Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kasusnya Dilimpahkan ke Kejari, Ekspresi PNS Kejam Penyetrum Anak Kandung Tak Terduga

Masih ingat kasus PNS yang tega menyetrum anaknya sendiri gara-gara hal sepele. Kondisinya sekarang berubah 100 derajat.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Mujib Anwar
SURYA/HANIF MANSHURI
Iwan Kurniawan, bapak di Lamongan yang tega menyiksa anak kandungnya dengan cara menyetrum, saat kasusnya dilimpahkan ke Kejari, Rabu (23/5/2018). 

Puncaknya, pada Selasa (27/3/2018) pukul 18.30 WIB , istri korban pulang usai jamaah salah di masjid mendapati putrinya, AA (14) yang masih duduk di bangku SMP negeri diikat tangan, kakinya dengan sabuk beladiri dan diikatkan dengan kursi sofa dalam rumahnya.

Praktis korban tidak berdaya dan hanya bisa menangis merasakan dengan apa yang dilakukan bapaknya terhadap dirinya.

Hanya karena anaknya pegang HP saat jam belajar, tersangka marah.

Kemarahan PNS ini terus memuncak tak terkendali. Tanpa pikiran jernih, pelaku tiba-tiba ambil kabel dan langsung menancapkan pada lubang stop kontak.

Trailer Seruduk Pikap yang Angkut 8 Penumpang di Jalur Pantura Tuban, Akibatnya Mengerikan

Di depan istrinya, pelaku memegang bagian ujung kabel yang sudah teraliri listrik itu, langsung disulutkan dan disetrumkan kepada anaknya hingga berkali-kali selama 7 menit.

Istri pelaku yang berusaha menghalangi ulang suaminya, sebaliknya menjadi sasaran pelaku dan mendapat perlakuan yang sama.

Musyayadah disetrum pelaku tanpa ampun. Pengakuan istri korban, ia sering disetrum kalau Iwan sedang marah-marah.
Selama empat tahun berlangsung, Musyayadah selalu menjadi sasaran kekerasan fisik saat Iwan marah.

Pemicu kemarahan Iwan menurut Musyayadah susah untuk difahami. Suaminya itu sepertinya temperamental.
Musyayadah mencoba bertahan dan tidak pernah melawan dengan ulah suaminya.

Kejadian terakhir terhadap putrinya itu, akhirnya membuatnya terpaksa melaporkan kejadian ini ke Polres Lamongan.
Semua tindakan kekerasan suaminya diungkap lengkap di depan penyidik.

Tak Ada Keluarga yang Mengakui, Jasad Pelaku yang Ngebom Gereja Masih Tertahan, Kondisinya Ngeri

Berbekal laporan kekerasan dalam rumah tangga oleh korban Musyayadah.

Apa alasan pelaku sampai tega menyiksa anak dan istrinya, klasik. Karena istrinya dinilai tidak menuruti perkataan pelaku sehingga terlapor merasa kesal dan melakukan kekerasan fisik terhadap istri hingga anaknya juga menjadi sasaran. (Surya/Hanif Manshuri)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved