Serangan Bom di Surabaya
2 Kisah Menantang Anak Bomber di Surabaya dan Sidoarjo yang Selamat dari Maut
Aksi bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo dalam dua hari berturut-turut sukses membuat seluruh warga Indonesia Miris
Penulis: Ani Susanti | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM - Aksi bom bunuh diri sekeluarga di 3 geraja dan Polrestabes Surabaya mengoyak nurani masyarakat.
Bagaimana tidak, para pelaku diketahui tak segan-segan membawa anak-anak mereka untuk melakukan aksi yang sama.
Banyak orang tak habis pikir bagaimana bisa sosok orang tua tega mengajak anaknya melakukan aksi bom bunuh diri.
Tentu saja, sebagian anak-anak yang ikut menantang maut itu tewas mengenaskan.
Namun kamu perlu tahu, sejumlah anak para pelaku ternyata selamat dari maut, meski sempat rasakan ledakan bom milik keluarga mereka.
(Tatiane Dutra Dampingi Dutra Saat Cedera Hingga Aktif Kegiatan Sosial)
(Curi Motor Teman Kerja, Pemuda Kediri Ditembak Kakinya)
Kisah mereka menyedot perhatian publik.
Berikut beberapa diantaranya :
1. Aksi anak pelaku bom bunuh diri di Rusunawa Wonocolo Sidoarjo

Warga melaporkan adanya ledakan pada Minggu (13/5/2018) sekitar pukul 21.00 WIB di Lantai 5 sebuah Rusun di Wonocolo.
Seorang ibu bernama Puspitasari, dan anak sulungnya HAR dilaporkan tewas di tempat.
Sementara kepala keluarga atas nama Anton Febrianto, harus dilumpuhkan karena ditemukan terluka parah namun masih menggenggam pemantik bom.
"Jadi, Anton tewas setelah dilumpuhkan petugas yang datang ke lokasi," sambungnya.
Menurut Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Mahfud Arifin, keluarga Anton juga akan bertindak seperti keluarga Dita Supriyanto di tiga gereja di Surabaya.
Mereka diketahui berniat menjadi "pengantin" alias bomber bunuh diri.
"Mereka itu pelaku, bukan korban," kata Irjen Mahfud Arifin di lokasi kejadian, Senin (14/5/2018) dini hari.

(Racun Pemicu Para Pengebom Beraksi, Inilah Sumber Ilmu Mereka Merakit Bom dan Susun Taktik)
(Dunia Hiburan Tanah Air Berduka, Pelawak Senior Gogon Srimulat Tutup Usia)