Adidas dan Puma, Sepatu Global Ternama yang Lahir Karena Pertengkaran Dua Saudara Kandung
Kemunculan dua merek sepatu global, Adidas dan Puma ternyata hasil pertikaian dua saudara kandung.
Puma kalah di pengadilan. Waktu itu ia tidak setuju bahwa Adidas mendapat hak monopoli untuk menyediakan alat-alat olahraga bagi perkumpulan sepakbola nasional.
Lalu terjadi balasan kecil. Ketika perkumpulan handbal Jerman musim semi tahun yang lalu tidak meneruskan kontraknya dengan Adidas, Puma yang mendapatnya.
Kini Adidas merupakan perusahaan dunia dengan 12.000 karyawan di 18 negara. Namun kemajuan itu tidak bisa berhasil andaikata anaknya Horst tidak mengambil langkah yang luar biasa dengan membuka cabang di Perancis.
Anak muda ini tidak puas dengan membuat sepatu di Elsass saja. Ia juga mendirikan antara lain perusahaan mode mandi "Arena" dan banyak berhubungan dengan tokoh-tokoh yang memegahg peranan penting dalam 'politik olahraga Internasional.
Baca: Minta Bayaran Lebih, PSK Asing yang Beroperasi di Bali ini Aniaya Pelanggannya
Baca: Gilas Panama dan Cetak Rekor Kemenangan Terbesar, Belgia Malah Dihantui Mimpi Buruk
Horst Dassler mengenal orang-orang dalam dari komite Olimpiade lebih baik dari siapapun juga dari kelompok ini.
Baca juga: Meski Cedera, Mohamed Salah Janji Beri Kejutan untuk Timnas Mesir di Piala Dunia 2018, Seperti Apa Wujudnya?
Bahwa ia terutama beroperasi dari Perancis merupakan manfaat karena ada pejabat, yang masih mempunyai rasa kurang enak terhadap Jerman.
Ibaratnya Adidas a la France sudah di dalam selama orang lain baru mengetuk pintu. Adidas dan Arena misalnya akan menyediakan pakaian bagi 35.000 pejabat dan pembantunya selama permainan Olimpiade di Moskwa.
Sejak bulan Mei di Sovyet Uni sudah dibuat sepatu Adidas. Juga di Beijing, Horst Dasslef sudah menutup kontrak.
Baca: Menikmati Sensasi Pijat Ala Jepang di Kota Tuban, Tidak Lengket dan Bikin Terlelap
Orang Jepang meniru sepatu Jerman untuk AS.
Di rumah, di Herzogenaurach, setelah Adi Dassler meninggal tahun 1977, semua dibagi rata antara lima orang anak, tetapi ibu Dassler tetap memegang kemudi. Anak laki-laki Horst diminta untuk melepaskan beberapa perusahaan yang selama ini dikelola sendiri.
Dan ia diminta untuk lebih sering datang ke Herzogenaurach. Iparnya Alf Bente suami puteri tertua harus diterima sebagai partner dagang sama tinggi.
Kesulitan ini tidak dialami oleh kemenakan Armin. Ia masih tetap duduk sendiri di kursi direktur Pusat Puma. Saudaranya Gerd diberi sepertiga andil dan kedudukan kecil. Armin Dassler lain dari sepupunya Horst.
Karena itu kerajaan Adidas strukturnya lain dari Puma. Kalau di Adidas sudah dipekerjakan pemasar yang dididik secara akademis, Armin Dassler masih bekerja seperti seorang bapak dalam keluarga. Ia lebih suka kebebasan bertindak.
Baca: Oknum Pemandu Wisata di Labuan Bajo Perkosa Turis Cantik Asal Perancis
Baca: Paman Dituduh Jadi Bandar Narkoba, Keponakan Membalas dengan Celurit di Malam Takbiran
Tawaran untuk menjual usahanya ditolak dengan senyum tetapi ia juga tidak mau mengubah diri. Pabrik Armin Dassler memproduksi di Jerman, Perancis, Austria dan Australia.