OTT KPK di Jatim
KPK Geledah Kantor Perusahaan Milik Bos Penyuap Wali Kota Blitar
Tempat-tempat penting yang terkait dugaan suap yang melibatkan Wali Kota Blitar terus disisir dan digeledah KPK.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Tim penyidik KPK kembali melakukan penggeledahan di Kota Blitar, Rabu (4/7/2018).
Penggeledahan itu terkait kasus dugaan suap terhadap Wali Kota Blitar, M Samanhudi Anwar.
Saat ini, penyidik KPK menggeledah sebuah bangunan gedung di Jl Cemara Nomor 76, Kelurahan Karangsari, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar.
Gedung itu berpintu pagar kayu dengan tinggi lebih dua meter itu merupakan kantor PT Moderna Teknik Perkasa, milik Susilo Prabowo.
Susilo Prabowo adalah pengusaha kontraktor yang ditangkap penyidik KPK. Susilo Prabowo diduga yang memberi uang suap ke Wali Kota Blitar, M Samanhudi Anwar dan Bupati Tulungagung, Syahri Mulyo.
Uang suap itu diberikan melalui seorang perantara. Penyidik KPK sudah menetapkan tersangka dan menahan Samanhudi Anwar dan Syahri Mulyo di Jakarta.
Penggeledahan di kantor PT Modernis Teknik Perkasa berlangsung tertutup. Penggeledahan juga mendapat pengawalan dari petugas Polres Blitar Kota.
Pintu gerbang kantor ditutup rapat. Sejumlah polisi berjaga di dalam persis di balik pintu pagar kantor. Ada tiga unit mobil yang terparkir di halaman kantor.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, sebelum menggeledah di kantor PT Moderna Teknik Perkasa, penyidik KPK juga menggeledah sebuah rumah di Jl TGP, Kota Blitar.
Sebuah rumah di Jl TGP yang digeledah penyidik KPK itu diduga milik menantu Susilo Prabowo.
Kapolres Blitar Kota AKBP Adewira Negara Siregar mengatakan memang ada kegiatan penyidik KPK di Kota Blitar pada Rabu (4/7/2018). Polres Blitar Kota menerima surat permintaan bantuan pengamanan dari penyidik KPK.
Ada 12 personel yang diperbantukan untuk melakukan pengamanan kegiatan penyidik KPK di Kota Blitar.
"Surat permohonan pengamanan dari KPK baru kami terima hari ini. Kami hanya dimintai bantuan pengamanan, kalau lokasi penggeledahannya di mana saja, kami tidak tahu," tegas AKBP Adewira. (Surya/Sha)