5 Kasus Bercanda Soal Bom, Nomor 4 Sampai Bikin Pesawat Tujuan Arab Putar Balik, Ucapannya Ngeri
Berikut ini adalah 5 kasus bercanda soal bom yang pernah terjadi di pesawat. Sampai ada yang membuat pesawat putar balik
TRIBUNJATIM.COM - Masyarakat dihebohkan oleh sebuah peristiwa yang baru-baru ini terjadi.
Pesawat Lion Air JT 687 di Bandara Internasional Supadio Pontianak terpaksa harus delay, Senin (28/5/2018) malam sekitar pukul 18.10 WIB.
Delay pesawat tersebut akibat ada satu di antara penumpang yang meneriakkan kata bom saat berada dalam pesawat.
Tak ayal, pintu darurat pesawat tersebut langsung dibuka.
Baca: Kampus Mahasiswi yang Gabung ISIS Sering Muncul Buletin Aneh, Rektor Bocorkan Isinya, Merinding
Beberapa penumpang panik dan turun melalui tangga darurat.
Tampak penumpang yang keluar dari pintu darurat dan berdiri di sayap sebelah kanan pesawat, karena tak ada tangga untuk turun.
Tak lama kemudian ada beberapa penumpang yang terjatuh.
Setelah itu, beberapa penumpang yang lain pun turut panik dengan memilih melompat dan berlari.
Baca: 6 Fakta Baru Mahasiswi Cantik yang Ikut ISIS, Bukan Sosok Panutan hingga Sering Ajak Latihan Memanah
Dalam video amatir yang diperoleh Tribunpontianak.co.id, teriakan histeris terdengar dan setelah terjatuh tampak sejumlah petugas membantu penumpang yang terjatuh.
Dilaporkan 10 penumpang terluka akibat peristiwa ini.
Kejadian ini pun langsung mendapat tanggapan dari distrik manager Lion Air Group Pontianak, Lukman Nurjaman.
Lukman mengatakan teriakan adanya bom di pesawat Lion Air di Bandara Supadio Pontianak yang akan ke Jakarta hanya isu.
Diakuinya pesawat yang diteriakkan terdapat bom tersebut masih dalam kondisi aman.
"Tidak itu. Hanya isu, tidak ada bom. Alhamdulillah pesawat kita masih aman, namun memang ada yang meneriakkan bom tadi," ujarnya dikutip dari TribunPontianak.
Karena hal tersebut, terjadi kepanikan di dalam pesawat yang menyebabkan penumpang berhamburan keluar.
Dilansir dari Kompas.com dan TribunJatim.com, berikut ini adalah sejumlah kasus bercandaan soal bom yang pernah terjadi.
1) 12 Mei 2018
Pada 12 Mei 2018, penerbangan Lion Air JT 618 dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, ke Bandara Depati Amir, Pangkalpinang sempat tertunda lantaran seorang penumpang berinsial ZN melontarkan kata "bom" kepada awak kabin saat masuk ke pesawat.
Setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh, tidak ditemukan bom atau barang mencurigakan lainnya. Sesuai prosedur yang ada, Lion Air menurunkan ZN bersama 4 rombongannya dan 10 bagasi, kemudian menyerahkan pada Avsec. Tertunda hampir satu jam, akhirnya pesawat mendarat di Pangkalpinang pada pukul 17.40 WIB.
2) 16 Mei 2018
Penumpang Lion Air JT 291 Penerbangan pesawat Lion Air JT 291 dari Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru ke Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng tertunda lebih dari 2 jam akibat seorang penumpang berinisial DB mengaku sebagai teroris dan membawa bom di dalam tasnya.
Setelah dilakukan pengecekan ulang terhadap seluruh barang, DB bersama barang barang bawaannya diserahkan ke kepolisian untuk penanganan lebih lanjut. Pesawat pun terbang dan tiba dengan selamat di tujuan pada pukul 17.22 WIB.
Penumpang Batik Air ID 6659 Penerbangan pesawat Batik Air ID 6659 16 Mei 2018 tujuan Lombok Praya - Jakarta sempat terganggu akibat seorang penumpang berinisial ET mengatakan membawa bom di dalam tasnya.
Hal itu dikatakannya saat ditanya oleh petugas karna bawaannya memiliki bentuk yang mencurigakan. Setelah diperiksa, tas tersebut tidak berisi bom, atau bahan peledak yang membahayakan. Meski demikian, ET tetap diamankan untuk menjalani proses penyelidikan atas tindakannya itu.
Penumpang Batik Air ID 6140 Di hari yang sama, Batik Air mengalami gangguan penerbangan karena adanya ancaman bom. Kali ini, terjadi pada pesawat dengan nomor penerbangan ID 6140 rute Cengkareng-Ternate. Salah satu penumpang berinsial RA meneriakkan "bom" kepada pramugari.
Seluruh penumpang, barang bawaan dan kargo pun diturunkan untuk dilakukan pemeriksaan ulang. Namun, tidak ditemukan barang mencurigakan apapun dan penerbangan tetap berjalan sesuai waktu yang ditetapkan. Sesuai prosedur penerbangan, RA harus diturunkan beserta barang bawaannya dan diserahkan kepada Avsec untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
3) 23 Mei 2018
Dua orang anggota DPRD Banyuwangi bernama Basuki Rachmad dari Fraksi Hanura dan Nauval Badri dari Fraksi Gerindra dibawa ke Polsek Rogojampi setelah mengaku membawa bom di dalam tasnya. Pernyataan itu dilontarkan saat keduanya akan terbang menggunakan pesawat Garuda GA 265 rute Banyuwangi-Jakarta.
Saat masuk ruang pemeriksaan, Basuki mengatakan tas milik rekannya yang tengah diperiksa petugas berisikan bom. Tiga kali petugas bertanya, Basuki tetap menjawab tas milik Naufal berisi bom. Naufal pun mengiyakan bahwa di dalam tasnya terdapat bahan peledak.
Naufal berkilah korek api dan minyak wangi juga termasuk sebagai bahan peledak untuk membenarkan perkataannya.
4) 12 April 2017
Ini pelajaran buat anda agar tak sembarangan bertutur lisan ketika ada di pesawat.
Seorang TKI asal Kediri ini terpaksa harus menjalani tiga kali pemeriksaan di Bandara Juanda Surabaya, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (12/4/2017).
Ia membuat pesawat yang sudah mengudara menuju Arab Saudi, akhirnya kembali lagi ke Bandara Juanda.
Maskapainya adalah Garuda Indonesia.
Wanita yang disapa Fatma ini dipulangkan kembali ke Surabaya saat dalam perjalanan menuju Arab Saudi.
Hal ini dikarenakan hanya satu kalimat yang dia ucapkan saat di dalam pesawat.
Menurut Fatma, semua berawal ketika ia membantu temannya menyimpan koper di bagasi kabin.
"Saat itu teman saya kesulitan menyimpan koper di atas bangku alasannya berat,"
lalu, Fatma bercanda dan mengatakan kalimat ini ke temannya :
"Terus saya bilang, kayak bom aja. Udah cuma sekali itu aja ngomongnya (bom)," papar Fatma kepada TribunJatim.com.
Ya, Fatma bergurau soal bom kepada pramugari saat di perjalanan udara.
Saat tiba di Bandara Juanda, ia menjalani pemeriksaan awal di posko Aviation Security (Avsec) di Terminal Satu Juanda.
Setelah melakukan pemeriksaan awal, dilakukan pemeriksaan lanjutan di posko Satgas terminal 1 Bandara Juanda.
Tak berhenti disitu, wanita kelahiran Banyuwangi ini melakukan pemeriksaan lebih lanjut di Kantor Otoritas Bandara Wilayah III oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS).
Hingga pukul 16.40 WIB, ia masih melakukan pemeriksaan di Kantor Otoritas Bandara Wilayah III.
Sebelumnya, wanita itu disebut-sebut sebagai calon jamaah umroh.
Namun, belakangan ia diketahui hendak ke luar negeri karena menjadi seorang TKI.
Fatma mengatakan saat ini pemeriksaan awal sudah selesai.
"Menurut petugas Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS), saya diminta panggilan pemeriksaan selanjutnya,"kata Fatma.
Namun, menurut Fatma, petugas PPNS tersebut tidak menyampaikan kapan pemeriksaan itu akan dilakukan kembali.
"Saya sih berharap tidak ada pemeriksaan lagi, tapi kalau ada pemeriksaan lagi saya siap untuk dipanggil," ujar Fatma.
Fatma sendiri akhirnya pulang ke Kediri.
Dia batal berangkat bekerja ke Arab Saudi.
Pesawatnya, akhirnya meninggalkannya.
Nah lho, hanya gara-gara bercanda, kini Fatma harus menanggung semua masalah ini.
5) 28 Mei 2018
Penumpang Lion Air JT 687 tujuan Pontianak- Jakarta, FN, mengatakan bahwa tasnya berisi bom.
Hal ini disampaikannya kepada pramugari saat masih di Bandara Supadio.
Diketahui, FN marah kepada pramugari yang menggeser tasnya di kabin pesawat.
Akibat tindakannya, dia dibawa ke Polresta Pontianak untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. FN diancam hukuman 8 tahun penjara karena melanggar Pasal 437 ayat 1 UU No 1 tahun 2009 tentang Penerbangan. Akibat kejadian ini, beberapa penumpang terluka karena panik dan melompat dari pintu darurat pesawat untuk menyelamatkan diri.