Siswi Cantik yang Bunuh Diri Usai Lulus dari SMP Negeri, Ternyata Anak Cerdas dan Berprestasi, Tapi
jadi anak cerdas dan berprestasi tak membuat siswi berpikir untuk memilih jalan pintas mengakhiri hidup.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Mujib Anwar
Mariani merupakan pengasuh EPA sejak kecil. Mariani ikut tinggal di tempat kos bersama EPA.
Sedangkan rumah orang tua EPA berada di Kelurahan/Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar.
Setelah lulus SD, EPA melanjutkan di salah satu SMP negeri di Kota Blitar. Lalu, EPA tinggal di tempat kos di Jl A Yani bersama pengasuhnya, Mariani.
Baca: Dikejar Kobaran Api, Wanita Hamil Terjun dari Lantai 2, Bayi Dilempar ke Tempat Sampah
Mariani tidak tahu persis apa motif yang membuat anak asuhnya nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.
Tetapi, belakangan, EPA memang agak kecewa karena khawatir tidak bisa masuk di salah satu SMA negeri favorit di Kota Blitar. Sebab, sistem penerimaan siswa baru SMA di Kota Blitar menggunakan sistem zonasi.
Sistem zonasi ini memang memprioritaskan anak yang berdomisili di Kota Blitar. Sedangkan domisili EPA masih ikut orang tuanya di Kelurahan/Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar.
"Soal itu, orang tuanya sudah berusaha menenangkannya. Orang tuanya meminta EPA agar melanjutkan SMA di Srengat," tegas Mariani. (Surya/Sha)
Baca: Jelang Puasa, 3 Pasang Remaja ini Lagi Asyik di Kamar Kos, Belasan Kondom Ditemukan Berceceran
Baca: Diajak Ortu Ngebom Polrestabes, Tubuh Bocah 7 Tahun ini Terlempar 3 Meter, Mukjizat Tuhan Datang