Simak 5 Hal Tentang Diseleksia, Gangguan Belajar yang Tak Halangi Anak Deddy Corbuzier Raih juara
Azkanio Nikola Corbuzier, putra Deddy Corbuzier dan Kalina Oktarani selesaikan masa sekolahnya dengan nilai yang memuaskan.
Penulis: Pipin Tri Anjani | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Dikutip dari wikipedia, Ada dua tipe disleksia, yaitu developmental dyslexsia (bawaan sejak lahir) dan aquired dyslexsia (didapat karena gangguan atau perubahan cara otak kiri membaca).
Developmental dyslexsia diderita sepanjang hidup pasien dan biasanya bersifat genetik.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa penyakit ini berkaitan dengan disfungsi daerah abu-abu pada otak.
Disfungsi tersebut berhubungan dengan perubahan konektivitas di area fonologis (membaca).
Beberapa tanda-tanda awal disleksia bawaan adalah telat berbicara, artikulasi tidak jelas dan terbalik-balik, kesulitan mempelajari bentuk dan bunyi huruf-huruf, bingung antara konsep ruang dan waktu, serta kesulitan mencerna instruksi verbal, cepat, dan berurutan.
Pada usia sekolah, umumnya penderita disleksia dapat mengalami kesulitan menggabungkan huruf menjadi kata, kesulitan membaca, kesulitan memegang alat tulis dengan baik, dan kesulitan dalam menerima.
3. Penyebab
Hingga saat ini penyebab disleksia masih belum diketahui secara pasti.
Namun, faktor genetik disebut menjadi salah satu pemicu kondisi ini.
Keluarga yang memiliki riwayat disleksia memiliki potensi besar menurunkan kondisi tersebut.
“Selain karena keturunan, acquired dyslexia itu awalnya individu normal, tetapi menjelang dewasa mengalami cedera otak sebelah kiri dan bisa menyebabkannya menjadi disleksia,” kata Kristiantini dalam Seminar Nasional Disleksia, Sabtu (31/7/2010) di Jakarta dikutip dari Kompas.com
(Bukannya Tutupi Wajah, Bupati Purbalingga Malah Suka Beri Salam Metal, Ternyata Ini Artinya!)
(Iwan Budianto Siap Beri Dukungan untuk Tim Pelatih Soal Perombakan di Tubuh Arema FC)
3. Tanda dan gejala
Pada anak usia dini, gejala awal diseleksia yang dapat didiagnosa adalah keterlambatan dalam berkomunikasi (pengucapan).
bisa juga anak kerap menulir huruf terbalik, serta kesulitan dalam memahami arah kiri ke kanan atau sebaliknya, dan mudah terganggu dengan kejadian di masa lampau.
Gejala-gejala dapat termasuk kesulitan mengidentifikasi atau menghasilkan kata-kata berima, atau menghitung suku kata dalam kata-kata (kesadaran fonologi).