Tak Hanya Jepang, Berikut 4 Tradisi Minum Teh di Indonesia yang Dulu Hanya Dilakukan oleh Bangsawan
Tradisi minum teh ini awalnya hanya dimiliki kalangan bangsawan, tapi kemudian sudah menjadi kebiasaan masyarakat luas.
Tradisi minum teh ini awalnya hanya dimiliki kalangan bangsawan, tapi kemudian sudah menjadi kebiasaan masyarakat luas.
Teh pertama kali dikenal pada 1686, yakni ketika warga kebangsaan Belanda, Dr. Andreas Cleyer membawa tanaman tersebut ke Indonesia sebagai tanaman hias.
Pada 1782 Pemerintah Belanda mulai membudidayakan tanaman teh utamanya di Pulau Jawa dengan mendatangkan biji-biji teh dari Tiongkok.
Semenjak itu, dimulailah kebiasaan untuk minum teh di negeri ini, terutama di Jawa.
Di bawah ini beberapa tradisi minum teh di Indonesia di berbagai daerah :
• Laksa hingga Popiah, 5 Kuliner Asal Singapura Ini Sekilas Mirip Kudapan Indonesia
1. Teh Poci di Jawa
Khusususnya di Cirebon, Slawi, Tegal, Brebes, Pemalang, dan sekitarnya, budaya minum teh menggunakan teh wangi melati yang diseduh di dalam poci bersamaan dengan gula batu sebagai pemanis, setelah itu teh dituang ke gelas-gelas kecil.
Tradisi ini disebut “Teh Poci”.
Uniknya, penikmat teh ini hanya dibolehkan menambahkan gula batu, tetapi tidak boleh mengaduknya.
Mengapa?
Ternyata hal ini memiliki asal-usulnya tersendiri, yakni hidup ini memang pahit pada awalnya, tapi jika ingin bersabar maka kita akan mendapatkan manisnya.
Jadi, gula dibiarkan mencair dan menyebarkan manisnya dengan sendirinya.
• Suguhkan Pemandangan Indah dan Cenderung Sepi, 5 Destinasi Wisata ini Cocok Bagi Introvert
2. Nyaneut di Sunda
Biasanya Nyaneut dilakukan saat menyambut malam Tahun Baru Islam.
Nyaneut sendiri merupakan singkatan dari Nyai Haneut atau Cai Haneut yang berarti air hangat.