Hari Kemerdekaan RI
Jalankan Upacara HUT Kemerdekaan RI, Pasukan Pengibar Bendera Ini Serentak Kehilangan Ponsel
Kerja keras Anggota Paskibraka di Batang Asai, Sarolangun tampaknya tidak diapresiasi oleh orang tak bertanggung jawab.
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Kerja keras Anggota Paskobraka di Batang Asai, Sarolangun tampaknya tidak diapresiasi oleh orang tak bertanggung jawab.
Seluruh pasukan melapor telah kehilangan ponsel mereka.
Peristiwa ini diketahu sesaat sebelum upacara pengibaran bendera di lapangan Desa Gerabak dimulai.
Arpan, camat Batang Asai memastikan kejadian Jumat pagi itu tak sampai mengacaukan upacara bendera untuk memperingati HUT ke-73 kemerdekaan Indonesia.
(Pembukaan Asian Games 2018 - Ketika Jokowi Tunggangi Motor Paspampres Tembus Kemacetan Menuju GBK)
"Upacara alhamdulilah lancar, habis menaikan bendera itu ya poto bersama, kegiatan upacara tidak terpengaruh dan berjalan sukses," katanya.
Dia menjelaskan, kabar buruk itu ia denger setelah upacara selesai.
"Yang ngabari saya pelatih itu setelah upacara, katanya mendapat musibah, bahwa HP anak paskib hilang," ujarnya.
Arpan mengaku, pihaknya sudah membicarakan masalah ini mengingat handphone anggota paskib yang hilang diperkirakan satu unitnya berharga sekitar Rp 2 jutaan bahkan lebih.
"Hp tu ado hargonyo yang limo juta, nah rencana malam nanti kita akan berunding dengan para orang tua untuk memecahkan masalah ini," katanya.
(Pembukaan Asian Games 2018 - Ketika Jokowi Tunggangi Motor Paspampres Tembus Kemacetan Menuju GBK)
(Resmi Dibuka, Berikut Daftar Negara Peserta Asian Games 2018 yang Berlaga di Jakarta & Palembang)
Sementara, pimpinan pelatih paskibraka Sarjan, menyampaikan jumlah anggota paskibraka yang bertugas untuk pengibaran bendera di lapangan Desa Gerabak berjumlah 47 orang, terdiri dari 45 anggota dan dua pelatih.
"Dari 45 anggota yang kehilangan ada 25 orang dan 25 HP jenis android," katanya.
Sarjan memperkirakan, total kerugian mencapai Rp 30 juta.
Pihaknya akan rapat bersama orang tua anggota paskib untuk cari jalan keluar menyelesaikan masalah ini.
"Nak ngajak orang tuo musyawarah kalok sebatas anak paskib kan susah jugo," katanya.