Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Disebut Terpilih Jadi Cawapres Jokowi, Mahfud MD Ternyata Pernah Menawar Jabatan ke Gus Dur

Ramai disebut bakal menjadi cawapres Jokowi dalam pilpres nanti, Mahfud MD ternyata pernah menawar jabatan ke Gus Dur

Penulis: Januar AS | Editor: Adi Sasono
TRIBUNJATIM.COM/ADENG SEPTI IRAWAN
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD 

Lalu, ada nama Chairul Tanjung dari kalangan pengusaha.

"10 nama itu ya, ada unsur politisi. Sesuai dengan pembicaraan saya dengan Pak Jokowi, hari Selasa kemarin di Istana Bogor, 10 nama itu yang pertama dari figur politisi ada nama Pak Airlangga, ada nama Cak Imin, dan beliau juga menyebut nama saya sendiri," kata Romy usai menjadi pembicara dalam Silaturahmi dan Talk Show di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Kota Malang, Minggu (15/7/2018).

Akan Dipinang Jadi Ketua Tim Pemenangan Jokowi di Jatim, Begini Jawaban Pakde Karwo

Riwayat Mahfud MD

Mahfud MD, akademisi yang pernah menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi ini, tercatat pernah menjadi Ketua Pemenangan pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa pada Pemilihan Presiden 2014.

Menjelang Pilpres 2019, namanya masuk daftar kandidat bakal calon wakil presiden bagi Joko Widodo.

Seperti apa rekam jejak Mahfud? Awal karier Mohammad Mahfud MD lahir pada 13 Mei 1957 di Omben, Sampang, Madura, Jawa Timur. Dia lahir dari pasangan Mahmodin dan Siti Khadijah.

Dilansir dari Kompas.com, pendidikan dasarnya dijalani di Kecamatan Waru, Pamekasan.

Masa kecil Mahfud juga diisi dengan menjalani pendidikan di Madrasah Diniyah pada sore hari.

Setelah menamatkan pendidikan dasar, ia melanjutkan Sekolah Pendidikan Guru Agama (PGA) di Pamekasan.

Setelah tamat dari PGA, dia melanjutkan ke Pendidikan Hakim Islam Negeri (PHIN) di Yogyakarta. Selanjutnya, Mahfud berhasil masuk Sastra Arab UGM dan Fakultas Hukum UII secara bersamaan.

Akhirnya, dia lebih memilih UII karena keinginan untuk lebih mendalami hukum. Ketika berada di kampus, dia aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan lembaga pers.

Di sinilah jiwa politik Mahfud terasah. Pada 1983, Mahfud lulus dari Fakultas Hukum UII dan kemudian bekerja sebagai dosen untuk almamaternya.

Sembari menjadi dosen, dia melanjutkan kuliah S2 dan S3 di UGM.

Kariernya semakin cemerlang ketika Mahfud MD dikukuhkan sebagai guru besar bidang politik hukum pada 2000. Sepak terjang Mahfud membuat Gusdur memilihnya menjadi Menteri Pertahanan pada Kabinet Persatuan Nasional.

Mahfud juga merangkap sebagai Menteri Kehakiman dan HAM setelah Yusril Ihza Mahendra diberhentikan oleh Gusdur.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved