Traffic Report
Inilah Beberapa Titik di Jawa Timur yang Perlu Diwaspadai Para Pemudik Agar Tak Terjebak Kemacetan
Berikut data sejumlah kawasan potensial macet dalam empat jalur di Jawa Timur.
Penulis: Pradhitya Fauzi | Editor: Alga W
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wadirlantas Polda Jatim, AKBP Muhammad Aldian mengatakan, potensi kemacetan selama mudik dapat terjadi dimanapun, termasuk di ruas jalan sepanjang Jatim.
Oleh karena itu, Aldian menuturkan para pemudik harus cermat untuk menentukan jam yang benar-benar tepat untuk menempuh perjalanan mudik.
Tak hanya itu, pengendara juga harus mencatat sejumlah lokasi yang berpotensi terjadi troublespot (area kemacetan) agar dapat mudik dengan nyaman dan aman.
Bersumber dari Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jatim, berikut data sejumlah kawasan potensial macet dalam empat jalur, yakni jalur lintas Selatan, jalur Tapal Kuda, lintas Utara atau Pantura, sampai jalur lintas Tengah.
Baca: Inilah Sejumlah Jalur Blackspot yang Perlu Diwaspadai Saat Mudik dan Balik
Aldian memastikan, salah satu akses yang dilintasi pemudik adalah Jembatan Widang yang berlokasi di Kabupaten Lamongan.
Menurutnya, jembatan yang sempat ambruk beberapa waktu lalu telah dapat dilalui kendaraan, sejak 5 Juni 2018 lalu.
Hanya saja, tonase kendaraan yang diperbolehkan melintas di sana perlu diperhatikan dan tak bisa berbarengan.
"Selama Operasi Ketupat Semeru 2018, Polres Tuban akan mengatur kendaraan yang lewat di Jembatan Widang,” terang Aldian kepada TribunJatim.com, Selasa (12/6/2018).
Baca: Resmi Beroperasi, Intip 5 Fasilitas First Class di Kereta Sleeper PT KAI, Dijamin Betah!
Untuk di jalur Utara, mulai dari Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Banyuwangi, Tuban, Lamongan, Gresik, sampai Sidoarjo, TribunJatim.com memperoleh data dimana dalam delapan daerah itu, ada tujuh lokasi yang rawan macet.
Di Tuban saja, TribunJatim.com mendapati ada troublespot di Jalan Tuban-Babat Jembatan Kepet, tepatnya di KM 8.
Lalu, untuk troublespot di jalur lintas Utara, ada beberapa lokasi, antara lain Jalan Raya Jember, Desa Kalibaru Kulon, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, depan terminal Genteng, Banyuwangi, Jalan Raya Lamongan-Babat KM 73, Jalan Raya Duduk Sampeyan, Rel KA Legok, Gempol, Pasuruan, sampai Simpang Tiga alun-alun Bangil, Pasuruan.
”Di wilayah Duduk Sampeyan, arus lalu lintas lebih cair dibanding tahun sebelumnya,” lanjut mantan Kapolres Pasuruan itu.
Baca: Tanda Tangan Donald Trump dan Kim Jong Un Dianalisis Para Pakar Bedah, Kepribadian Keduanya Mirip?
Kemudian, untuk jalur lintas Tengah, mulai Jombang, Kediri, Nganjuk, Madiun, Ngawi, Surabaya, sampai Mojokerto, di sepanjang jalan yang melalui kota dan kabupaten itu ada juga troublespot yang menjadi perhatian bagi Ditlantas Polda Jatim.
Kata Aldian, dari 11 lokasi itu, yang menjadi atensinya adalah kawasan Simpang Empat Mengkreng, juga sepanjang jalur Saradan, Madiun, dua titik itu menjadi langganan macet seperti tahun sebelumnya.
Bahkan, dari informasi yang dihimpun TribunJatim.com di lapangan menyebutkan, Mengkreng adalah titik temu pemudik yang mengarah ke Kediri dan Madiun.
Para pemudik yang telah melalui Simpang Empat Mengkreng, akan menemui arus kendaraan yang terpecah, ada sejumlah titik sebelumnya dimana biasanya volume kendaraan memiliki tingkat kepadatan yang tinggi.
Baca: Curhatan Remaja Alami Pelecehan Saat Beli Pakaian Dalam Jadi Viral, Hati-hati Begini Modusnya!
Aldian pun mengakui, kawasan Mengkreng sering menjadi momok kemacetan bagi pengendara yang melintas.
Bahkan, di sepanjang jalur sebelum Simpang Empat, ada pasar tumpah dan dua perlintasan kereta api serta jalan bergelombang, yang menyebabkan para pengguna jalan harus mengurangi laju kecepatan.
”Pengguna jalan sudah punya alternatif lain, semenjak ada jalur tol, kami sedikit terbantu untuk mengatur (arus lalu lintas), sekarang Mengkreng tak menjadi momok seperti dulu,” tandas Aldian.
Aldian mengimbuhkan, beban di Mengkreng sedikit berkurang dengan adanya Jalur Tol Surabaya-Bandar (Jombang).
Di sisi lain, Aldian mengungkapkan, untuk tol fungsional Kertosono-Wilangan juga akan dibuka sejak pukul 07.00-17.00 WIB.
Para pemudik dari arah Surabaya menuju Madiun tak perlu keluar di exit tol Bandar yang berhadapan dengan Masjid Muldoko.
Baca: Masih Ingat Rindu AFI? 14 Tahun Berlalu Sejak Tereliminasi, Sekarang Penampilannya Berubah Total
Jalur yang juga menjadi langganan kemacetan juga terjadi di lintas Tengah, tepatnya di Saradan, karena jalur yang sempit dan ada tiga perlintasan kereta api.
Menurutnya, pada hari biasa, permasalahan itu bertambah, sebab, dengan kendaraan berat yang melintas, tak sabar, saling serobot, membuat arus lalu lintas semakin macet.
”Pelarangan kendaraan besar sangat membantu untuk mengurai kepadatan di Saradan. Selain itu juga ada tol fungsional Mantingan-Ngawi. Sama seperti Mengkreng, di Saradan arus lalu lintas bisa terurai dibanding sebelumnya,” lanjutnya.
Selain itu, pemudik wajib mengetahui, di kawasan wisata Batu juga diprediksi akan dipadati kunjungan wisatawan saat arus balik.
Baca: Disebut Makin Cantik, Foto Agnez Mo Tanpa Editan Bagai Bidadari dan Auranya Bintang Banget
Untuk jalur Tapal Kuda, pemudik harus mewaspadai empat troublespot, dua di antaranya berada di Jalan Raya Klakah, Kecamatan Klakah KM 18, dan Lumajang, yakni Desa Wates Wetan, Kecamatan Ranuyoso.
Potensi kemacetan lantaran adanya pasar tumpah di dua lokasi tersebut dengan ukuran lebar jalan hanya mampu menampung dua ruas kendaraan saja.
Baca: Siapa Sangka Bocah Berpipi Tembem dan Gendut Ini 25 Tahun Kemudian Jadi Sosok yang Digilai Para Pria
Kendati demikian, Aldian optimistis kemacetan di Jatim tak akan separah provinsi lain, sebab, pemudik lintas provinsi yang datang dari barat telah berkurang di Jateng dan Jabar.
Aldian membeberkan, berdasarkan evaluasi dari tahun sebelumnya, sejumlah kendaraan yang melintas dari arah barat yang masuk ke Jatim hanya sekitar 12 persen.
12 persen itu dikatakan Aldian berasal dari total pemudik trans Jawa.
”Biasanya, sudah terserap di Tulungagung, Kediri, Ponorogo, Madiun, dan Trenggalek, dari 12 persen itupun semuanya nggak masuk ke Surabaya,” tandasnya.
Baca: Ingat Ida Iasha Bintang Sabun LUX yang Ikonik? Kini Berusia 54 Tahun, Penampilannya Tak Berubah!