2 Bupati sudah Ditangkap KPK, Padahal Daerah ini Baru 12 Tahun Berdiri

TRIBUNJATIM.COM - Kabupaten Kolaka Timur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi sorotan akibat kelakuan dari Bupatinya.

Abdul Azis yang merupakan Bupati Kolaka Timur (Koltim) Abdul Azis itu kini ditangkap dalam rangkaian operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

OTT adalah singkatan dari Operasi Tangkap Tangan, yaitu tindakan penegakan hukum ketika aparat dalam konteks ini KPK, menangkap seseorang yang melakukan tindak pidana atau segera setelahnya, beserta barang bukti terkait.

Sifatnya langsung di tempat kejadian, sehingga bukti dan pelaku bisa diamankan secara cepat untuk mencegah hilangnya jejak.

Ia ditangkap akibat dugaan korupsi pembangunan RSUD Kolaka Timur.

Faktanya, kabupaten ini baru berdiri selama 12 tahun.

Namun sudah ada 2 pemimpinnya yang ditangkap KPK.

Baca juga: Nasib Harun Masiku Usai Hasto Kristiyanto Bebas, 900 Hari Jadi Buron KPK Terkait Kasus Suap KPU

Kolaka Timur adalah kabupaten baru di Sultra yang terbentuk melalui Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2013 tentang Pembentukan Kabupaten Kolaka Timur.

Sebagai informasi, masa jabatan bupati di Indonesia adalah 5 tahun terhitung sejak tanggal pelantikan, dan dapat menjabat lagi maksimal dua periode (berturut-turut atau tidak), sesuai aturan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Dalam sejarah pemerintahan, kabupaten ini baru dipimpin empat bupati.

Mereka adalah:

Toni Herbiansyah 2016–2021

Samsul Bahri 2021-2026

Andi Merya Nur 2021-2026

Abdul Azis 2025-2030