Seperti Razan Najjar, Si Cantik Pemberani yang Disebut 'Putri Salju' Ini Juga Tewas di Pertempuran
Seperti Razan Najjar, kisah seorang wanita yang tewas lalu dikenal karena keberaniannya juga pernah ramai dibahas.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Alga W
TRIBUNJATIM.COM - Relawan paramedis Palestina, Razan Najjar, ditembak tentara Israel saat sedang memberikan pertolongan kepada demonstran yang terluka di perbatasan Gaza, Palestina, Jumat (1/5/2018).
Razan Najjar menghembuskan napas terakhir tidak lama setelah peluru dari tentara Israel bersarang di dadanya.
Menurut Juru Bicara Kementerian Ashraf Al-Qudra, Najjar mengenakan jas putih khas petugas medis ketika ia ditembak.
Baca: Kronologi Tewasnya Razan Najjar, Paramedis yang Ditembak Tentara Israel Saat Menolong Demonstran
Berdasarkan laporan New York Times, saat itu tentara Israel menembakkan dua atau tiga peluru dari seberang pagar dan mengenai bagian tubuh Najjar.
Pejabat kesehatan Gaza menyebut, Razan Najjar adalah orang Palestina ke-119 yang tewas sejak dimulainya aksi protes pada Maret Lalu.
Baca: Jenazah Razan Najjar Diantar Ribuan Orang ke Peristirahatan Terakhirnya, Fakta Baru Sosoknya Terkuak
Kematian Najjar menjadi sorotan publik.
Selain karena keberanian dan jasanya, sosok Najjar mendapat perhatian karena dirinya seorang wanita.
Baca: Paramedis Palestina Razan Najjar Sempat Tersenyum Pada Ibunya Sebelum Tewas Ditembaki Tentara Israel
Kisah seorang wanita yang tewas lalu dikenal karena keberaniannya juga pernah ramai dibahas.
Ialah Anastasia Slobodyanyuk.
Baca: Putri Salju, Sniper Wanita Berdarah Dingin dari Rusia Tewas Menyusul Pangerannya Akibat Hal Ini
Perempuan berusia 26 tahun tersebut mencuri perhatian dalam konflik Rusia-Ukraina.
Ia dikerap dipuji karena keberaniannya dalam pertempuran di wilayah yang sedang membara itu.
Baca: 5 Fakta Soal Penggeledahan Densus 88 di Gelanggang Mahasiswa Universitas Riau, Bom Siap Ledak Disita
Berbeda dengan Najjar yang seorang tenaga medis, Anastasia yang berjuluk ‘Putri Salju’ itu adalah seorang sniper alias penembak jitu.
Dilansir dari Intisari, Anastasia tewas di tangan seorang sniper Ukraina di distrik Spartak di wilayah yang menamakan diri Republik Rakyat Donetsk.
Hal ini diketahui dari posting-an akun Twitter militar Ukrania, Oktober 2017 lalu.
"Hari ini di Donbass di distrik Spartak, sniper kita membunuh si Putri Salju. "Givi" mendapatkan kembali kekasihnya"
Baca: Driver Ojek Online Tiba-tiba Disuruh Masuk Kamar Kos Cewek Saat Antar Makanan, Ternyata Lakukan Ini!
Anastasia mendaftarkan diri menjadi anggota pasukan bela diri setelah menyaksikan pemakaman seorang anak perempuan berusia lima tahun akibat pengepungan kota Slavyanks pada 2014.
"Saat ia (Anastasia) melihat foto anak perempuan itu mengenakan pita, gaun putih, dan memegang boneka di dalam peti mati, dia menyadari dia tak bisa tinggal diam," demikian tulis sebuah laporan.
Baca: 5 Fakta Cinta Terlarang Pendeta Henderson dan Anak Angkat yang Dibunuh Diduga karena Cemburu
Pertempuran awal Anastasia adalah di Bandara Donetsk dan dia dipuji karena keberanian serta kebenciannya terhadap para pengecut.
"Saya melihat dia bertempur di bandara Donetsk dan saya tahu dia akan menjadi seorang petarung," ujar jurnalis Gennady Duboyov.
"Dia pernah terluka saat menyelamatkan seorang prajurit yang tertembak dan dia masih sempat membawa tas berat milik prajurit itu," tambah Duboyov.
"Dan hanya dua jam setelah itu, Anastasia kembali ke medan pertempuran," kenangnya.
Baca: 6 Fakta di Balik Sosok Pendeta Henderson Pembunuh Mahasiswi, Rajin Ibadah hingga Sayang Mertua
Duboyov melanjutkan, saat itu para prajurit dari berbagai brigade berada di bandara Donetsk dan sebagian harus dipaksa maju karena ketakutan.
"Dan gadis ini menunjukkan rasa jijiknya terhadap tanda-tanda seorang pengecut," ujar Duboyov.
Baca: Ingat Janda Riana Rara Kalsum? Pernah Tuntut Anak Deddy Mizwar, Kini Wajahnya Makin Disoroti Netizen
Mengapa Anastasia mendapatkan julukan Putri Salju?
Tak ada yang tahu bahkan perempuan itu pun tak mau mengungkapkannya.
Sebelumnya diketahui, kekasih Anastasia, komandan pasukan pemberontak Mikhail 'Givi' Tolstykh tewas pada Februari 2017 lalu, akibat terkena tembakan roket Shmel.
Baca: 7 Artis Indonesia yang Rayakan Hari Raya Waisak, yang Terakhir Punya Acara TV dengan Rating Tinggi