7 Fakta Baru Perkosaan dan Pembunuhan Mahasiswi Cantik Oleh Pendeta HK, Terungkap Ada Jalinan Asmara
Mahasiswi cantik tewas mengerikan. Berikut ini 7 fakta baru yang terungkap dari kasus itu. Ada hubungan asmara
TRIBUNJATIM.COM - Sebuah peristiwa baru-baru ini membuah heboh masyarakat.
Seorang mahasiswi cantik menjadi korban pembunuhan.
Berikut ini adalah sejumlah fakta yang berhasil dirangkum TribunJatim.com.
1. Ditemukan bercak sperma
Rosalia Cici Maretini Siahaan, 21 tahun, ditemukan tewas mengenaskan dengan terdapat bercak sperma di kamar mandi Gereja Sidang Rohul Kudus Indonesia (GSRI) di Dusun XII, Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (31/5/2018) pukul 10.30 WIB.
Pelakunya diduga pendeta di gereja tersebut sekaligus ayah angkat korban, Henderson Sembiring Kembaren alias HK.
Roslina atau yang akrab disapa Lin, ditemukan bersimbah darah tergeletak di lantai kamar mandi gereja.
2. Ada luka bekas senjata tajam
Terdapat luka dalam senjata tajam di bagian leher dan luka robek di kepala.
Selain itu, bagian pinggang ke bawah sudah tak mengenakan celana dan ditemukan sperma di jasadnya.
Penyelidikan sementara polisi diduga kuat korban diperkosa sebelum dibunuh oleh pelaku.
"Setelah kami lakukan pemeriksaan awal, benar ada sperma, tapi belum tahu itu punya siapa.
Kami juga masih menunggu hasil autopsi dari pihak RS Bhayangkara Medan," ujar Kabid Humas Polda Sumut, AKBP Tatan Dirsan Atmaja, Jumat (1/6/2018).
3. Pendeta HK senyum-senyum
Tewasnya Rosalia Siahaan pun sontak membuat heboh warga sekitar.
Hanya dalam beberapa menit, warga sudah berkerumun di sekitar lokasi.
Seorang saksi mata, LP mengatakan sebelum temuan itu, sekira jam 11.00 Wib, warga sekitar gereja mendengar teriakan dari bagian belakang gereja.
"Kira kira jam 11.00 WIB saya dengar teriakan suara macam orang minta tolong gitu dari belakang gereja. Tapi kami takut mendekat," ujarnya.
Lantas, pendeta tersebut pergi dengan menaiki sepeda motor. "Sambil senyum-senyum, dia menyapa dan sempat bilang ke arah kami, `Sebentar ya aku beli nasi dulu'.
4. Dijawab suara kucing
Ada juga tadi warga yang nanya ke dia, tadi itu suara minta tolong siapa, dia jawab `Itu suara kucing," katanya.
Karena penasaran, LP bersama sejumlah warga lainnya kemudian nekat melompat pagar untuk memeriksa dari arah suara jeritan di bagian belakang gereja.
Warga lain, Boru Zebua, juga menyampaikan hal yang sama.
Ia mendengar suara jeritan minta tolong dari bagian belakang gereja sebelum ditemukan mayat korban.
"Orang kami duduk duduknya di teras ini jadi sempat dengar suara jeritan. Tapi itulah kami tanya suara apa itu dibilang pendeta itu gak adanya itu, cuma suara kucingnya itu. Kalau korban itu dia jemaat gereja ini," ujarnya.
Warga baru mengetahui adanya mayat di kamar mandi setelah seorang warga, Tetti Br Silaban mencoba melompat pagar untuk memastikan apa yang terjadi di dalam.
Tak disangka, ia melihat sesosok mayat perempuan dengan kondisi mengenaskan.
"Jadi curiga juga dia (Tetti) baru dilihatnyalah ke dalam. Enggak lama menjerit dia, kami dengar dan dibilangnya sudah mati. Itulah kami baru kemudian kami lihat, cuma dari jauh saja.
Gak berani dekat dekat kepalanya itu kami lihat sudah berdarah," kata Boru Sitanggang.
Setelah mendapatkan laporan dari masyarakat tentang temuan mayat itu, polisi melakukan olah TKP dan penyelidikan.
5. Pelaku ditangkap tanpa perlawanan
Kesimpulan sementara polisi, korban tewas dibunuh oleh pendeta Handerson.
Henderson Sembiring berhasil ditangkap oleh polisi tanpa perlawanan di Hargo Sari, Jalan Jamin Ginting, Kecamatan Pancur Batu, Deli Serdang, tujuh jam setelah penemuan mayat korban.
Diduga saat itu, pendeta handerson dalam pelarian pasca melakukan pembunuhan.
Setelah berhasil ditangkap, pendeta Handerson langsung diperiksa intensif di Mapolres Deli Serdang.
6. Barang bukti senjata dan pakaian
Selain menyita senjata tajam pisau, polisi juga menyita kayu balok, sepeda motor Yamaha Jupiter Z warna hitam serta helm milik korban.
Pakaian milik korban turut dijadikan barang bukti.
7. Ada hubungan asmara
Rosalia Cici Maretini Siahaan adalah warga Desa Bangun Sari Dusun XIV, Salam Tani, Tanjung Morawa.
Dia merupakan anak kedua dari enam bersaudara dan tercatat sebagai salah satu jemaat aktif di gereja tersebut.
Sejak SMP, korban menjadi anak angkat dari pendeta Henderson.
Pendeta Henderson sendiri sudah beristri dan mempunyai dua anak.
Dari pemeriksaan terhadap pendeta handerson dan sejumlah saksi, diketahui antara korban dan pelaku ada hubungan asmara selama empat tahun.
Diduga Henderson menutupi hubungan asmaranya dengan menjadikan Lin sebagai anak angkat.