Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Jokowi Dinilai Sukses Atasi Stigma 'Mudik Selalu Macet', ini Catatan Jalan Tol Pulau Jawa-Sumatera

Indonesia selalu dikenal dengan stigma "mudik selalu macet". Namun, Presiden Jokowi dinilai berhasil mengikis stigma ini.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Agustina Widyastuti
humas.sumutprov.go.id
Presiden RI Joko Widodo Resmikan Jalan Tol Medan – Binjai 

TRIBUNJATIM.COM - Indonesia selalu dikenal dengan stigma "mudik selalu macet".

Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai berhasil mengikis stigma ini.

Pada mudik tahun ini, tidak ramai pemudik menyoal kemacetan.

Dilansir dari Tribunnews, sampai H-4 Lebaran, arus mudik masih terpantau cukup lancar.

Meskipun ada beberapa kemacetan yang terjadi di titik-titik tertentu.

Nenek 78 Tahun Hamil? Hasil USG Tunjukkan Sebaliknya, Bukan Mengandung, ini yang Terjadi di Tubuhnya

Darmaningtyas, pengamat transportasi, mengapresiasi strategi Presiden Joko Widodo beserta jajarannya dalam mengantisipasi kemacetan arus mudik Lebaran 2018.

Pasalnya, strategi tersebut telah berhasil menghapus stigma mudik selalu macet dan berhasil mengurai kemacetan.

Strategi itu, kata dia, mulai disiapkan Jokowi dari strategi penyiapan dan perbaikan infrastruktur jalan, masifnya penyampaian informasi kepada masyarakat, dan pembagian Jalur Mudik.

"Saya kira pemerintah telah menyiapkan strategi dengan baik, kemudian jalannya juga semakin baik. Jalan tolnya sudah sampai Surabaya meskipun sebagian itu masih fungsional, Pantura juga baik, Pansela juga baik, jalur tengah juga baik," katanya di Jakarta, Senin (11/6/2018), dikutip dari Tribunnews.

Cerly Dikenal Aktif Berorganisasi dan Atlet Berbakat

Selain itu, strategi pemerintah yang tak kalah penting yakni ihwal keputusan cuti panjang.

Antrean kendaraan pemudik sepanjang 3 km terjadi di tempat keluar Tol Fungsional, Kendal, Jawa Tengah, Senin (11/6/2018) sore.
Antrean kendaraan pemudik sepanjang 3 km terjadi di tempat keluar Tol Fungsional, Kendal, Jawa Tengah, Senin (11/6/2018) sore. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)

Sekedar informasi, pemerintah telah memutuskan untuk menambah cuti bersama Lebaran selama 3 hari yakni pada 11,12 dan 20 Juni 2018.

Lewat keputusan ini, total cuti bersama Lebaran menjadi 7 hari.

Sehingga total libur Lebaran tahun ini menjadi 10 hari yakni mulai 11-20 Juni 2018.

"Strategi (lainnya) liburnya juga panjang, jadi orang bisa memilih sesuai dengan kebutuhan mereka saat mudik," ujar dia.

Malam-malam Terakhir Ramadan, Gus Ipul-Mbak Puti Ziarah Makam Syaichona Kholil bersama Ribuan Jemaah

Menurutnya, apabila strategi perbaikan dan penyiapan jalan telah dilakukan dengan baik namun liburnya sedikit dan waktunya mepet, arus mudik Lebaran 2018 tetap akan macet.

"Kalo liburnya gak panjang kan mungkin akan memuncak pada hari H-2 dan H-1, tapi karena ini liburnya panjang maka pergerakan sudah mulai dari Sabtu dan Minggu kemarin," katanya.

Pada kesempatan itu, Darmaningtyas memperkirakan maksimal para Pekerja Negeri Sipil (PNS) dan karyawan swasta di Jakarta sampai hari Selasa (H-3).

Jadi untuk tanggal 13 dan 14 Juni (H-2 dan H-1) arus mudik akan lebih lancar.

Wali Kota Tri Rismaharini Imbau Pemudik Tidak Buru-buru dalam Perjalanan ke Kampung Halaman

Sebab, kata dia, hampir separuh penghuni Jakarta telah pulang ke kampung halaman.

"Nah yang orang-orang yang tidak punya cuti, yang satusnya mandiri (pengusaha), mungkin akan pulang tanggal 13-14, karena mungkin mereka terlalu sayang kalau waktunya habis di kampung," katanya.

"Mungkin tanggal 13-14 Juni masih akan tetap ada (arus mudik yang besar), akan tetapi kalau melihat dari data bahwa sudah ada 5 juta orang yang keluar dari jakarta, berarti sudah separuh jalanan di Jakarta sudah keluar. Ditambah hari ini pasti lebih dari 6 juta. Jadi tambah sedikit yang saat ini tinggal di Jakarta," ujar dia.

Darmaningtyas mengilustrasikan ihwal kondisi macet atau tidaknya arus mudik pada tanggal 13-14 Juni nanti, masyarakat bisa melihat dari situasi dan kondisi Jalanan di Jakarta.

Yahya Cholil Staquf Hadiri Seminar di Israel, Pidato Tuai Kontroversi hingga Tanggapan Tokoh Terkait

"(Mau ngecek macet atau tidak saat mudik besok), bisa juga dilacak dari kondisi lalu lintas Jakarta. Kalau lalu lintas Jakarta sepi ya berarti sudah banyak yang mudik, kira-kira begitu," ujar dia.

Presiden Jokowi Tulis Catatan Jalan Tol di Pulau Jawa, Sulawesi dan Sumatera

Jokowi menuliskan sejumlah tol yang dimiliki Indonesia di Pulau Jawa dan Sumatera.

Dilansir dari TribunWow.com, melalui akun sosial media Facebook Presiden Joko Widodo yang ditulis pada Selasa (12/6/2018).

Presiden Jokowi mulai membahas tol di Pulau jawa, Sulawesi, dan Sumatera.

"Inilah penampakan terbaru Simpang Susun Kartosuro di Kabupaten Boyolali dari udara. Anda yang sedang mudik melalui darat di jalur ini dan melewati Simpang Susun Kartosuro akan menikmati pemandangan menarik di kiri-kanan jalan berupa persawahan yang membentang luas, padang rumput, pepohonan dan rumah-rumah penduduk di kejauhan.

Simpang susun ini berada di Jalan Tol Trans Jawa dari arah kota Salatiga. Jalur ke arah kiri adalah lanjutan jalan tol menuju kota Solo, Sragen, Ngawi dan tersambung masuk ruas tol Jawa Timur. Sedangkan jalur ke arah kanan adalah jalur keluar jalan tol masuk ruas Jalan Raya Kartosuro dan selanjutnya ke arah kota Klaten dan Yogyakarta.

Tol di Boyolali ()
Tol di Boyolali () ()

Dari Pulau Jawa, mari menengok jalur mudik di Sulawesi. Ini foto jalan layang yang berkelok di daerah Camba, di ruas jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Maros dan Bone.

Para pemudik dari Kota Makassar dan sekitarnya melewati jalan ini menuju Kabupaten Bone , Sinjai, Soppeng, dan Wajo di Provinsi Sulawesi Selatan. Jalan layang Camba sesungguhnya belum selesai benar, baru mendekati 90 persen. Tapi pemerintah membuka jalur ini tujuh hari sebelum Lebaran sampai 10 hari setelahnya.

Jalan layang Camba dibangun sejak bulan Desember 2015. Semula, jalur ini sempit dan banyak tikungan tajam. Lalu dibangunlah jembatan sepanjang 314 meter dengan lebar 11 meter, pembangunan oprit dan jalan pendekat sepanjang 413 meter, dan pelebaran jalan sepanjang dua kilometer. Pembangunannya dilakukan oleh kontraktor PT. Wijaya Karya bekerja sama operasi dengan PT. Hutama Karya.

Jalan layang Camba sangat penting sebagai jalur logistik utama ke kawasan tengah Sulawesi Selatan selain sebagai akses ke daerah wisata Taman Nasional Bantimurung.

Tol di Sulawesi
Tol di Sulawesi ()

Sekarang kita ke Sumatra. Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT) dari Simpang Susun Tanjung Morawa sampai Simpang Susun Parbarakan telah dibuka sebagai jalur fungsional untuk arus mudik Lebaran sejak Senin kemarin. Meski fungsional, kondisi jalan sepanjang 10,75 kilometer ini seperti tol operasional, karena ruas ini sudah selesai dan siap untuk diresmikan.

Jalan Tol MKTT menghubungkan Jalan Tol Eksisting Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera) dengan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Seksi II-VI (Kualanamu-Sei Rampah) yang telah beroperasi sejak 13 Oktober 2017.

Dibukanya ruas Simpang Susun Tanjung Morawa sampai Simpang Susun Parbarakan ini akan memperlancar arus mudik di Sumatra sekaligus bagian dari sosialisasi tol tersebut. Tol MKTT menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi nasional di Sumatra Utara, seperti kawasan industri Medan, Bandara Kualanamu, Pelabuhan Kuala Tanjung, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke, serta akses menuju Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba."

Tol di Sumatera
Tol di Sumatera ()

Yuk subscribe Channel TribunJatim.com lainnya:

YouTube:

Instagram:

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved