5 Fakta Raghad Saddam Hussein, Putri Saddam Hussein yang Kini Jadi Buronan Interpol
Saddam Husein memiliki seorang putri bernama Raghad Saddam Hussein. Putrinya tersebut merupakan anak dari pernikahannya dengan Sajida Talfah.
Penulis: Pipin Tri Anjani | Editor: Edwin Fajerial
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pipin Tri Anjani
TRIBUNJATIM.COM - Saddam Husein memiliki seorang putri bernama Raghad Saddam Hussein.
Putrinya tersebut merupakan anak dari pernikahannya dengan Sajida Talfah.
Raghad Saddam Hussein merupakan sosok wanita yang tangguh.
Mengulas sedikit tentang Saddam Husein, sosoknya sudah banyak dikenal masyarakat luas.
Ya, dia adalah pemimpin Irak yang tewas di gantung oleh rakyatnya sendiri pada tahun 2006 silam.
Setelah Amerika Serikat mengintervensi Irak, terjadilah pemberontakan di Irak, hingga akhirnya ia diadili ramai-ramai oleh para pembelot.
Berkat Amerika, dunia pun akhirnya lebih banyak mengenal Saddam sebagai diktator barbar yang sewenang-sewenang.
Pada Desember 2006, Saddam Hussein kemudian dieksekusi mati, dengan cara digantung di hadapan khalayak Kota Baghdad, Irak.
Kini, putri Saddam Hussein menyandang status buronan interpol.

Dikutip dari Grid.id, Pada 2 Juli 2006, penasehat keamanan nasional Irak Muwaffaq al-Rubaie menyatakan bahwa Raghad dan ibunya Sajida Talfah diburu pemerintah.
Mereka dicari karena dianggap mendukung pemberontak Irak.
Seperti apa sosoknya? intip beberapa faktanya berikut ini!
1. Menikah dengan Hussin Kamel sang pembelot Irak
Raghad Saddam Hussein menikah dengan Hussein Kamel pada tahun 1983.
Dari pernikahannya dengan Hussein Kamel, Raghad memeiliki lima anak.
Tiga anak laki-laki Raghad bernama Ali, Saddam dan Wahej.
Sementara dua putri Raghad bernama Haris dan Banan.
Sosok suaminya dikenal sebagai seorang pembelot Irak tingkat tinggi.
Ia diduga berbagi informasi tentang senjata rahasia Irak pada dunia barat.
Selain itu, suami Raghad juga diduga membocorkan informasi tersebut dengan organisasi mata-mata UNSCOM , CIA dan MI6.
Hal itu membuat Hussein Kamel dinyatakan sebagai penghianat.
Kamel dan saudaranya akan kehilangan semua status, dan tidak akan menerima perlindungan apa pun.
Ia pun dibunuh bersama dengan saudara laki-lakinya.
2. Diburu pemerintah
Sebelum Saddam Hussein di eksekusi mati, istri dan anaknya yakni Raghad diburu oleh pemerintah.
Penasehat keamanan nasional Irak Muwaffaq al-Rubaie menyatakan bahwa Raghad dan ibunya Sajida Talfah diburu pada 2 Juli 2006.
Hal itu dikarenakan mereka diduga mendukung pemberontakan di Irak.
3. Berlindung di bawah kerajaan Yordania
Marouf al-Bakhit menyatakan bahwa Raghad berada di bawah perlindungan keluarga kerajaan Yordania.
Raghad berada di bawah perlindungan keluarga kerajaan sebagai pencari suaka sesuai dengan tradisi Arab.
Hal itu dimotivasi atas pertimbangan kemanusiaan.
Keberadaanya diaku sebagai tamu tamu keluarga kerajaan Hashemite (Raja Abdullah II ).
4. Dijuluki sebagai 'Little Saddam'
Sejak meninggalnya Saddam Hussein, Raghad dijuluki sebagai 'Little Saddam'.
Pasalnya, Raghad memiliki sifat yang mirip dengan ayahnya.
Raghad terobsesi untuk melakukan pemberontakan melawan pemerintah Irak.
Bahkan, polisi internasional Interpol mengumumkan bahwa mereka telah mengedarkan surat perintah penangkapan untuk Raghad pada Agustus 2007.
Hal itu dikarenakan, Raghad diduga membantu pemberontakan Irak.
Diduga ketika hidup dalam kemewahan di Yordania, dengan kekayaan yang melimpah, Raghad mendukung Negara Islam Irak dan Levant.
Tak hanya itu, Raghad juga diduga merebut kekuasaan di Baghdad, Ibu Kota Irak.
5. Penyandang dana bagi pemberontak
Setelah aman di bawah kekuasaan kerajaan Yordania, Raghad masuk kembali ke daftar buronan.
Dinas keamanan Irak, pada Minggu (4/2/2018), mengumumkan daftar pencarian bagi 60 orang termasuk nama Raghad.
Orang-orang yang dicari dicurigai menjadi anggota ISIS, al-Qaeda, atau Partai Baath (partai politik milik mantan diktator Saddam Hussein).
Dikutip dari Grid.id dari National Review, Raghad telah mengambil peran dalam politik.
Diduga, ia juga seorang penyandang dana bagi para pemberontak.
Tuduhan yang sama dihadapi ibunya, Sajida yang bermukim di Qatar.
Keduanya dicari oleh pemerintah Irak sebagai buronan.
Pemerintah Irak meminta agar mereka diekstradisi.
Interpol mengeluarkan surat perintah penangkapannya, atas dasar menghasut terorisme di Irak.
Portal berita online Der Spiegel menjuluki Raghad sebagai 'Terrorpatin,' atau 'Teror Godmother'.