Disebut Terpilih Jadi Cawapres Jokowi, Mahfud MD Ternyata Pernah Menawar Jabatan ke Gus Dur
Ramai disebut bakal menjadi cawapres Jokowi dalam pilpres nanti, Mahfud MD ternyata pernah menawar jabatan ke Gus Dur
Penulis: Januar AS | Editor: Adi Sasono
Terjun ke dunia politik dan menjadi hakim konstitusi Setelah menapaki karier sebagai menteri, Mahfud mencoba masuk ke dunia politik.
Awalnya, dia tergabung dalam Partai Amanat Nasional (PAN), dan kemudian pindah ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Mahfud terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2004-2008 untuk Fraksi PKB.
Ia ditempatkan di Komisi III DPR RI. Mahfud juga tercatat sebagai Anggota Tim Konsultan Ahli pada Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN).
Tidak hanya masuk ranah politik, pada 2008, ia terpilih menjadi hakim konstitusi melalui jalur DPR dan terpilih sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi selama dua periode, 2008-2011 dan 2011-2013.
Pada 2014, ia menjadi ketua tim pemenangan Koalisi Merah Putih yang mengusung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.
Namun, Prabowo-Hatta kalah dalam Pilpres 2014.
Mahfud MD menawar jabatan ke Gus Dur
Mahfud MD menjadi salah satu orang yang dipercaya Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, untuk mengisi Kabinet Persatuan Nasional. Pengalaman Mahfud ditunjuk sebagai menteri oleh Gus Dur ia ceritakan dalam bukunya, Setahun Bersama Gus Dur: Kenangan Menjadi Menteri di Saat Sulit (2003).
Mahfud menceritakan, ia dipanggil dan menghadap Gus Dur di sebuah rumah di Jalan Irian Nomor 7, Jakarta Pusat.
Rumah tersebut memang dikenal sebagai tempat bertemunya Gus Dur dengan tamu-tamunya di luar jam kerja.
Setelah bertemu Mahfud, Gus Dur pun mengatakan bahwa di kabinetnya saat ini dibutuhkan tiga orang ahli tata negara yang tegas untuk jabatan menteri. "Saya sudah punya dua, yaitu Marsillam (Marsillam Simanjuntak) dan Yusril (Yusril Ihza Mahendra).
Satunya lagi saya minta Antum (Anda) bergabung di kabinet," kata Gus Dur.
Dilansir dari Kompas.com, Mahfud yang saat itu menjabat Rektor I Universitas Islam Indonesia lantas bertanya ke Gus Dur, di pos menteri apa ia akan ditempatkan.
Gus Dur menjawab dengan cepat, "menteri pertahanan".
Mahfud pun kaget mendengar jawaban tersebut.