4 Fakta Mengejutkan Novita Hotel Jambi yang Terbakar, Pernah Diinapi SBY hingga Sempat Bikin Heboh
Si jago merah melahap Hotel Novita Jambi di Kota Jambi selama hampir 14 jam. Berikut fakta-fakta seputar hotel tersebut.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Agustina Widyastuti
TRIBUNJATIM.COM - Si jago merah melahap Hotel Novita Jambi di Kota Jambi selama hampir 14 jam, Senin (9/4/2018).
Dilansir dari TribunJambi, akibatnya, lantai teratas Novita Hotel hangus dan bagian depan lantai empat hotel juga hancur.
Begitu pula bagian belakang hotel.
Kaca-kaca tampak berserakan.
21 Tahun Berdiri, Ini Kondisi Hotel Novita Jambi yang Kebakaran, Lihat Foto-foto Saat Kejadian
Tim pemadam kebakaran Kota Jambi dibantu mobil water cannon Polda Jambi diturunkan untuk memadamkan api.
Petugas gabungan dari pemadam, Polri, TNI, dan Basarnas juga diturunkan.
Kapolda Jambi Brigjen Pol Muchlis AS mengatakan, api pertama kali diketahui oleh petugas di lantai empat sekitar pukul 05.00 WIB.
Menurut Muchlis, api diketahui muncul dari lantai empat, tempat ruangan fitness dan sauna.
"Kita belum bisa memastikan penyebabnya. Karena saat ini, petugas masih berusaha memadamkan api. Setelah api padam, barulah bisa dilakukan penyelidikan. Kami akan minta tolong tim Inafis dari Sumatera Selatan untuk turun. Sekarang fokus memadamkan dululah," ungkapnya.
Rumah Sakit Dr Soetomo Siap Tangani Bayi Tanpa Anus Asal Pamekasan
Para petugas berjibaku memadamkan api hingga hampir pukul 19.00 WIB.

Hingga Selasa (10/4/2018) sore, tim kepolisian masih belum bisa memasuki Hotel Novita lantaran kondisi panas yang menyengat.
Pukul 16.00 WIB, tim belum bisa mencapai lantai empat.
Kapolresta Jambi, Kombespol Ahmad Fauzi Dalimunthe mengatakan, tim hanya dapat naik hingga ke lantai tiga saja.
Ramai-ramai Petani Hutan Tulunggung Tolak Rencana Penanaman Tebu
Kondisi di dalam hotel tersebut saat ini masih sangat panas belum dapat dimasuki.
"Masih panas kita belum bisa masuk, saya hanya sampai lobi saja. Tim yang naik ke lantai atas," ujarnya, Selasa (10/4/2018).
Kapolsek Pasar, AKP Yumika Putra menegaskan, kondisi dalam hotel tersebut masih terasa panas.
Bahkan, jika masuk tanpa menggunakan tabung oksigen akan terasa sesak.
"Harus menggunakan oksigen kalau mau masuk ke dalam. Bau asap dari kebakaran masih terasa nian," ujarnya.
Hal tersebut menjadi penghambat gagalnya tim labfor untuk melakukan identifikasi penyebab terjadinya kebakaran.
Jelang Pensiun Ratusan Polisi di Kota Kediri Dibekali Wirausaha
Masyarakat baik pejalan kaki dan pengendara menolehkan mata ke arah gedung dan memperhatikan bekas kebakaran tersebut.
Pihak keamanan juga masih melakukan penjagaan terhadap bangunan yang telah diberi garis polisi.
Hotel yang terletak di Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Pasar Jambi, Kota Jambi ini rupanya menyimpan banyak cerita.
Hotel yang sudah berusia 21 tahun ini berdiri pada tahun 1996, tepatnya tanggal 29 September.
PT TIRTA MAS JAYA mendirikan sebuah hotel berbintang 4 di atas tanah seluas 70 X 100 m persegi.
Kompak Nyanyikan Kabeh Sedulur Kabeh Makmur, Ratusan Pendukung Antusias Sambut Gus Ipul-Mbak Puti
Dilansir dari TribunJakarta dan TribunJambi berikut fakta-faktanya :
1. Bekas Penjara
Sebenarnya, ada catatan sejarah menarik, jauh sebelum bangunan bertingkat di pusat perdagangan Kota Jambi itu.
Cerita itu dimulai 85 tahun lalu.
Pada 1930, Pemerintah Belanda membangun gedung strafgevangenis (penjara dalam bahasa Belanda) untuk menghukum pencuri, rampok, dan pedagang karet ilegal.
Beberapa gedung penjara dibangun di kawasan Kampung Encelek, Kampung Manggis dan daerah Pasar.
Begini Langkah Kapolres Madiun Agar Pilkada 2018 Kabupaten Madiun Berlangsung Kondusif dan Aman
Kawasan itu berada di sekitar Jalan Gatot Subroto Nomor 44, Kota Jambi.
“Jadi yang yang merampok, jual karet tidak lewat Belanda, juga ditangkap dan dimasukin ke sana,” kata Junaidi T Noor, Sejarawan Jambi kepada wartawan TribunJambi.com beberapa waktu lalu.
Setelah 10 tahun bangunan itu berdiri, kejahatan di Jambi meningkat.
Belanda memperbesar bahkan menambah bangunan gedung.
Belanda juga menambah jumlah militer (polisi).
Khofifah-Emil Optimistis Raih Simpati Warga Jawa Timur Usai Debat Publik
“Setiap kawedanan itu ada polisinya, dan waktu itu yang jadi Wedono merangkap sebagai kepala polisi di daerahnya,” kata Junaidi.
Sejarah gedung strafgevangenis dimulai O.L.Helfrich, seorang Belanda yang dikenal sebagai residen pertama di Jambi.
Pada 1906, Jambi merupakan produsen lada yang cukup besar dalam perdagangan dunia.
Luas kebunnya ribuan hektar.
Namun dari kepala Helfrich muncul gagasan untuk merubah perkebunan lada menjadi perkebunan karet.
Lama Tak Muncul di TV, Tak Disangka Begini Nasib Derek Peserta Big Brother Indonesia Ini Sekarang
Dia membuat sektor pembibitan pohon karet di Pondok Meja, Sarolangun, dan Tebo.
Jutaan pohon karet yang disiapkan untuk menggantikan ribuan hektar kebun lada.
“Bibit itu dibagikan gratis pada masyarakat. Pokoknya yang mau nanam karet, kasih. Main kasih-kasih gitu bae,” kata penulis buku Jambi Dalam Sejarah.
2. Semula bernama Novotel
Pada tahun 1996, tepatnya tanggal 29 September, PT TIRTA MAS JAYA mendirikan sebuah hotel berbintang 4 di atas tanah seluas 70 X 100 M2.
Dengan menggandeng Chain Hotel ACCOR International sebagai salah satu leading Business Hotel Management, berdirilah Novotel Jambi yang menjadi land mark dan leading hotel di kota Jambi.
Ya, sebelumnya hotel ini bernama Novotel Jambi yang menyediakan 148 kamar dengan berbagai tipe dan juga fasilitas lainnya.
Rektor Unija Sumenep Mendadak Mundur.
Setelah 14 tahun bergabung dengan Accor Group, maka secara resmi pada tanggal 30 Mei 2010 melepaskan diri dari Accor Group Management.
Dikutip dari TribunJambi, seiring dengan waktu dan terusnya permintaan tamu, khususnya fasilitas hiburan, pada tahun 1998, kamar-kamar lantai 5 secara resmi ditutup dan dialihkan menjadi karaoke VVIP room dan menjadikan total kamar berubah menjadi 126 kamar.
Tol Paspro I, II, dan III Selesai, Pemerintah Fokus Bangun Seksi IV
3. Tempat Menginap Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono
Kejayaan Novita Hotel pun dulunya terbilang mumpuni.
Pejabat hingga orang-orang penting di negara ini sempat beberapa kali menginap dan menggelar acara di hotel tersebut, termasuk Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Hotel bintang 4 itu awalnya bernama Novotel dan resmi berdiri pada 29 September 1996.
Saat itu, hotel yang berdiri di tanah seluas 70 x 100 meter persegi itu merupakan yang termewah sekaligus terbesar di Jambi.
21 Tahun Berdiri, Ini Kondisi Hotel Novita Jambi yang Kebakaran, Lihat Foto-foto Saat Kejadian
4. Lokasi kasus viral
Internet sempat dikejutkan oleh berbagai posting-an di sosial media Facebook terkait dugaan penistaan agama.
Dilansir dari TribunJambi, kasus penistaan ini terjadi di sebuah hotel yakni Novita Hotel di Jambi.
Dalam sebuah laman Facebook bernama Rahmat Kamaruddin, diketahui manajemen Hotel Novita memeriahkan suasana Natal dengan membuat ornamen pohon Natal dan gereja.

Akan tetapi, terdapat lafadz Allah yang terletak pada posisi yang tidak tepat.
Dalam akun tersebut juga disebutkan bagaimana Wali Kota dan Gubernur Jambi bahkan ikut mengurus masalah ini.
Kompak Nyanyikan Kabeh Sedulur Kabeh Makmur, Ratusan Pendukung Antusias Sambut Gus Ipul-Mbak Puti
Dalam ornamen yang berupa susunan batu tersebut terdapat lafadz Allah.
Hal tersebutlah yang memancing kekesalan warga Muslim di sekitar hotel dan sempat menghebohkan Kota Jambi.
Yuk subscribe Channel TribunJatim.com lainnya:
YouTube:
Instagram: