Semarak Ramadan 2018
Mulai Waktu hingga Menu, Intip Nih Sahur ala Rasulullah SAW, Patut Ditiru Nih!
Bagi umat Islam, Ramadan adalah bulan yang istimewa karena terdapat banyak keberkahan dan ampunan di dalamnya.
Penulis: Pipin Tri Anjani | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM - Bagi umat Islam, Ramadan adalah bulan yang istimewa karena terdapat banyak keberkahan dan ampunan di dalamnya.
Di bulan Ramadan, seluruh umat Islam diwajibkan untuk berpuasa selama satu bulan penuh.
Jadwal awal puasa Ramadan 2018 telah ditetapkan jatuh pada Kamis (17/5/2018).
Artinya, seluruh umat Muslim akan mulai menjalankan ibadah puasa mulai besok.
Baca: Kumpulan Lengkap Niat Puasa Ramadan, Doa Berbuka, Niat Salat Sunat Tarawih dan Witir, Simak Hukumnya
Dengan begitu, pada besok dini hari, umat Muslim akan melaksanakan sahur.
Makan sahur merupakan sunah nabi sebelum menjalankan ibadah puasa.
Sebab itu, makan sahur perlu menjadi perhatian kita yaitu bagaimana cara cerdas memilih makanan yang tepat untuk dikonsumsi tubuh agar puasa tetap prima, tanpa ada keluhan.
Untuk mengawali puasa, alangkah baiknya mengintip cara dan menu sahur Nabi Muhammad SAW.
Baca: Aisyah Bahar Meninggal Saat Tadarus dan Puasa Sunah, 3 Kisah Kematian Orang Ini Juga Bikin ‘Iri’
Dikutip dari berbagai sumber artikel, berikut sahur ala Nabi Muhammad SAW
1. Waktu sahur
Nabi Muhammad SAW menganjutkan umatnya untuk mengakhirkan sahur.
Jangan sampai sahur pada awal malam atau tengah malam.
Usahakan sahur di akhir malam dan jangan pula terlalu dekat dengan waktu subuh supaya makannya tidak buru-buru.
Anjuran Nabi ini terdapat dalam banyak hadis.
Misalnya hadis riwayat Ahmad, “Umatku berada dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur”.
Menurut Abu Bakar Al-Kalabazi, maksud dari mengakhirkan sahur tersebut ialah makan sahur di sepertiga terakhir malam.
Baca: 4 Fakta Kasus Video Viral Pria Hina Nabi Muhammad, Ngaku Dapat Bisikan, Ini Potretnya usai Ditangkap
Dalam kitabnya Bahrul Fawaid disebutkan:
"Menurut Abu Bakar Al-Kalabazi, maksud dari mengakhirkan sahur tersebut ialah makan sahur di sepertiga terakhir malam."
Dalam kitabnya Bahrul Fawaid disebutkan:
“Nabi SAW pernah ditanya, ‘Malam apa yang paling didengar (do’a)?’ ‘Sepertiga terakhir malam,’ tegas Nabi SAW."
Dalam hadis lain, Nabi SAW berkata, ‘Mengakhirkan sahur ialah bagian dari fitrah’
Dengan memperhatikan berbagai pendapat dan riwayat ini, dapat disimpulkan bahwa waktu paling baik makan sahur ialah di sepertiga terakhir malam, terutama menjelang waktu subuh.
Baca: Meninggal di Pangkuan Ayahnya Saat Tadarus dan Puasa, Ini Deretan Kebaikan Aisyah Bahar Semasa Hidup
Usahakan jarak antara makan dan waktu subuh tidak terlalu dekat, supaya makannya tidak terburu-buru dan ada kesempatan untuk menyikat gigi.
2. Dilengkapi dengan ibadah

Tak hanya makan sahur saja, Nabi Muhammad SAW juga melengkapi sahurnya dengan berbagai ibadah.
Kemungkinan yang dimaksud mengakakhirkan sahur di sini ialah mengerjakannya di sepertiga terakhir malam.
Karena pada waktu itu doa, ampunan, dan hajat akan dikabulkan Allah SWT.
Dilihat dari kebiasaan Nabi Muhammad SAW sendiri, Beliau sangat terbiasa bangun tengah malam dan salat malam.
Baca: 7 Drama Keluarga Meghan Markle Jelang Royal Wedding, Alasan Ayah Tak Hadiri Pernikahan Jadi Sorotan
Sangat dimungkinkan jika Nabi SAW beribadah terlebih dahulu, baru makan sahur menjelang waktu subuh.
Berdasarkan kesaksian Hudzaifah, ia pernah makan sahur bersama Nabi Muhammad SAW saat menjelang subuh, (HR Ibnu Majah).
Kesaksian Hudzaifah ini diperkuat oleh pengakuan Zaid bin Tsabit.
Zaid pernah sahur bersama Nabi Muhammad SAW kemudian setelah itu salat berjamaah.
Ketika ditanya, berapa lama jarak antara selesai makan dan salat, Zaid menjawab, “Kisaran membaca lima puluh ayat,” (HR Ibnu Majah).
Baca: Nanti Malam Dilaksanakan, Ini Kumpulan Lengkap Niat Salat Sunat Tarawih dan Witir Ramadan 2018!
3. Menu sahur

Menu yang dianjurkan oleh Rasulullah saat sahur adalah buah kurma.
Hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah, “Sahurnya orang Mukmin adalah buah kurma.” (HR Abu Daud).
Namun, untuk mendapatkan keberkahan sahur seperti dalam hadis di atas, tidaklah harus dengan menu khusus.
Keberkahan sahur dapat diraih dengan menu apa pun yang halal walaupun hanya dengan seteguk air.
Hal ini sesuai dengan sabda Nabi SAW, “Makanan sahur merupakan makanan yang berkah maka janganlah kalian meninggalkannya walaupun hanya seteguk air, sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat kepada orang-orang yang bersahur.” (HR Ahmad).