Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita UTM

UTM Menjawab Tantangan Era Revolusi 4.0 Melalui Pengembangan Berbasis Kluster Madura

Pesatnya perkembangan lingkungan eksternal kampus menjadi tantangan tersendiri bagi Universitas Trunojoyo Madura (UTM).

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Agustina Widyastuti
(Surya/Ahmad Faisol)
Rektor UTM, Muh Syarif 

​​TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN - Ketika era perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) belum tuntas terjawab, muncul era disrupsi yang memunculkan revolusi industri 4.0 atau era revolusi generasi keempat.

Pesatnya perkembangan lingkungan eksternal kampus itu menjadi tantangan tersendiri bagi Universitas Trunojoyo Madura (UTM).

Tak ada pilihan lain selain merespon secara cepat dan tepat dengan meningkatkan kompetensi dosen dan mahasiswa, sehingga menciptakan lulusan berdaya saing.

Baca: UTM Lirik CSR Bank di Madura untuk Pengembangan Teknologi Pengolahan Garam

Oleh karena itu, Dies Natalies XVII yang akan digelar Kamis (12/7/2018), UTM sengaja mengusung tema 'UTM Sebagai Perguruan Tinggi Berbasis Kluster Siap Menjawab Revolusi Industri 4.0'.

Dalam kesempatan itu, UTM menghadirkan Guru Besar Statistika IPB sekaligus Rektor Universitas Al-Azhar Indonesia, Asep Saefuddin.

Ia merupakan salah seorang tokoh Kemenristek Dikti yang getol tentang konsep perguruan tinggi berbasis kluster.

Rektor UTM, Muh Syarif mengungkapkan, era digitalisasi telah merubah hampir semua tatanan kehidupan sebagai imbas dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

"Perubahan tatanan kehidupan itulah yang disebut era disrupsi, memunculkan revolusi industri 4.0," ungkap Muh Syarif, Selasa (10/7/2018).

Baca: UTM: Fokus pada Sektor Jagung Saja, Masalah Pengangguran dan Kemiskinan di Madura Selesai

Ia menjelaskan, era revolusi industri 4.0 merupakan sistem yang mengintegrasikan antara produksi industri dengan online.

Tujuannya yakni meningkatkan efisiensi produksi dengan menggunakan teknologi digital dan otomatisasi.

"Tentu saja situasi ini merubah komposisi lapangan kerja. Karena tenaga kerja pada akhirnya akan digantikan mesin. Lebih efektif dalam menghasilkan barang dan jasa," jelasnya.

Visi jangka panjang di tahun 2030, lanjut Syarif, UTM mampu mewujudkan kader bangsa yang cerdas, berdaya saing, dan berakhlakul karimah.

Pencapaian visi misi UTM itu harus tetap mengacu kepada rencana strategis (renstra) Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti).

Maraknya Produk Impor Masuk ke Indonesia, Pelaku Industri Baja Was-was

Ia memaparkan, UTM telah melaksanakan berbagai program untuk menguatkan 5 core business dalam rangka peningkatan daya saing lulusan.

"Penguatan inovasi, penguatan pembelajaran dan kemahasiswaan, penguatan riset dan pengembangan, penguatan sumber daya, dan penguatan kelembagaan," paparnya.

Di samping itu, lanjutnya, terdapat lima elemen penting yang harus menjadi perhatian dan akan dilaksanakan Kemenristek Dikti untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing bangsa di era revolusi indiustri 4.0.

Pertama, penyiapan sistem pembelajaran yang lebih inovatif seperti kurikulum, peningkatan kemampuan siswa dalam literasi teknologi, data, dan manusia.

Kedua, rekonstruksi kebijakan kelembagaan pendidikan tinggi yang adaptif dan responsif terhadap revolusi industri 4.0.

LINK LIVE STREAMING Indosiar Bhayangkara FC Vs Persebaya Jam 15.30 WIB, Kedua Tim Saling Waspada

Ketiga, persiapan sumber daya manusia khususnya dosen dan peneliti serta rekayasa yang resposif, adaptif, handal, serta peremajaan sarana prasarana dan pembangunan infra struktur penopang kualitas pendidikan, riset, dan inovasi.

Keempat, terobosan dalam riset dan pengembangan yang mendukung revolusi industri 4.0.

Kelima, terobosan inovasi dan penguatan sistem inovasi untuk meningkatkan produktivitas industri dan perusahaan pemula berbasis teknologi.

Muh Syarif mengatakan, core business UTM tidak hanya terpaku pada peningkatan kualitas kampus.

Namun justru harus lebih besar berkontribusi pada penyelesaian permasalahan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

7 Fakta Kedatangan Egy Maulana, Ucapan Saat Mendarat di Tanah Air hingga Perjuangannya Bisa Pulang

"Khususnya masyarakat Madura, di mana UTM berada. Pembangunan UTM berbasis kluster potensi unggulan Madura harus disertai pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi," katanya.

Pembangunan berbasis kluster ini telah dilakukan UTM secara intensif sejak 2015 dengan fokus terhadap pengembangan 6 kluster potensi Madura.

Seperti garam dan tembakau, pangan (jagung, singkong, tebu, sapi, dan hasil laut), energi, pendidikan formal dan informal, tenaga kerja dan wanita, serta pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Ini komitmen kami untuk berkontribusi besar bagi pembangunan Madura sekaligus sebagai ciri pembeda UTM dengan kampus lain," pungkasnya.

Seperti diketahui, dua penguatan klaster pangan dengan fokus jagung Madura dan klaster garam bersamaan dilakukan mulai 2016, meski aktivitas riset jagung dimulai sejak 2007.

Sebelum Cristiano Ronaldo, Nomor Punggung 7 Dipakai 6 Pemain ini di Juventus, Ada Deretan Legenda

Mulai dari penemuan varietas unggul jagung, reproduksi benih, hingga uji coba produksi jagung, serta penjalinan kerja sama dengam berbagai pihak.

Hasilnya, varietas baru jagung Madura dinamakan jagung Madura 1 (M-1) hingga M-6.

Bahkan, M-1 dan M-2 telah mendapat lisensi dari Badan Penelitian Sereal serta Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Maros.

Hasil uji coba pada dua varietes itu menunjukkan potensi unggul, di mana hasil produksi mencapai 7 ton per hekater.

Sedangkan produksi jagung lokal hanya 2,7 ton per hektare.

Semetara penguatan inovasi pada klaster garam dimulai dari rancang bangun prototype, scale up teknologi produksi, dan penemuan produk garam industri berupa garam farmasi, garam analisis, turunan garam, serta pupuk dari limbah garam.

Dominasi Kader Muslimat NU pada Pilkada Serentak 2018 di Jawa Timur Imbas dari Khofifah Effect

Tim Peneliti Garam UTM juga telah melakukan pembentukan Pusat Unggulan Iptek Garam.

Tujuannya yakni percepatan dalam pertumbuhkembangan riset dan diseminasi inovasi garam, termasuk hilirisasi atau industrialisasi produk garam.

Langkah tersebut telah menghasilkan capaian yang menggembirakan. Di mana pada Dies Natalis XVI pada 2017, UTM mendapatkan kado istimewa dari Kemenristek Dikti.

Kini, UTM mendapat restu sebagai Pusat Unggulan Iptek (PUI) Garam.

Kemenristek Dikti akhirnya meresmikan Tambak Garam Laboratorium Lapangan Pusat Unggulan Iptek Garam pada 11 Juni 2018. (Surya/Ahmad Faisol)

Resmi Dipinang Juventus, Cristiano Ronaldo Pernah Torehkan 8 Rekor Berikut di Liga Champions

Yuk subscribe Channel TribunJatim.com lainnya:

YouTube:

Instagram:

Sumber: Tribun Jatim
Tags
UTM
Madura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved