Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Menteri Pendidikan Dorong Seluruh SMK Bisa Produksi Barang Hasil Pertanian dan Memasarkannya

Muhadjir menjelaskan, pemberdayaan SMK sebagai salah satu ujung tombak pertanian Indonesia tertuang dalam instruksi Presiden No 9 Tahun 2016.

Penulis: Benni Indo | Editor: Edwin Fajerial
SURYA/BENNI INDO
Menteri Pendidikan RI Prof Muhadjir Effendy mendapat cindera mata dari Pemkot Batu yang diberikan oleh Wakil Walikota Batu Punjul Santoso saat pembukaan acara Program Sekolah Mandiri Produksi Tanaman Sayur dan Buah Edukasi (SMARTS-BE) di Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro), Desa Tlekung, Kota Batu, Rabu (1/8/2018). 

"Ya sudah saatnya sekolah-sekolah SMK menyiapkan peserta didik untuk terjun ke industri agrobisnis dengan skill yang diterima pasar," jelas Muhadjir.

Wakil Walikota Batu Punjul Santoso menyambut positif program kerjasama antara Kemendikbud dengan Kementan itu.

Apalagi melihat potensi Kota Batu yang memang memiliki lahan pertanian luas.

"Harapan kami karena Batu menjadi pilot project, khususya SMK 2, bisa menjadi lab agar SMK di seluruh Indonesia bisa belajar ke sini meskipun kontur tempat berbeda," papar Punjul.

Punjul juga meminta agar anak-anak muda di Kota Batu tidak malu menjadi petani.

Melalui program uang menyasar siswa SMK itu, diharapkan bisa menciptakan para petani berdasi dari Kota Batu.

"Kan sekarang sulit agar anaknya menjadi petani. Ini soal mindset dan kami mendoring agar mereka jadi petani bukan seperti orangtua mereka saat inu, melainkan petani berdasi yang bisa ekspor," papar Punjul.

Punjul meyakini, program yang dijalankan oleh pemerintah pusat akan bersinergi dengan pemerintah daerah.

Sementara di Kota Batu sendiri, memang banyak sekolah SMK yang diarahkan untuk memiliki keahlian di bidang pangan.

"Ini untuk edukasi juga agar ikon Kota Batu, yaitu Apel tidak punah," ujar Punjul.

Pemkot Batu, melalui Dinas Pertanian juga mendorong produksi Apel yang baik.

Penggunaan pupuk kandang juga digalakkan untuk mempertahankan kualitas apel.

Punjul menjelaskan, penggunaan pupuk bahan kimia yang berlebihan memberikan dampak negatif.

"Ya ini kita sudah mulai sejak eranya pak Edy Rumpoko menjadi tanaman organik. Tapi kami butuh waktu untuk itu," tutup Punjul. (Surya/Benni Indo)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved