Tak Hanya Pangeran George, 2 Anggota Kerajaan Ini Juga Pernah Mendapat Ancaman Teror ISIS
Berita tentang ancaman terhadap Pangeran George kali pertama dipublikasikan pada Oktober lalu oleh media Inggris.
Penulis: Pipin Tri Anjani | Editor: Edwin Fajerial
Informasi tersebut mencangkup alamat lengkap, kode pos, juga kebiasaan Pangeran George bersekolah.
Ia juga mengatakan pada para simpatisan bahwa sekolah Pangeran George dimulai lebih awal.
Selain mengancam keluaga kerajaan, ia juga mendorong para pengikut untuk meracuni es krim yang dijual di area publik dan menyerang stadion sepak bola, bahkan merencanakan pembuatan kiat-kiat untuk melakukan serangan tunggal yang akan dimuat dalam majalah daringnya, menurut Sky News.
Jaksa mengatakan, pembuat web yang merupakan seorang pengangguran itu melakukan kontak dengan teroris ISIS lainnya yang berada di Suriah yang disebut sebagai 'Rapunzel'.
Ia mengirimkan informasi tentang cara membuat bahan peledak dan menembak jatuh pesawat.
Rupanya, ancaman teror untuk Keluarga Kerajaan bukanlah kali pertama terjadi.
ISIS sudah melakukannya berulang kali kepada anggota keluarga kerajaan.
Ada 2 anggota Kerajaan Inggris yang pernah mendapat ancaman teror ISIS.
ISIS menantang Pangeran Harry untuk Bertarung Lewat Pesan Video

Ancaman ini terjadi pada tahun 2017 lalu.
Dikutip dari The Independent, pria pria yang muncul dalam video berdurasi 3 menit 30 detik itu diidentifikasi sebagai Abu Uqayl.
Tak hanya menantang berkelahi, pria tersebut juga berbicara soal serangan teror London Bridge saat mengunjungi Singapura pada Juni 2017 lalu.
“Kepada Harry, Anda datang ke Singapura dan menceritakan kisah-kisah semacam itu untuk mendapatkan simpati atas serangan teror London?” ujarnya.
“Mengapa Anda tidak datang ke sini dan melawan kami jika Anda cukup jantan. Hingga kita bisa mengirim Anda ke neraka.”
Pihak berwenang Singapura telah mengidentifikasi pria dalam video tersebut sebagai Megat Shahdan bin Abdul Samad (39) yang meninggalkan negara tersebut untuk bekerja di Timur Tengah pada tahun 2014 lalu.