Hari Kemerdekaan RI
Kisah-kisah Unik di Balik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 yang Digelar Saat Ramadan
Banyak cerita unik di balik Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Untung yang terakhir sang fotografer bisa berkelit.
Bisa lebih dari dua proklamator
Sebenarnya Indonesia bisa mempunyai lebih dari dua Proklamator (Bung Karno dan Bung Hatta).
• Detik-detik Wafatnya Bu Tien Diungkap Mantan Ajudan, Celetukan Soeharto Waktu Mancing Jadi Firasat
Usai penyusunan naskah Proklamasi selesai disusun di rumah Laksamana Maeda, Jalan Imam Bonjol No 1, Jakarta, Bung Hatta mengusulkan agar semua yang hadir di rapat ikut menandatangani teks Proklamasi.
Tapi usul itu ditolak Soekarni.
Bung Hatta hanya bisa menggerutu, karena melihat teman-temannya tidak mau ikut 'membuat sejarah'.
Mereka yang hadir saat itu antara lain, Bung Hatta, Bung Karno, Soekarni, Achmad Soebardjo, dan Sajuti Melik.
• Megawati Sebut Keluarga Tak Setuju Soekarno Dimakamkan di Blitar, Ini Alasan Sebenarnya Soeharto
Bendera dari kain seprei
Sebelum 16 Agustus 1945, istri Bung Karno, Fatmawati, sebenarnya sudah membuat bendera merah putih.
Tapi bendera itu dianggap terlalu kecil karena panjangnya hanya 50 cm.
Fatmawati lalu membongkar lemarinya dan menemukan selembar kain sprei putih, tapi tidak ada kain merah.
• Sinetron Jin dan Jun Hits Tahun 90-an, Kabar Para Pemeran Kini Berubah, Simak Cerita Pilu ‘Om Jin’
Lalu seorang pemuda bernama Lukas Kastaryo berkeliling dan mendapatkan kain merah milik penjual soto.
Kain tersebut dibeli dan diberikan ke Fatmawati.
Bendera baru berukuran 276x200 cm itu pun dikibarkan pada 17 Agustus 1945, di tiang bambu sederhana.
• Viral Pria di Jember Pahat Tanah di Halaman Jadi Arca Usai Ditinggal Istri, Warga Sampai Kaget

• Ada Suara Tembakan, Pengawal Ungkap Cara Soeharto Hadapi Detik-detik Mencekam Jumpa Pers di Bosnia
Teks Proklamasi hilang
Setelah membacakan teks Proklamasi, Bung Karno membuang secarik kertas teks bersejarah itu ke tong sampah.
• Ibu Ini Rawat Bayinya di Penjara Tuban, Hamil dan Melahirkan Saat Jadi Tahanan Akibat Perbuatannya