Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Serangan Bom di Surabaya

4 Kisah Pencarian Keluarga Korban Pemboman 3 Gereja Surabaya, Ada Kakek Sampai Ditenangkan Petugas

Berikut kisah-kisah dari para keluarga korban atau jemaat yang sedang berada di tiga gereja menjadi lokasi ledakan.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Alga W
TRIBUNJATIM.COM/SAMSUL ARIFIN
Linke, warga asal Dukuh Kupang, Surabaya, saat ditemui di RS Bedah, Surabaya, Minggu (13/5/2018). Ia menunjukkan foto anggota keluarganya yang hilang. 

TRIBUNJATIM.COM - Peristiwa ledakan bom di tiga gereja berbeda di Surabaya, Minggu (13/5/2018), menyisakan duka mendalam bagi masyarakat.

Informasi terbaru yang didapat TribunJatim.com, hingga pukul 14.16 WIB, ada 11 korban tewas dan 41 korban luka yang berada di RS Bhayangkara, RSUD Dr Soetomo, dan RS Bedah.

Peristiwa pilu ini menyisakan kisah-kisah dari para keluarga korban atau jemaat yang sedang berada di tiga gereja yang menjadi lokasi ledakan, berikut beberapa di antaranya:

Fakta Mengerikan di Balik Jamaah Ansharut Tauhid, Organisasi yang Diikuti 4 Terduga Teroris Ini

1. Pria Pontang-panting Cari Ibunya

Suara Adi Sasono bergetar sewaktu bercerita saat-saat dia mendatangi gerejanya, Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di kawasan Ngagel, Gubeng, Surabaya, Minggu (13/5/2018) pagi.

Dia pontang-panting lari ke gereja setelah menerima pesan WhatsApp dari ibunya yang sedang melaksanakan misa.

"Tadi mama saya di gereja, lalu kirim WA, katanya gereja dibom. Aku langsung lari ke sana," tutur Adi, dikutip dari Kompas.com.

VIDEO: Seorang Pasien Diduga Satpam Korban Ledakan Bom Dipindah ke RS Dr Soetomo dari RS Bhayangkara

Saat tiba di lokasi, Adi yang juga adalah jemaat gereja tersebut melihat kondisi halaman depan gereja berantakan.

"Banyak yang luka, yang meninggal juga ada, tapi belum tahu jumlahnya," ungkap Adi.

Adi lalu mencari ibunya hingga kemudian bertemu.

"Saya langsung mengamankan ibu saya. Sekarang sedang menenangkan anak saya," tambahnya.

VIDEO: Penuturan Kakak Korban Ledakan Bom di GKI Diponegoro Surabaya yang 2 Adiknya Terkena Serpihan

2. Kakek yang Tergesa-gesa Mencari Cucunya

Seorang pria datang dari Dukuh Kupang ke Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, Surabaya, Minggu (13/5/2018) siang.

Ia yang tampak tergesa-gesa langsung mendatangi petugas polisi yang berjaga di lokasi.

"Saya baca di berita tadi, katanya ada tiga korban. Mereka anak-anak atau dewasa? Cucu saya Nilson di sana tadi," kata dia, kepada petugas.

Beredar Video Detik Sebelum Terjadi Ledakan Bom di Gereja Surabaya, Sosok Diduga Pelaku Terekam CCTV

Ia berbicara dengan mulut bergetar.

Ketika petugas mencoba menenangkan dengan memberi minum, ia seperti kesusahan dengan tangan bergetar pula.

"Cucu saya ada kebaktian remaja di sana," ungkapnya.

Ia juga mencoba berkali-kali menelepon, tapi panggilan tersebut tak terjawab.

Kisah Tragis Umat Gereja Insiden Bom: Potongan Tubuh Terbang hingga Wanita Hamil Nyaris Meledak

Setelah diberi penjelasan oleh petugas, lelaki asal Indonesia Timur itu tampak mulai bisa tenang.

Ia yang menolak memberitahukan namanya itu kemudian menepi di pinggir jalan untuk menenangkan diri.

"Saya dari Gereja Oikumene langsung ke sini setelah mendengar kabar ada bom," pungkasnya.

Ledakan Bom di Gereja Surabaya Bikin Geger, Sederet Aksi Teror ini Pernah Terjadi di Indonesia

3. Berharap Bertemu Tantenya yang Hilang

Pasca tragedi bom yang terjadi di tiga GKI di Surabaya, wanita bernama Linke panik mencari anggota keluarganya yang hilang.

Hal ini diketahui saat Linke mencari tantenya yang bernama Ko Derbin di Rumah Sakit Bedah, Surabaya, Minggu (13/5/2018).

“Saya sudah mencari ke mana-mana, tadi di RS Dr Soetomo, lalu di RKZ, sekarang di sini (RS Bedah), tapi nggak ada. Ini saya akan mencari ke RS Bhayangkara,” tutur warga Dukuh Kupang, Surabaya, tersebut.

3 Hal Soal Ledakan Bom Surabaya Terungkap dari CCTV yang Beredar, Pengendara Misterius hingga Waktu

Mulanya, kata Linke, seperti biasa di hari Minggu, keluarganya beribadah ke gereja, Ko Derbin selaku tantenya, mengajak Linke beribadah.

Namun, Linke menolak karena ia sedang membantu orangtuanya yang sedang membuka toko, setelah itu, sontak ia kaget mendengar kabar ada ledakan tersebut.

Ia berharap, dengan tragedi yang menimpa warga Surabaya ini, tantenya bisa ditemukan dalam keadaan baik-baik saja.

Teror Bom di Surabaya Tinggalkan Duka, Laga Arema FC vs PSM Makassar Diawali Mengheningkan Cipta

4. Berharap Kabar dari Kakak

Lina Ernawati mencari kakaknya yang belum diketahui keberadaannya hingga saat ini.

Berikut identitas kakak yang dicari Lina:

Nama: Gu Derbin
Usia: 65 tahun
Ciri-ciri: agak bungkuk, rambutnya putih, pakai kacamata
Alamat: Pakis Gelora Gang 1 No 12, Surabaya

Teror Bom 3 Gereja di Surabaya Disebut Karena Video Polisi Suapi Napi, Simak Pengakuan Eks Teroris

Diketahui Gu Derbin merupakan jemaat dari GPPS Arjuno.

"Dari tadi pagi belum ada kabar, dia nggak bawa handphone," ujar Lina Ernawati (63) dengan rasa cemas berharap kakaknya dalam kondisi selamat, Minggu (13/5/2018).

Lina dan anggota keluarga yang lainnya juga sudah mencari ke beberapa rumah sakit, seperti RSAL, William Booth, hingga RS Bhayangkara, tapi belum juga menemukan sang kakak.

Turut Tanggapi Ledakan Bom Gereja di Surabaya, Jerinx SID Malu Jadi WNI dan Beri Pesan untuk Jokowi

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved