Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Menikmati Kesegaran Kopi Yellow Caturra yang Tak Ada Duanya di Kedai Kopi Gunung Probolinggo

Jumlah yang sedikit, membuat biji kopi tersebut nggak populer di telinga masyarakat.

Editor: Alga W
Kompas.com
Kedai 'Kopi Gunung' 

TRIBUNJATIM.COM - Kedai 'Kopi Gunung' ternyata menyimpan harta karun bagi penggila kopi.

Terletak di kaki Gunung Argopuro, Kecamatan Krucil, Desa Bremi, Probolinggo, kedai milik Rudy Hartono ini menyediakan sajian kopi dari biji kopi yellow caturra.

Konon, yellow caturra merupakan kopi langka yang hanya tersisa 700-900 pohon di Indonesia.

Kopi ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda.

Jumlah yang sedikit, membuat biji kopi tersebut nggak populer di telinga masyarakat.

Baca: 7 Fakta Andita Penjual Kopi Cantik di Nganjuk, Ada yang Ingin Jadi Pacarnya?

Menurut sejarah, yellow caturra ditemukan di daerah Bajawa, Flores, yang dibawa oleh Bangsa Portugis.

Sedangkan sekarang, kopi ini bisa ditemukan di beberapa daerah di Indonesia.

Salah satunya, ya di kaki Gunung Argopuro.

Baca: Bule Cicipi Makanan Khas Indonesia Timur dari Papeda Sampai Sopi yang Beralkohol, Mana Terfavorit?

Kopi Yellow Cattura
Kopi Yellow Caturra ()

Baca: Malam Hari Cewek Order Ketoprak, Driver Ojek Online yang Takut Lewati Hutan Lakukan Ini Demi Pesanan

Biji kopi yellow caturra ini punya banyak keunggulan lho.

Ketika sedang matang, biji kopi lainnya akan berwarna merah pekat, sedangkan yellow caturra hanya berwarna kuning.

Ukuran bijinya saja terbilang kecil, lebih keras, dan lebih wangi.

"Ketika diseduh, yellow cattura ini memiliki rasa seperti lemon. Jadi mirip seperti teh buah," ungkap Rudy.

Baca: Pacar Rowan Atkinson yang Lebih Muda 29 Tahun Tengah Hamil, Seperti Ini Sosoknya

Itulah yang menjadi salah satu faktor yellow caturra digilai banyak orang, menurut Rudy, seperti yang dilansir dari Kompas.com.

Menurut cerita pria yang sudah mendalami ilmu kopi selama 10 tahun ini, yellow caturra asli Flores pernah ramai jadi bahan perbincangan di media sosial.

"Namun ketika teman-teman dari Flores mengenal yellow caturra asli kaki Gunung Argopuro, mereka justru ingin membeli yellow caturra asli sini, ungkap Rudy.

"Ini artinya yellow caturra dari Flores ini cuma terkenal lewat media sosial karena nggak ada sertifikasi," ucapnya.

Baca: Dicky AFI Dulu Dikenal Imut, Benarkah Profesinya Sekarang Seperti Ini hingga Ubah Penampilannya?

Sertifikasi sendiri sebenarnya merupakan jenis pembuktian unggulnya kualitas kopi.

Jika tidak ada hamparan, berarti biji kopi tersebut hanya ditanam secara tradisional.

Pria 50 tahun tersebut bersama petani setempat bergabung dalam kelompok 'Tani Makmur' untuk mengembangkan varietas kopi di kaki Gunung Argopuro ini.

Kini, banyak orang datang dari berbagai daerah di Indonesia untuk membeli yellow caturra asli Gunung Argopuro.

Baca: Akhir Hayat Soekarno yang Memilukan, Inilah Sosok Istri yang Setia Menemani hingga Meninggal Dunia

Harga yellow caturra mencapai Rp 600 ribu per kilogram, dibanding kopi arabika kualitas unggul yang hanya dipatok Rp 200-300 ribu per kilogram.

"Penjual bibit yellow caturra hanya ada di sini. Jadi, Probolinggo beruntung bisa punya bibit ini," ucap Rudy.

Baca: Terkenal Kaya, Raffi Ahmad Deg-degan Saat Traktir Para Keponakan Belanja, Lihat Jumlah Tagihannya!

Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Mencicipi Kenikmatan Kopi Yellow Caturra di Kedai Kopi Gunung.

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved