Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

9 Hari Lalu Mati Usai Teror Surabaya, Kondisi Jasad Dita dan 2 Anaknya Kini Dibocorkan Polisi, Ngeri

9 hari lalu, Dita dan 2 anaknya tewas usai lakukan aksi teror bom di Surabaya. Kini polisi bocorkan kondisi jenazhanya.

Penulis: Fatkhul Alamy | Editor: Januar
IST
Keluarga Dita Supriyanto semasa hidup, pelaku pengeboman tiga gereja di Surabaya. 

"Saya tahu dia dari orang-orang yang pernah jadi mentor Dita saat itu. Saya berteman baik dengan para mentor, bahkan sampai sekarang dalam kondisi mereka sudah bertaubat," tambah Faiz.

Baca: Ambil Jenazah Teroris di Surabaya, Keluarga Tunjukkan Reaksi Tak Biasa, Polisi Beri Pengawalan Ketat

Pria 40 tahunan ini mengaku jika ideologi keras seperti itu dia kenal saat di bangku SMA. Pelajaran SKI di sekolah, sementara pengajiannya dilakukan di luar sekolah.

Faiz mengungkapkan saat SMA itu, ideologinya masih tahap meyakini negara gak benar, aturan yang dipakai bukan Islam.

Saat itu, ideologinya hanya diyakini dalam hati saja, tidak memakai kekerasan.

"Nah Dita sudah punya benih ini saat SMA, kemudian dia berevolusi ke organisasi yang lebih ekstrem, menghalalkan darah orang lain. Menjadi teroris itu tidak ujug-ujug jadi teroris, ada prosesnya," lanjut Faiz.

Baca: Berduaan di Mobil Sama Tetangga, Wanita Cantik Dibunuh, Terungkap Saat Ada Kaki Nyembul di Kuburan

Seorang teroris juga tidak bisa dikenali dari latar belakang pelaku.

Keluarga Dita berasal dari keluarga baik, dia tidak sedang setres, berprestasi, pintar kimia, dia juga dari keluarga kaya, dia ahli sedekah, setia kawan, dan lemah lembut.

Menurut Faiz, Dita adalah orang baik, cuma terkena ideologi yang salah.

"They are among us, just like us, we can't notice them. Saat saya diajak orang NII pun, mereka pakai pakaian biasa (tidak ada tanda-tanda pakaian kelompok tertentu)," tegasnya.

Baca: Hal Ganjil Terjadi Saat Pemakaman 4 Jenazah Teroris di Sidoarjo, Wanita Bercadar Ini Sampai Menangis

 

Kondisi jenazah Dita kini

Tiga jenazah plaku bom bunuh diri di gereja Surabaya masih berada di RS Bhayangkara Polda Jatim hingga Selasa (22/5/2018). Tim dokter forensik dan DVI masih proses menyelesikan identifikasi.

Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Atifin menjelaskan, ketiga jenasah itu masih butuh penanganan identifikasi dan tes DNA.

"Kemungkinan baru besok (Rabu, 23/5/2018). Hari ini (Selasa, 22/5/2018) katanya akan diselesaikan," jelas Machfud saat ditemui di RS Bhayangkara, Selasa (22/5/2018).

Tiga jenazah pelaku bom bunuh diri yang masih di RS Bhayangkara, yakni Dita Oepiyanto, pelaku yang tewas di Gereja Panthekosta Jl Arjuna.

Baca: Terkuak Lewat Kaki yang Nyembul di Makam, Wanita Cantik Dibunuh Guru Spiritual Suami Usai dari Hotel

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved