Pilgub Jatim 2018
Dianggap Bersih dan Tak Korupsi, Petani se Bojonegoro Pilih Dukung Khofifah
Aliran dukungan kalangan petani ke pasangan Khofifah-Emil di Pilgub makin menguat. Alasannya sederhana.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Aliran dukungan untuk calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 1 terus menguat.
Setelah bertemu dengan Gapoktan se Bojonegoro kemarin, hari ini Selasa (29/5/2018), Gapoktan se Bojonegoro menyatakan dukungan untuk pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak.
Hal itu disampaikan oleh Inisiator Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bojonegoro, H Machsun.
Pada Surya ia mengatakan bahwa kelompok petani se Bojonegoro sudah bulat untuk me dukung pasangan Khofifah Emil.
Terutama usai mendengar program yang dicanangkan oleh Khofifah-Emil tentang pengairan sawah, irigasi dan juga program untuk pertanian.
Jadi Jurkam Kampanyekan Gus Ipul-Puti, Anas Bupati Banyuwangi Cuti Dua Hari
Salah satunya seperti tekad Khofifah untuk membuat sawah Jawa Timur tak kekurangan air dengan membuat minimal lima sudetan dari Bengawan Solo.
"Itu yang kami harapkan, pendapat dari bu Khofifah karena warga Bojonegoro itu sudah menunggu-nunggu bu Khofifah," kata Muchsin.
Di Bojonegoro ada puluhan gapoktan dan ratusan petani. Seluruhnya sudah berkumpul dan dipertemukan dengan Khofifah secara langsung.
Para petani berterima kasih dan senang lantaran diberi kesempatan langsung untuk bertemu dengan Khofifah dan menyalurkan aspirasinya.
Baca: Atasi Pengangguran, Khofifah Akan Minimalkan Cukai Pabrik Rokok Kretek Tangan
Para petani Bojonegoro tersebut mengungkapkan keluhannya saat ini yang banyak mengalami gagal panen dan juga kesulitan pupuk.
Kesulitan itu sudah dijawab oleh Khofifah dan dijanjikan akan terealisasi jika Khofifah dan Emil memimpin Jawa Timur.
"Selain itu kami yakin Bu Khofifah itu pemimpin yang amanah. Terbukti beliau amanah saat dua kali menjabat menteri Indonesia. Dan tidak korupsi, beliau itu cerdas dan bersih," ucapnya.
Menurutnya saat ini sulit mencari pemimpin seperti Khofifah. Sehingga ia tak akan menyiakan kesempatan ketika ada calon pemimpin yang memiliki integritas untuk maju sebagai gubernur Jawa Timur.
Baca: Mau Bimtek ke Jakarta, 2 Ketua Partai ini Seenaknya Bercanda Bom di Bandara, Akibatnya Keok
"Permintaan kami ya itu, semoga saat jadi beliau tidak lupa dengan janjinya menyejahterakan petani. Namun saya yakin, beliau konsen untuk memajukan Jawa Timur," katanya.
Sementara itu Khofifah mengatakan apresiasi aatas dukungn kalangan petani. Ia mengatakan bahwa dalam navigasi programnya di Jatim Agro, pihaknya sudah meminta tim ahli pengairan untuk membuat pemetaan tentang aliran bengawan solo.
"Hasil dari tim ahli kita, paling tidak ada lima sudetan dari sungai bengawan solo untuk bisa mengaliri sawah di Jawa Timur," kata Khofifah.
Tidak hanya itu ia juga sudah bertekad untuk membersihkan embung-embung yang dikelola oleh Pemprov. Sebab sejauh ini embung yang ada suda dangkal oleh lumpur sehingga butuh dikeruk.
Baca: Bocah SD di Tulungagung yang Hamili Siswi SMP Tak Harus Dinikahkan, LPA Ungkap Hal Mengejutkan
Selain itu dalam menggelontor program pengairan sawah, Khofifah dan Emil juga berencana melakukan revitalisasi ada DAM yang ada.
Sebab mayoritas DAM atau bendungan yang ada di Jawa Timur adalah hasil bangunan zaman Belanda sehingga sudah butuh direvitalisasi.
"Jadi bukan hanya di Bojonegoro saja. Namun akan dipetakan mana yang bisa diatasi dengan sudetan bengawan solo, mana yang bisa diatasi dengan pendangkalan embung, dan mana yang bisa diatasi dengan revitalsiasi DAM," tegasnya.
Dengan begitu harapannya semua sawah juga bisa mendapatkan air yang cukup untuk memaksimalkan hasil panen. Terlebih karena Jawa Timur adalah lumbung padi nasional.
Baca: Presiden Jokowi Pastikan THR dan Gaji 13 PNS 2018 Cair, Ini Rincian Lengkap Jumlah dan Tanggalnya
"Untuk padi, Jatim ini menyuplai nasional sebayak 20-21 persen produksi total. Bagi indonesi jatim adalah lumbung padi nasional. Sangat swasembada sebab kebutuhan konsumsi padi masyarakat Jatim itu hanya 25 persen dari total padi yang diproduksi Jatim," tegasnya. (Surya/fatimatuz zahroh)