5 Balita Ditelantarkan, Cara Orangtuanya Beli Beras Bikin Prihatin Warga, Begini Nasib Mereka Kini
5 balita ini ditelantarkan orangtuanya. Para tetangga prihatin melihat cara orangtuanya membeli beras. Kenapa ya?
Seperti diketahui, warga Dusun Jengglong, Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, digegerkan dengan penemuan lima balita di dalam sebuah kamar kos pasangan suami istri.
Baca: Gunakan Pedang, Siswa SMP Habisi Lawannya yang Berusia 18 Tahun, Bermula dari Pesan WA Korban
Lima balita yang masing-masing berusia 5 tahun, 3 tahun, 2 tahun, 14 bulan, dan satu bulan ditemukan menangis di kamar kos milik pasangan Budi dan Putri.
Saat ditemukan, kelima balita terlihat memprihatinkan dengan kondisi kotor dan kelaparan.
Baca: Asyiknya Belajar Sambil Berwisata di Kampung Naga Tasikmalaya
Nasib mereka kini
Beberapa waktu lalu Kota Batu dikejutkan dengan adanya lima anak di Dusun Jengglong, RT 29 RW 07, Desa Pendem, Kecamatan Junrejo.
Lima anak ini dalam kondisi kelaparan dan tidak terurus.
Lima balita itu masing-masing berusia 5 tahun, 2 tahun, 1,5 tahun, 1 tahun, dan 3 minggu.
Pj Kepala Desa Pendem Edwin Yogastatra saat dihubungi suryamalang.com, mengatakan kelima anak itu saat ini sudah ada yang mengasuh. "Ya lima anak ini saat ini sudah ada yang mengasuh.
Baca: Tak Seeksis Dulu, Anggota Srimulat Blak-blakan Soal Penampilan Pelawak Muda dan Ngaku Sempat Iri
Mereka pertama kali diketahui itu sekitar dua hari lalu oleh pak RT," kata Edwin saat dihubungi, Kamis (21/6).
Ia menyebutkan anak kedua usia 2 tahun diasuh oleh Ketua RT.
Anak ketiga usia 1,5 tahun diasuh oleh warga sekitar.
Sedangkan anak pertama, anak keempat, dan anak kelima saat ini diasuh oleh saudara dari orangtua lima anak ini.
Baca: Politisasi Agama Gencar Jelang 2019, Ketum PPP Ungkap Info Penting, Terkuak Sosok Jokowi Sebenarnya
Edwin mengatakan kalau sebenarnya anak pertama ini dipondokkan, namun karena di pondok tidak betah dan menangis terus, akhirnya dijemput dan dibawa pulang oleh saudaranya.
Lima anak itu anak dari pasangan M.Budi dan Putri.
"Mereka ini bukan warga Pendem asli, mereka pendatang dari Situbondo dan Lamongan. Dari hasil interogasi dengan ayahnya, kelima anaknya ini ditinggal karena ia harus wira-wiri karena mengurus istrinya yang sakit. Makanya ia tidak bisa mengurus kelima anaknya," imbuh Edwin.