Semarak Ramadan 2018
Benarkah Puasa Sembuhkan Sakit Maag? Simak 6 Faktanya, Poin Terakhir Paling Penting Diperhatikan!
Sudah jadi rahasia umum, bahwa puasa memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Satu di antaranya adalah dipercaya menyembuhkan penyakit maag.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM - Puasa Ramadan 2018 telah memasuki hari ke-17.
Masih pada semangat kan puasanya?
Nah, guys, sudah jadi rahasia umum, bahwa puasa memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
Baca: Detik-detik Kecelakaan Michele Pirro di MotoGP Italia, Reaksi Valentino Rossi dan Kondisinya Kini
Satu di antaranya adalah dipercaya menyembuhkan penyakit maag.
Benarkah demikian?
Dirangkum TribunJatim.com dari berbagai sumber, yuk simak fakta-faktanya:
1. Puasa Dianjurkan Bagi Penderita Maag
Konsultan Gastroenterologi Hepatologi PB-PABDI, dr Ari Fahrial Syam, SpPD- KGEH, MMB, FINASIM, FACP menjelaskan, berpuasa di bulan Ramadan justru dianjurkan bagi penderita maag.
Minggu awal bulan Ramadan menurutnya memang akan berat.
Baca: Tingkah Laku Nindy Ayunda Saat Suami Ikat Tali Sepatunya hingga Merunduk Ramai Dikomentari, Pantas?
Namun, lambung akan mulai terbiasa pada minggu berikutnya.
"Sakit maag, kembung, begah, itu terjadi karena ketidakteraturan makan. Ini tidak terjadi di bulan Ramadan karena sudah pasti mereka buka dan sahur," kata dr Ari dalam sebuah talkshow bersama Kalbe di Jakarta, Rabu (30/5/2018), dikutip dari Kompas.com.
2. Puasa Jadi Tes Golongan Maag yang Diderita
Dr Ari menjelaskan, sakit maag secara umum dibagi menjadi dua, yakni maag fungsional dan organik.
Sebanyak 70-80 persen penderita maag mengalami maag fungsional, di mana tidak terdapat kelainan apapun melainkan terjadi karena pola hidup.
Baca: Takut Diamuk Massa, Terduga Jambret Sembunyi di Bawah Jembatan Jalan Gembong Surabaya Berjam-jam
Puasa bisa dijadikan tes untuk mengetahui apakah maag yang dialami seseorang fungsional atau organik.
"Kalau dua minggu sudah mulai membaik maagnya berarti fungsional," tuturnya.
3. Puasa Stabilkan Usus Besar
Dilansir dari Grid.ID, puasa dapat menstabilkan usus besar karena ketenangan batin yang dialami oleh orang yang berpuasa
⠀
Dengan puasa, hilanglah gejala-gejala penyakit usus besar, seperti sakit perut, masuk angin, kembung, gangguan pada usus, diare, dan sembelit.
Baca: 6 Fakta Pohon Plastik yang Viral, Bernilai Jutaan Rupiah hingga Dipasang Tanpa Izin Anies Baswedan!
Selama puasa kita lakukan dengan niat kuat untuk ibadah, tubuh bisa menyesuaikan dirinya untuk bertahan menstabilkan diri dengan baik.
⠀
4. Puasa Seimbangkan Persentase Asam Lambung
Puasa bisa bekerja menyeimbangkan persentase asam di dalam lambung
Saat puasa, tubuh akan berusaha menyeimbangkan persentase asam di lambung.
Kita tahu sendiri kan kalau asam ini dianggap sebagai penyebab utama munculnya penyakit maag.
Baca: Luqaimat, Kuliner Manis Khas Bulan Ramadan di Arab Saudi yang Pas Jadi Menu Buka Puasa
Dengan puasa, tubuh bisa mengatur distribusi asam yang mengganggu sistem pencernaan di lambung.
⠀
Puasa memang bisa jadi obat untuk berbagai penyakit, manfaatnya untuk kesehatan bisa begitu positif.
Tapi juga perlu diingat kalau kamu juga perlu memahami dengan baik kondisi tubuh dan kesehatan.
Pada kasus-kasus tertentu, seseorang bisa saja tidak dimungkinkan dapat berpuasa karena gangguan atau masalah kesehatan yang kronis.
5. Pencegahan Gejala Maag Agar Tak Timbul
Penggunaan obat sakit maag yang bersifat pencegahan atau mengurangi gejala bisa menjadi pilihan.
Baca: Agar Bisa Kurangi Rasa Sakit, 5 Menu Makanan Berikut Wajib Kamu Hindari saat Haid
6. Yang Harus Dihindari
Sementara dari segi makanan, seorang penderita maag harus pandai memilih makanan saat menjalankan ibadah puasa.
Misalnya, dengan tidak makan berlebihan, menghindari kafein, menghindari makanan yang dipanaskan berulang, hingga memilih air hangat atau air biasa untuk berbuka.
"Perut 14 jam kosong, minum dulu satu gelas untuk membasahi. Tapi tidak boleh minum air es karena suhu tubuh sekitar 37 derajat celcius dan akan kaget," ucap dr Ari.
Selain itu, dr Ari juga menganjurkan agar penderita maag menghindari cokelat, keju, gorengan, makanan yang terlalu pedas, hingga makanan tinggi lemak yang akan memperlambat pengosongan lambung.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/ilustrasi-sakit-perut-ilustrasi-asam-lambung-ilustrasi-maag_20180602_122826.jpg)