Serangan Bom di Surabaya
Mengintip Buku Panduan Teroris Bom Surabaya untuk Nyamar Jadi Warga Biasa, Astaga Merinding Bacanya!
Pihak kepolisian mengungkap buku panduan kamuflase milik keluarga teroris bom Surabaya, Selasa (15/5/2018).
Penulis: Ndaru Wijayanto | Editor: Cindy Dinda Andani
Tapi, ada keajaiban yang datang untuk anak teroris yang ikut beraksi.
Saat itu pelaku datang mengendarai dua sepeda motor ke arah pos penjagaan Polrestabes Surabaya.
Seorang anak kecil ada dibonceng di tengah dua pengendara.
Namun, anak kecil tersebut lolos dari maut dan kini masih dirawat di rumah sakit.
Baca: Kesaksian Tetangga Terhadap Bomber di Polrestabes Surabaya: Istrinya Ramah, Kalau Suaminya . . .
Buku Panduan Kamuflase Pengebom Surabaya dan Sidoarjo
Setelah sederet insiden bom, ada sejumlah teroris yang digerebek di berbagai tempat di Jawa Timur.
Tetangga atau warga sekitar rumah keluarga teroris itu kebanyakan kaget bukan main.
Baca: Dari Homeschooling hingga Video Jihad, Terungkap Cara Keji Orang Tua Pelaku Bom Doktrin Buah Hatinya
Pasalnya, mereka tak menyangka ada keluarga teroris di lingkungan tempat tinggal mereka.
Ternyata para teroris ini memiliki buku panduan kamuflase agar bisa membaur dengan masyarakat sekitar.
Hal itu diungkap setelah barang bukti ditemukan ketika proses penyidikan dan penggeledahan olah TKP.

Baca: Pria Ini Gelisah dan Berpikiran Aneh Saat Kebaktian 3 Hari Sebelum Pengeboman Gereja di Surabaya
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera mengungkapkan buku panduan ini digunakan pelaku untuk berkamuflase.
Artinya, buku tersebut menjadi tutorial agar pelaku bisa berinteraksi dengan masyarakat tanpa menimbulkan kecurigaan.
"Buku panduan mereka sudah kita dapatkan," kata Kombes Pol Frans Barung Mangera saat di Media Center Polda Jatim, Selasa (15/5/2018).
Baca: 5 Fakta Tri Murtiono, Otak Pengeboman Polrestabes Surabaya, Tingkah Ganjil Tiap Maghrib Terungkap
"Buku panduan dalam kamuflase itu juga berisikan cara menghadapi masyarakat," lanjutnya.
Sehingga, tak heran baginya melihat pola dari aksi pengeboman beberapa waktu lalu berbeda dengan aksi teroris di Indonesia sebelumnya.