Peringatan May Day
Peringati May Day, Gus Ipul Perhatikan Tiga Aspek untuk Tingkatkan Kualitas Buruh
Saifullah Yusuf (Gus Ipul), berkomitmen meningkatkan kualitas buruh di Jawa Timur.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Edwin Fajerial
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO - Dalam memperingati hari buruh yang jatuh pada hari Selasa (1/5/2018), Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut dua, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), berkomitmen meningkatkan kualitas buruh di Jawa Timur.
Peningkatan kualitas buruh dipilih karena menurut Gus Ipul peningkatan kualitas buruh akan berbanding lurus dengan kesejahteraan bagi buruh itu sendiri.
Wakil Gubernur Jawa Timur dua periode ini menyebutkan ada tiga aspek yang menjadi perhatiannya dalam membangun kesejahteraan para buruh. Yakni, tahap 'Pra, Saat, dan Pasca' menjadi buruh.
Pada tahapan pra atau sebelum menjadi buruh, pemerintah provinsi di bawah kepemimpinan Gus Ipul-Mbak Puti akan berkomitmen memperbanyak pelatihan.
"Untuk tahapan pra memang berkaitan dengan angkatan kerja. Sementara, angkatan kerja ada dua. Baik yang angkatan kerja baru atau pun yang ada di tahun sebelumnya," kata Gus Ipul.
Menurutnya, penyerapan tenaga kerja bisa maksimal apabila bisa sesuai dengan kebutuhan industri.
Sementara di sisi lain, kesediaan tenaga kerja yang mumpuni dan berkompeten juga menjadi penunjang kemajuan sebuah daerah.
"Di sinilah pentingnya kualitas tenaga kerja yang terampil dan produktif," kata Gus Ipul.
Kedepan, peningkatan kompetensi tersebut bisa dilakukan melalui sekolah formal serta melalui jenjang informal, misalnya dengan memperbanyak pelatihan.
Sementara bagi yang sudah bekerja, para buruh juga harus dijamin mendapat kesejahteraan yang baik sesuai dengan regulasi yang berlaku.
"Mereka harus tergabung dalam program jaminan kesehatan, jaminan ketenagakerjaan, di samping gaji yang adil," kata Gus Ipul.
Terakhir, bagi para buruh yang tak lagi bekerja atau terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), Gus Ipul juga mendorong adanya jaminan kesejahteraan.
Mulai dari pemberian pesangon yang laik hingga keterampilan untuk membuka lapangan pekerjaan yang baru.
"Hingga pada tahapan pasca bekerja, mereka juga harus mendapatkan hak-haknya serta memiliki peran yang produktif. Misalnya, dengan menciptakan lapangan kerja baru," kata Gus Ipul.