Serangan Bom di Surabaya
Seminggu Tewas Usai Aksi Teror Bom di Surabaya, Polisi Ungkap Kondisi Jenazah Dita Kini, Miris
Seminggu lalu, Dita jadi pelaku bom bunuh diri di gereja di Surabaya. Usai seminggu berlalu, nasib miris terjadi pada jenazahnya
Penulis: Fatkhul Alamy | Editor: Januar
Nasib jenazah Dita
Dari 13 jenazah pelaku bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo, kini tinggal tiga jenazah yang belum diserahkan RS Bhayangkara Polda Jatim ke keluarga guna dimakamkan.
Tiga jenazah yang masih tersimpan di ruang jenazah RS Bhayangkara hingga Minggu (20/5/2018) pagi, yakni jenazah Dita Oepriyarto (pelaku bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya), dua anak laki-laki Yusuf Fadil dan Firman Halim (pelaku bom bunuh diri Gereja Santa Matia Tak Bercela Ngagel).
"Untuk jenazah pelaku, tinggal tiga saja. Masih nunggu tes DNA, lainnya clear semua," kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin saat ditemui usai tinjau gereja-gereja di Surabaya, Mingggu (20/5/2018) pagi.
Machfud berharap, secepatnya jenazah yang masih di RS Bhayangkara Polda Jatim bisa dimakamkan.
Baca: Risma Langsung Sujud Saat Undangannya Dikomplain Takmir Usai Marak Aksi Teror, Isinya Bikin Geger
Orang nomor satu di Polda Jatim ini juga merasa gembira, lantaran situasi kemanan di Surabaya dan Jatim cukup aman.
Di gereja-gereja Surabaya yang minggu lalu diserang bom bunuh diri, juga ibadahnya sudah normal.
"Tadi sudah bertemu dan tanya ke romo, pendeta gereja. Ibadahnya sudah normal, kami jaga terus. Sudah aman," tegas Machfud.
Kabid Dokkes Polda Jatim, Kombs Pol Budi Hariyadi menambahkan, tiga jenazah pelaku bom bunuh diri dan satu korban masyarakat masih dilakukan tes DNA.
Baca: Kak Seto Ungkap Cara Teroris Ajak Anak-anak Ikut Ledakkan Bom, Metode yang Dipakai Bikin Merinding
"Mudah-mudahan cepat dan hari ini (Minggu, 20/5/2018) sudah selesai. Untuk satu korban masyarakat yang belum diserahkan, yakni Bayu yang meninggal di Gereja Ngagel," tutur Budi.
Menurut Budi, Minggu (20/5/2018) pagi, RS Bhayangkara melepas 7 jenazah pelaku. Mereka pelaku yang tewas di Polrestabes Surabaya (4) dan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Diponegoro Surabaya.
"Tujuh jenazah dibawa ke Sidoarjo untuk dimakamkan," tutur Budi.
Baca: Pesan terakhir Ipda Auzar Sebelum Meninggal Dalam Serangan Teroris Mapolda Riau, Isinya Bikin Haru
Empat pelaku yang tewas di Polrestabes Surabaya, yakni Tri Murtiono (50), istrinya, Tri Ernawati (43), M Dafta Amin Murdana (18), dan M Satria Murdana (15).
Sedangkan tiga jenazah pelaku bom bunuh diri di GKI Diponegoro, yakni Puji Kuswati (43), dua anak perempuannya Fadilah Sari (12) dan Pemela Riskika (9).
