Ritual Ruwatan Desa Adat Sendi Pacet, Jalan Kaki Susuri Bukit Demi Air Bertuah saat Jumat Legi
Ritual dimulai dengan ratusan warga berjalan kaki menyusuri bukit untuk mengambil air di Sumber Tebet, hingga ...
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Mujib Anwar
Karena itulah warga setempat menjaga tradisi turun-temurun yang diwujudkan berupa ruwatan desa. Di dalam prosesi ruwatan desa ini hal pertama adalah mengambil air sebelum acara puncak besok, Jumat siang (20/4/2018).
"Sebelumnya menggelar doa bersama mengambil air membawa Cukil kemudian dibawa pulang," ucapnya.
Masing-masing peserta yang ikut serta dalam perjalanan mengambil air ini membawa pulang air dari sumber tersebut. Nantinya, air itu untuk mensucikan dipakai bersama keluarga.
Kegiatan itu dilanjutkan dengan arak-arakan gunungan tumpeng ke lima putuk kursi dari Balai Desa. Biasanya, dalam rangkaian arak-arakan gunungan tumpeng itu akan dilanjutkan acara Tayupan dan wayang.
"Mata air sumber Tebet ini merupakan Sumber penguripan bagi masyarakat Desa Adat Sendi," tegasnya.
Kawasan Desa Adat Sendi merupakan jalur alternatif favorit menghubungkan Pacet menuju ke Cangar Kota Batu.
Desa adat Sendi terletak paling ujung di perbatasan Kabupaten Mojokerto dan Kita Batu. Perjalanannya sekitar satu jam dari Mojosari.
Untuk sampai ke lokasi melalui jalur ekstrem melewati tanjakan dan turunan terjal. Sangat disarankan mengendarai kendaraan bermotor dalam kondisi baik.
Sebab, di jalur itu sangat dikenal sebagai jalan rawan kecelakaan akibat rem blong lantaran jalan ekstrem menurun terjal.
Mitos diwilayah itu sangat kental. Percaya tidak percaya warga setempat menyakini jika mitos di tempat itu benar-benar ada. (Surya/Mohammad Romadoni)