Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Semarak Ramadan 2018

10 Hari Terakhir Bulan Ramadan, Doa Niat Puasa ke-20, Keutamaan hingga Tanda-tanda Lailatul Qadar

Besok merupakan hari ke-20 Ramadan. Untuk menyempurnakan puasamu, akan lebih baik jika membaca doa-doa yang baik dibaca di bulan puasa.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
TRIBUN FILE/IST
Ilustrasi 

TRIBUNJATIM.COM - Besok merupakan hari ke-20 Ramadan.

Artinya, puasa Ramadan tinggal 10 hari lagi.

Untuk menyempurnakan puasamu, akan lebih baik jika membaca doa-doa yang baik dibaca di bulan puasa.

Baca: Asal Usul Istilah Ngabuburit dan Mengapa Hanya Muncul Saat Ramadan, Jangan Salah Kaprah!

Dilansir dari TribunWow, memasuki hari ke-20 bulan Ramadan, sebaiknya kita membaca doa:

اَللَّهُمَّ افْتَحْ لِيْ فِيْهِ أَبْوَابَ الْجِنَانِ وَ أَغْلِقْ عَنِّيْ فِيْهِ أَبْوَابَ النِّيْرَانِ وَ وَفِّقْنِيْ فِيْهِ لِتِلاَوَةِ الْقُرْآنِ يَا مُنْزِلَ السَّكِيْنَةِ فِيْ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ

Allâhummaftah lî fîhi abwâbal jinâni wa agliq 'annî fîhi abwâban nîrân wa waffiqnî litilâwatil qur'âni yâ munzilas sakînata fî qulûbil mu'minîn

Artinya: Ya Allah, bukakanlah bagiku di bulan ini pintu-pintu menuju surga dan tutupkan bagiku pintu-pintu neraka. Berikanlah kemampuan padaku untuk menelaah alquran. Wahai yang menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin.

Baca: Tak Semua Bisa Rasakan, Ustaz Abdul Somad Sebut Ciri Orang yang Dapat Lailatul Qadar, Siapa Saja?

Jangan lupa juga untuk membaca niat puasa untuk keesokan harinya seperti berikut:

"Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'aalaa."

Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di Bulan Ramadan tahun ini karena Allah Ta'aala.

Keutamaan hari ke-20 puasa Ramadan adalah Allah memberi pahala para syuhada (orang-orang yang mati syahid) dan shalihin (orang-orang yang saleh).

Tanda-tanda Datangnya Malam Lailatul Qadar

Ilustrasi Lailatul Qadar
Ilustrasi Lailatul Qadar (Istimewa)

10 hari terakhir di bulan Ramadan diperkirakan menjadi waktu datangnya malam Lailatul Qadar, terutama pada malam-malam ganjil.

Malam Lailatul Qadar adalah malam yang lebih mulia dari 1.000 bulan.

Baca: Nuzulul Quran 17 Ramadan - Inilah Doa, Kisah Turunnya Alquran hingga Pahala yang Dilipatgandakan

Bila ibadah dilakukan dengan sungguh-sungguh, insya Allah dosa-dosanya akan diampuni oleh Allah SWT.

Di malam yang mulia tersebut, umat Islam dianjurkan untuk banyak beribadah di malam hari.

Lalu, apa sajakah tanda-tandanya?

Dilansir dari TribunJogja, berikut ulasannya:

1. Udara saat malam tidak terlalu dingin dan tidak panas

Pada malam Lailatul Qadar, udara dan angin terasa tenang, tidak terlalu dingin dan juga tak terasa panas.

Riwayat dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً

“Lailatul qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin,..” (HR. Ibnu Huzaimah).

Baca: 7 Film Indonesia yang Bakal Tayang Juni 2018, Siap Nemenin Ngabuburit dan Momen Lebaran Kamu!

2. Matahari di pagi hari tidak terlalu menyengat

Disebutkan dari Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda:

هِىَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِى صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لاَ شُعَاعَ لَهَا

“..Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke dua puluh tujuh (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa sinar yang menyorot.” (HR. Muslim no 762).

3. Malam tampak cerah dan terang

Ilustrasi Ramadan
Ilustrasi Ramadan (ucengs.blogspot.com)

Riwayat dari Ubadah bin Shamit, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَنَّهَا صَافِيَةٌ بَلْجَةٌ كَأَنَّ فِيْهَا قَمَراً سَاطِعاً سَاكِنَةٌ سَاجِيَةٌ, لاَ بَرْدَ فِيْهَا وَلاَ حَرَّ, وَلاَ يَحِلُّ لِكَوْكَبٍ أَنْ يُرْمَى بِهِ فِيْهَا حَتَّى تُصْبِحَ, وَإِنَّ أَمَارَتَهَا أَنَّ الشَّمْسَ صَبِيْحَتَهَا تَخْرُجُ مُسْتَوِيَةً, لَيْسَ لَهَا شُعَاعٌ مِثْلَ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ, وَلاَ يَحِلُّ لِلشَّيْطَانِ أَنْ يَخْرُجَ مَعَهَا يَوْمَئِذٍ.

“…Sesungguhnya tanda Lailatul Qadar adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tenteram, tidak dingin dan tidak pula panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi harinya. Dan sesungguhnya, tanda Lailatul Qadar adalah, matahari di pagi harinya terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi itu.” (HR Ahmad).

Baca: Aisyah Bahar Meninggal Saat Tadarus dan Puasa Sunah, 3 Kisah Kematian Orang Ini Juga Bikin ‘Iri’

4. Ibadah terasa lebih tenang

Di malam Lailatul Qadar, menjalankan ibadah terasa lebih tenang daripada malam-malam lain, karena malaikat banyak yang turun.

Dalam alquran surat Alqadar ayat 4 disebutkan:

تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا

“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril."

Baca: Sudah Tentukan Menu Buka Puasa? 7 Takjil ini Bisa Jadi Pilihan Kamu, Manis dan Nyegerin Banget!

Ibnu Katsir rahimahullah menafsirkan:

“Banyak malaikat yang akan turun pada Lailatul Qadar karena banyaknya berkah yang ada pada malam tersebut. Dan malaikat akan turun bersamaan dengan turunnya berkah dan rahmat sebagaimana turunnya mereka di tengah-tengah orang yang membaca alquran serta mengelilingi majlis-majlis zikir.” (Tafsir Ibnu Katsir, 8/445).

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved