Nasib Jenazah Teroris Surabaya: Ditolak Warga, Dimakamkan Tanpa Doa, dan Begini Kondisi Kuburannya
Nasib para jenazah teroris Surabaya kian miris, dimakamkan dengan cara seadanya sehingga jadi begini kondisi kuburannya.
TRIBUNJATIM.COM - Seminggu pasca peledakan bom yang menyerang 3 gereja di Surabaya, para jenazah masih mendapat kendala saat akan dikebumikan.
Diawali dengan penolakan jenazah-jenazah tersebut oleh keluarga mereka sendiri.
Yang kemudian pada akhirnya pihak kepolisian memutuskan untuk menguburkannya di lokasi yang sama saja.

Berikut fakta-fakta terbaru seminggu pasca tragedi bom bunuh diri di beberapa titik di Surabaya.
Jenazah Ditolak Keluarga dan Warga Surabaya.
Tujuh jenazah terduga teroris serangkaian serangan bom bunuh diri di Kota Surabaya dimakamkan di Sidoarjo, Minggu (20/5/2018) sekitar pukul 09.10 WIB.
Tujuh jenazah itu sempat ditolak warga saat hendak dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Jarak, Jalan Putat Jaya, Surabaya.
Kapolres Sidoarjo Kombes Pol Himawan Bayu Aji menjelaskan, tujuh jenazah itu akhirnya dimakamkan di pemakaman milik Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo, di Jalan Mayjen Sungkono, Pucang, Sidoarjo.
"Iya sudah dimakamkan," ucap Himawan saat ditnya wartawan, Minggu (20/5/2018).
Himawan menerangkan, yang bertindak sebagai penanggung jawab pemakaman adalah Dinas Sosial Sidoarjo.

Tak ada protes dari warga setempat terhadap terduga teroris tersebut.
"Tidak ada penolakan, tidak ada. Penanggung jawab pemakamannya Dinas Sosial," kata Himawan.
Menurut Himawan, lahan makam milik Dinsos Sidoarjo itu, khusus menampung para terduga teroris yang kerap ditolak warga.
Tujuh terduga teroris yang melakukan penyerangan di tiga gereja dan Mapolrestabes Surabaya yang dikubur di lokasi itu.
Yakni FS, FR, Puji Kuswati, pelaku sekeluarga pengeboman Gereja Kristen Indonesia Jalan Diponegoro Surabaya.