Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Dituntut Pidana Mati, Ini Rekam Jejak Aman Abdurrahman yang Dijuluki 'Pemimpin ISIS Indonesia'

Sosoknya disebut sebagai 'otak' teror bom di Indonesia. Lantas seperti apa rekam jejak teror Aman Abdurrahman?

Penulis: Pipin Tri Anjani | Editor: Alga W
KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO
Terdakwa kasus teror bom Thamrin, Aman Abdurrahman, menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (18/5/2018). Ia dituntut hukuman mati oleh jaksa penuntut umum (JPU) karena dianggap sebagai pihak yang bertanggung jawab saat aksi teror di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, awal 2016. 

Akibat terbukti mendanai pelatihan teroris, Aman divonis 9 tahun penjara, hingga dinyatakan bebas di Hari Kemerdekaan tahun 2017.

Hadang Teroris hingga Selamatkan Anak Kecil Saat Ledakan, Aksi Heroik 4 Sosok Ini Bikin Salut!

3. Keluar dari JAT dan Membentuk JAD

Saat bertemu Abu Bakar, Aman memintanya untuk berbaiat kepada ISIS saat di Nusakambangan, tapi ditolak oleh pimpinan Pondok Pesantren Ngruki, Solo, tersebut.

Alhasil Aman memutuskan keluar dari JAT yang dipimpin oleh Abu Bakar.

Ia membentuk organisasi tersendiri bernama JAD dan merekrut beberapa anggota.

5 Fakta Anton Ferdiantono yang Jadi Bomber Rusun Wonocolo, Sosoknya Dikenal Memiliki Otak Cerdas

JAD adalah kelompok yang pembentukannya diinisiasi Aman pada akhir 2014.

Tepatnya di Lapas Kembangkuning Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Viral Cuitan H-1 Sebelum Teror Bom di Surabaya, Netizen Ramai Minta Pemilik Akun Ditangkap

4. Dalang dari Serangkaian Teror Bom

Sehari setelah bebas dari hukuman penjara lantaran membiayai pelatihan teroris, Aman diringkus kembali oleh Densus 88.

Densus 88 memeriksa Aman terkait serangan teror di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, pada 14 Januari 2016.

Dia diduga berperan dalam memberikan ide untuk melancarkan serangan teror yang terjadi di Kota Jakarta tersebut.

Polisi Tunjukkan Barang Bukti dari Rumah Pelaku Bom Gereja, Ada Pesan Tertulis dan Styrofoam

Aman didakwa otak dari serangkaian teror bom yang terjadi di wilayah Indonesia.

Beberapa di antaranya Bom Gereja Oikumene di Samarinda (2016), Bom Thamrin (2016), dan Bom Kampung Melayu (2017) di Jakarta, serta dua penembakan polisi di Medan dan Bima (2017).

Aman pun tak ditempatkan di LP Nusakambangan.

Tapi ia dipindahkan ke Mako Brimob.

Kisah Pilu Kakak Adik Korban Bom Gereja SMTB di Surabaya, Sempat Digandeng Sang Ibu Saat Turun Mobil

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved