Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Asian Games 2018

Deretan Hal Tak Terekspos di Balik Kemeriahan Asian Games 2018, Harga Tiket hingga Kematian 77 Orang

Beberapa hal tak terekspos yang ternyata menyimpan cerita di balik kemeriahan dan kemegahan perhelatan Asian Games 2018. Simak selengkapnya!

Penulis: Ignatia | Editor: Januar
Kolase Kompas, Nakita, Instagram/@asiangames2018
Ilustrasi momen Asian Games 2018 

TRIBUNJATIM.COM - Upacara pembukaan Asian Games 2018 sudah berlangsung tepat pada Sabtu (18/8/2018) lalu. 

Sehari setelah segenap rakyat Indonesia merayakan hari jadi negaranya, Pembukaan Asian Games pun ikut dilaksanakan.

Acara berhasil menarik perhatian semua masyarakat Indonesia dan juga dunia.

Kemeriahan hingga kemewahan disuguhi pada saat upacara dilakukan pada Sabtu kemarin.

Tak sedikit orang yang mengaku puas, dan sangat bangga dengan upaya Indonesia dan pemerintah tampil sebagai tuan rumah.

Sebagai perhelatan ajang olah raga terbesar se-Asia hal ini tentu harus dipersiapkan dengan begitu matang.

Ketika Video Jokowi Naik Moge di Opening Ceremony Asian Games 2018 Diubah Jadi Kamen Rider

Berbagai pujian pun mengalir baik dari warga dalam negeri maupun luar negeri.

Namun, semua buatan manusia tentu saja tidak ada yang sempurna.

Di balik kesuksesan acara semalam, ada beberapa hal yang terselip dan harus diketahui.

Dibalik Kemeriahan Asian Games 2018, 77 Orang Sengaja Ditembak Mati

Siapa sangka, di balik kesuksesan acara semalam ada terselip beberapa kisah kelam.

Seperti yang dilansir TribunJatim.com dari Kompas, Amnesty International Indonesia mencatat adanya beberapa orang yang mati.

Aparat kepolisian telah menembak mati lebih dari 70 orang dalam sebuah operasi.

Operasi tersebut untuk memberantas kejahatan jalanan di berbagai kota di seluruh Indonesia menjelang pelaksanaan Asian Games 2018.

Penembakan ini terjadi selama rentang waktu Januari dan Agustus 2018.

Korea Utara dan Korea Selatan menjadi satu kontingen di Asian Games 2018
Korea Utara dan Korea Selatan menjadi satu kontingen di Asian Games 2018 (Instagram @asiangames2018/Wikipedia)

Setidaknya ada 77 orang di berbagai wilayah di Indonesia yang ditembak mati, termasuk 31 orang di Jakarta dan Palembang tempat Asian Games 2018 akan diselenggarakan.

Usman Hamid selaku Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia mengatakan bahwa polisi menembak mati puluhan orang dengan akuntabilitas yang rendah.

“Beberapa bulan menjelang Asian Games, pihak berwenang berjanji meningkatkan keamanan masyarakat. Tapi, kami justru melihat polisi menembak mati puluhan orang dengan akuntabilitas yang rendah,” ujar Usman dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/8).

Selain itu Ia melihat bahwa angka-angka penembakan yang mengejutkan ini mengungkapkan pola penggunaan kekuatan polisi yang berlebihan, serta betapa lembaga keamanan secara konstan tak tersentuh hukum.

"Penyelenggaraan acara olah raga internasional tidak boleh mengorbankan hak asasi manusia. Tembak mati harus dihentikan dan semua kasus kematian harus diselidiki dengan cepat dan efektif," tegasnya.

Menurut pengakuan Usman, angka tembak mati mencapai puncaknya pada 3-12 Juli 2018.

Dimana dalam rentang waktu itu, 11 orang di Jakarta dan 3 orang di Palembang ditembak mati polisi sebagai bagian dari operasi pengamanan untuk mempersiapkan kota-kota penyelenggara Asian Games 2018.

Sebanyak 77 orang sengaja ditembak mati untuk keamanan pelaksaan Asian Games 2018 di Indonesia
Sebanyak 77 orang sengaja ditembak mati untuk keamanan pelaksaan Asian Games 2018 di Indonesia (Nakita)

"Di Jakarta, selain mereka yang dilaporkan tewas, ada 41 orang ditembak di kaki dan sekitar 700 dari 5000 orang yang ditangkap disangka melakukan tindak kriminal," ungkap Usman.

Walaupun kebijakan tersebut sempat menuai kritikan, tetapi Kapolri menegaskan kembali keputusannya pada 30 Juli bahwa aparat kepolisian tak ragu untuk menembak mati pelaku kriminal yang melawan petugas.

Jumlah orang yang tewas ditembak oleh polisi di Indonesia akibat kejahatan jalanan dari Januari hingga Agustus 2018 meningkat 64% dibandingkan periode yang sama pada 2017 yaitu 47%.

“Polisi jelas menerapkan kebijakan ‘tembak dulu dan bertanya belakangan’," ujar Usman.

Datang ke GBK, Berikut Potret Deretan Artis Indonesia Saat Nonton Opening Ceremony Asian Games 2018

Untuk itu, Usman meminta Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dan Komisi Kepolisian Nasional harus segera melakukan penyelidikan menyeluruh, tidak memihak, dan independen terhadap praktek tembak mati tersebut.

Semua yang dicurigai sebagai pelaku kejahatan harus dibawa ke pengadilan, tidak terkecuali mereka yang berada di dalam rantai komando.

Amnesty International juga menyerukan pihak berwenang Indonesia serta badan olahraga nasional dan internasional mengambil semua langkah yang diperlukan, untuk memastikan pelanggaran hak asasi manusia tidak terjadi karena Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018.

Ternyata Ini Sosok Stuntman Jokowi Saat Atraksi Naik Motor Opening Asian Games, Orang Thailand!

"Di bawah hukum hak asasi manusia internasional, Indonesia diwajibkan untuk selalu menghormati dan melindungi hak hidup setiap orang dan memiliki kewajiban untuk melakukan investigasi yang cepat, menyeluruh, dan efektif terhadap dugaan pelanggaran hak hidup," jelas Usman.

Penggunaan kekuatan mematikan yang disengaja seperti senjata api hanya dapat dilakukan sebagai upaya terakhir, dan hanya ketika tidak dapat dihindari untuk melindungi nyawa atau cedera berat.

Masalah penembakan yang dilakukan oleh polisi Indonesia ini pun telah banyak dimuat dan menjadi perhatian di berbagai media asing.

Fakta Harga Tiket Opening Ceremony Asian Games 2018 yang Ternyata Dijual Dalam Kode yang Sama

Kemeriahan yang terjadi dalam upacara Opening Ceremony kemarin dirasakan juga oleh warga Jakarta.

Beberapa di antara mereka diberi kesempatan datang langsung untuk melihat pagelaran besar tersebut.

rupanya ada cerita di balik opening ceremony Asian Games.

Fakta ini diungkap oleh seorang Youtuber bernama Kevin Hendrawan.

Seperti yang dikutip TribunJatim.com dari Tribun Jateng, YouTuber bernama Kevin ini ceritakan pengalamannya membeli tiket VIP seharga Rp 5 juta.

Youtuber Review Opening Ceremony Asian Games.
Youtuber Review Opening Ceremony Asian Games. (YouTube)

Alih-alih puas, Kevin justru kecewa karena pelayanan petugas tiket saat acara.

"Aku bukan marah sih tapi cuma kecewa," ungkap dia.

Tidak ada masalah saat menukar tiket.

Sorak sorai "Indonesia" bergema di sepanjang jalan menuju lokasi.

"Aku di sini bukan mau ngomongin show-nya karena show-nya bagus banget," kata Kevin.

"Yang terjadi adalah banyak sekali tiket, aku ga tahu ya, aku duduk di VIP," jelas dia.

Kevin tidak bermaksud untuk mempermasalahkan harga.

Via Vallen Tampil di Pembukaan Asian Games, Penampilannya Tuai Kritik, Soal Lipsync Ramai Dibahas

Meskipun Rp 5 juta tergolong mahal untuk sebuah tiket di Indonesia.

"Ini bukan mau ngomongin tentang duitnya atau gimana tapi harganya satu tiket Rp 5 juta, for me it's fine, tapi buat saya untuk sebuah tiket yang dijual di Indonesia cukup tinggi itu harganya," ungkap dia.

Kevin kemudian mulai membongkar apa yang sebenarnya terjadi, rupanya ada banyak nomor tiket yang sama.

"Pada saat itu kejadiannya adalah banyak tiket yang ter-duplicate," terang Kevin.

Ini berarti ada nomor tiket yang sama, begitu juga dengan tempat duduk yang sama persis.

"Jadi nomornya sama persis, tempat duduknya sama persis dan itu terjadi di kelas VIP," ujar dia.

Akibatnya, banyak penonton yang kebingungan mencari tempat duduk.

10 Momen Menarik di Opening Ceremony Asian Games 2018, Presiden Jokowi Sampai Ikut Berjoget

"Menurut logika aku, tiketnya lebih daripada jumlah kapasitas," kata Kevin.

"Otomastis kalau masuk 'lho kok tiketnya sama?' Yang dilakukan sama mas-masnya itu adalah kita dipindah. Misalnya aku dapat nomor 16, tiba-tiba ada orangnya, dipindah ke nomor 14, nomor 14 dateng, pindah lagi," ujar Kevin bercerita.

Bahkan ketika acara sudah dimulai, Kevin belum mendapat tempat duduk.

Pria yang merupakan pemenang L-Men of the Year 2014 itu mengatakan, dia sudah memesan tempat duduk untuk spot yang bagus.

"Dan di 49 itu kita supposedly dapat best spot, pemandangan terbaik jadi kalau dipindahin videonya berubah," ujar dia.

Ada 2 Atlet dari Negara Lain yang Bangga Membawa Bendera Indonesia

Segmen perkenalan beberapa kontingen negara yang menjadi peserta Asian Games 2018 sempat juga menjadi perhatian di media sosial.

Seperti yang dikutip TribunJatim.com dari Nakita, ada pemandangan menarik saat kontingen asal Afghanistan menjadi kontingen pertama yang memulai defile.

Dari 43 negara selain Indonesia, kontingen asal Jepang dan Suriah melakukan aksi yang menyita perhatian.

Pasalnya, kontingen Jepang dan Suriah tidak hanya mengibarkan bendera negaranya sendiri.

Scene Jokowi Naik Moge di Pembukaan Asian Games Curi Perhatian Dunia, Sampai Jadi Trending di Korea!

Kontingen asal Suriah
Kontingen asal Suriah (Nakita/YouTube)
Kontingen asal Jepang
Kontingen asal Jepang (Nakita/YouTube)

Selain kontingen Indonesia, para atlet dari kedua negara itu turut mengibarkan bendera Indonesia saat defile berlangsung.

Kebetulan Indonesia baru memperingati hari kemerdekaan ke-73 pada Jumat, 17 Agustus 2018.

Adapun Jepang memiliki histori dengan Indonesia pada masa pergerakan nasional dulu.

Aksi membawa bendera Indonesia dari kedua kontingen tersebut bisa mengundang simpati dari rakyat Indonesia.

Jelang Pembukaan Asian Games, Anggun Datang ke GBK Naik Ferrari Bareng Suami, Lihat Foto & Videonya!

Sumber:

Dibalik Kemeriahan Asian Games 2018, 77 Orang Sengaja Ditembak Mati

Hanya Atlet dari 2 Negara Ini yang Membawa Serta Bendera Indonesia di Pembukaan Asian Games 2018

Youtuber Ini Ungkap Fakta di Balik Pembukaan Asian Games 2018: Banyak Tiket Sama, Penonton Bingung

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved