Suami Kerja, Istri Malah Ngamar Sama Pria Lain, Semuanya Terungkap Lewat Tisu dan Kondom Bekas

PSI menganggap tweet tersebut melukai hati rakyat Indonesia yang mendukung Presiden Jokowi.

Sebagai catatan, menurut Tsamara, survei sejumlah lembaga penelitian tepercaya menunjukkan mayoritas rakyat Indonesia saat ini menyatakan puas dengan kinerja Presiden Jokowi.

Menggambarkan Presiden yang didukung mayoritas rakyat sebagai ‘panga plongo’ pada dasarnya adalah penghinaan yang sama sekali tidak pantas.

Sebaliknya, ujar Tsmara, Fadli Zon juga selayaknya menyadari bahwa Vladimir Putin bukanlah tipe pemimpin yang popular di negara-negara demokrasi.

Baca: Suami Kerja, Wanita Ini Malah Ngamar Sama Pria Lain, Semuanya Terungkap Lewat Tisu dan Kondom Bekas

Menurut penelitian Gallup International 2017, popularitas Putin terutama hanya tinggi di negara Rusia dan negara-negara eks-komunis, negara komunis seperti Vietnam, serta negara-negara yang masih belajar berdemokrasi.

"Di negara-negara demokratis, popularitas Putin sangat rendah," ujar Tsamara.

Baca: Dulu Berhijab, Artis Seksi Ini Disebut Pernah Jadi PSK, Jangan Kaget Tahu Sosok dan Pengakuannya

Menyinggung Presiden Rusia Vladimir Putin (sub judul)

Pada Kamis (5/4/2018), Tsamara kembali menghebohkan dengan pernyataannya seputar Presiden Rusia, Vladimir Putih.

Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany menyambangi redaksi Tribunnews.com di Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (27/3/2018). TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

Dilansir dari Tribunnews, melalui akun Twitter @RBTH Indonesia yang cuitkan pada Kamis (5/4/2018).

Mulanya, PSI melalui Tsamara mengunggah sebuah video.

"Putin bukan contoh pemimpin yang baik, yang membungkam oposisi dan pers di Rusia sana. Di rusia tidak ada kebebasan beraspirasi seperti di Indonesia.

Baca: Heboh, Disebut Tuan Guru Bajang Kerahkan 20 Bus Untuk Aksi 212, Jawaban Menteri Susi Dipuji Netizen

Bahkan di sana, praktik-praktik korupsi dibiarkan begitu saja, Kalau kita lihat index presepsi korupsi, Indonesia jauh di atas Rusia.

Nah, kalau sudah tahu seperti itu, yakin mau dijadikan standar kepemimpinan? kalau saya tidak mau ada pemimpin seperti itu di Indonesia."bunyi ucapan Tsamara dalam video tersebut.

Video tersebut tersebar dan rupanya mendapatkan tanggapan dari RBTH Russia Beyond Indonesia.

RBTH adalah sebuah penghubung antara masyarakat Rusia dan khalayak asing.

Baca: Cuci Baju di Danau, Ibu Muda dan Anaknya Alami Nasib Mengerikan, Ini yang Terjadi Sebenarnya

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobyeva mengundang Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany untuk melakukan dilaog.

Hal itu disampaikan oleh akun resmi Russia Beyond the Headlines (RBTH) untuk Indonesia pada Jumat (6/4/2018) siang.

RBTH mengaku jika pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Kedutaan Rusia untuk Indonesia di Jakarta.

Hingga akhirnya mereka sepakat untuk mengundang Tsamara Amany pada kegiatan 'press briefing' bulanan di kediaman dubes.

Baca: Sudah Menikah, Wanita Ini Pilih Bakar Diri Bareng Suami Orang, Terungkap Alasannya Dekap Pasangannya

Setelah mengirimkan undangan resmi, mereka berhasil menghubungi langsung Tsamara Amany.

Akan tetapi, politisi muda itu ridak bisa memenuhi undangan dubes Rusia dikarenakan ada acara lain.

Baca: Dulu Goyangannya Jadi Bahan Tertawaan Nikita Mirzani, Jangan Kaget Tahu Honor Manggung Duo Bunga

Pendidikannya

 Tsamara Amany Alatas, politisi muda Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang berani menantang debat Fadli Zon, ternyata belum resmi lulus kuliah jenjang sarjana.

Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina Jakarta itu baru pada 21 April mendatang diwisuda.

"Saya belum resmi lulus, baru 21 April nanti diwisuda," kata Tsamara, perempuan berusia 21 tahun, di Surabaya, Kamis (5/4/2018), dikutip dari Kompas.com.

Dalam skripsinya, Tsamara mengangkat tentang komunikasi politik di partai yang kini diperjuangkannya.

Baca: Sempat Berhijab, Artis Ini Disebut Jadi PSK Paling Mahal, Sang Mucikari Ungkap Sosok dan Alasannya

"Skripsinya juga tentang komunikasi politik," jelas calon anggota legislatif DPR RI dari Dapil DKI II ini.

Tsamara terbilang muda di jagat perpolitikan Indonesia. Pada usia yang baru 21 tahun, dia sudah menduduki jabatan Ketua DPP PSI Bidang Eksternal.

"Jika menurut sebagian orang politik itu kotor, bagi saya bisa bersih, tergantung bagaimana kita memanfaatkan," ucapnya.

Dia merasa selama ini pemuda hanya menjadi obyek politik, padahal para pemuda memiliki peluang yang sama untuk juga ikut menentukan arah pembangunan bangsa.

Baca: Foto Lawas Gatot Nurmantyo Bikin Melongo hingga Viral Video Jeritan Histeris Pengantin Wanita

"Jika selama ini pemuda menjadi obyek politik, sekarang waktunya pemuda menjadi subyek," ujarnya.

Sambil menunggu waktu wisudanya, Tsamara kini lebih giat turun ke masyarakat untuk menyosialisasikan dirinya di Dapil DKI II meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan luar negeri.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved