Nongkrong di Pantai, Dua Pemuda Bernasib Mengerikan, Bermula dari Pemalakan dan Ancam Perkosa Wanita
Peristiwa mengerikan terjadi di sebuah pantai. Dua pemuda alami nasib nahas. Semua bermula dari pemalakan dan ancaman perkosaan.
Penulis: David Yohanes | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Dua orang pengunjung Pantai Gemah, Desa Keboireng, Kecamatan Besuki menjadi korban pembacokan.
Kedua korban adalah Dimas Dwi Saputra (23) dan Zaenal (25), asal Desa Tanggulturus, Kecamatan Besuki.
Mereka tiba di IGD RSUD dr Iskak pukul 04.00 WIB, Minggu (8/4/2018).
Dimas dirawat di red zone (zona kritis), karena mengalami luka bacok parah di bagian wajah, lengan kanan dan paha kanan.
Baca: Digilai Banyak Cewek, Terungkap Kelakuan Roy Kiyoshi Saat Tak Syuting Karma, Netizen Soroti Jarinya
Sementara Zaenal dirawat di yellow zone (zone semi kritis), dengan luka di punggung tangan kanan dan pantat kakak.
"Lukanya sampai nampak tulang," terang Sri Rahayu, Supervisor RSUD dr Iskak yang tengah bertugas di IGD.
Belum diketahui secara pasti kronologis kejadian ini.
Kapolsek Besuki, AKP Randhy Irawan yang dihubungi tengah ke lokasi kejadian, mengumpulkan keterangan para saksi.
Baca: Detik-detik Truk Tabrak 3 Rumah, Pengakuan Korban Bikin Merinding, Saat Itu Sedang Ambil Air Wudhu
"Nanti dulu, saya masih mengendarai motor ini," ucap Randhy saat dihubungi lewat telepon.
Informasi yang didapat dari warga, kejadian ini adalah konflik antar pengunjung.
Ada kelompok lain asal Campurdarat yang datang ke Pantai Gemah sekitar pukul 03.00 WIB.
Baca: Kena Semprot Media Rusia Usai Sindir Fadli Zon, Pendidikan Tsamara Amany Akhirnya Terungkap
Mereka kemudian terlibat konflik dengan Dimas dan kawan-kawan.
"Lebih jelasnya saya juga tidak tahu mana pelaku dan mana yang korban," ucap seorang warga, Agus.
Baca: Suami Kerja, Istri Malah Ngamar Sama Pria Lain, Semuanya Terungkap Lewat Tisu dan Kondom Bekas
Kronologi
Dua orang pengunjung Pantai Bayem (sebelumnya disebut Pantai Gemah) harus dirawat di IGD RSUD dr Iskak Tulungagung, karena mengalami luka bacok serius.
Keduanya adalah Dimas Dwi Saputra (23) dan Zaenal (25), asal Desa Tanggulturus, Kecamatan Besuki.
Pantai Bayem memang berada dalam ratu rangkaian dengan Pantai Gemah.
Akses masuknya juga menggunakan akses Pantai Gemah.
Menurut penuturan warga di lokasi, awalnya ada lima orang yang mabuk-mabukan Minggu (8/4/2018) pukul 03.00 WIB.
Mereka adalah gerombolan pemuda dari Desa Tanggulturus.
Tidak lama kemudian datang gerombolan pemuda asal Campurdarat, jumlahnya sekitar enam orang.
“Mereka ada yang perempuan juga,” ujar seorang warga.
Warga lain menyebut, awalnya ulah enam orang pengunjung itu mengusik lima orang yang sedang mabuk.
Pemuda Tanggulturus kemudian memalak pemuda asal Campurdarat.
Satu di antara mereka lari dan minta tolong. Mengetahui ada pemalakan, warga sekitar memberikan pertolongan.
Di antara massa yang memberikan pertolongan, ada yang membawa senjata tajam.
Dua orang di antara pemalak, Dimas dan Zaenal menjadi korban pembacokan.
Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Mustijat Priyambodo membenarkan keterangan warga itu.
“Korban pemalakan sudah melapor dan sudah terbit LP,” terang Mustijat.
Mustijat menambahkan, ada korban perempuan yang diancam akan diperkosa.
Meski hanya sebatas verbal, korban mengaku trauma.
“Hanya sebatas ancaman, kalau macam-macam akan diperkosa,” tambah Mustijat.
Mustijat juga mengakui, dua orang yang dirawat di RSUD dr Iskak adalah bagian pelaku pemalakkan yang sudah dilaporkan.
Polisi periksa delapan warga
Polisi memeriksa delapan orang warga dari Pantai Bayem, untuk mencari pelaku pembacokan terhada dua pengunjung pantai ini, Minggu (8/4/2018) pukul 03.00 WIB.
Delapan terperiksa dibawa ke Mapolres Tulungagung, pada Minggu sore.
Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Mustijat Priyambodo mengatakan, mereka masih dimintai keterangan sebagai saksi.
“Semua masih saksi. Pelaku masih dalam pencarian,” terang Mustijat.
Namun para terperiksa membantah sebagai pelaku pembacokan.
Mereka mengaku justru menolong kedua korban.
Karena saat kejadian masih gelap, pelaku pembacokan tidak dikenali.
Dua orang dirawat di RSUD dr Iskak karena mengalami luka bacok serius.
Keduanya merupakan korban konflik dari dua kelompok pemuda yang saling bertikai. (David Yohanes)