Asian Games 2018
11 Fakta Baru Serda Rifki Karateka Peraih Medali Emas di Asian Games, Muntah Darah Seusai Ditendang
Raih medali emas, Serda Rifki ternyata sempat muntah darah karena ditendang. Apa yang sebenarnya terjadi?
Penulis: Januar AS | Editor: Yoni Iskandar
“Jadi, Rifki akan mendapatkan bonus Rp 2,5 miliar."
"Sebanyak Rp 1,5 miliar dari pemerintah, dan Rp 1 miliar dari Forki," ujar Gatot.
7. Keinginan terpuji
Namun di balik kesuksesan tersebut, Rifki ternyata menyimpan keinginan lain yang belum terwujud.
Rifki rupanya sangat ingin berangkat ke Tanah Suci untuk beribadah haji.
Bagi Rifki, karate adalah hobi yang menuai prestasi.
Sementara impiannya yang ingin segera ia wujudkan adalah menunaikan ibadah haji.
"Karena Allah itu nomor satu bagi saya. Allah selalu ada di hati saya dan saya selalu bersyukur untuk semuanya," tutur Rifki kepada Kompas.com.
Oleh karena itu, dengan hadiah bonus Asian Games 2018 berupa uang tunai sejumlah Rp 2,5 miliar yang akan diterimanya nanti, dia berencana untuk melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci.
Semoga terwujud ya, Rifki!
8. Sempat muntah darah
Serda Rifki Ardiansyah Arrosyiid, peraih medali emas karate kelas 60 kg lelaki pada Asian Games 2018 melewati perjuangan yang luar biasa.
Atlet yang juga jadi bagian TNI AD Kodam V Brawijaya Surabaya itu mengaku sempat cedera parah hingga dilarikan ke rumah sakit jelang pertandingan.
"3 hari sebelum tanding, saya cedera waktu latihan karena kena tendangan tumit pada rahang, sampai saya muntah darah," kata Rifki Ardiansyah, Kamis (30/8/2018).
Namun hal itu bisa ia lewati dengan baik.
Hasilnya ia bisa menaklukkan atlet asal Iran, Amir Mahdi Zadeh dengan skor 9-7 pada laga final.
"Tapi alhamdulillah saat tanding saya bisa jadi yang terbaik dan mendapat emas," ungkapnya yang banjir hadiah saat mendapat sambutan di Kodam V Brawijaya Surabaya.
Selain uang tunai puluhan juta rupiah dari Kodam V Brawijaya, Serda Rifki juga mendapat hadiah rumah pemberian dari REI Jatim.
9. Sang ibu akan diberangkatkan ibadah haji
Setibanya di Kodam V Brawijaya Surabaya sore tadi, Serda Rifki Ardiansyah disambut meriah seluruh keluarga besar TNI AD ini. Semua menyambut bangga pahlawan Kodam peraih emas Karate Olimpiade 2018.
Kalungan bunga dan medali emas semakin menambah bangga arek Simorukun, Kelurahan Simomulyo, Kecamatan Sukomanunggalini. Di atas mobil bak terbuka, Rifki diarak dan disambut hampir seluruh anggota TNI AD dan masyarakat.
Selain Rifki, anggota Kodam V Brawijaya lain yang juga berlaga di Asian Games, Sertu Atjong Tio Purwanto juga berada satu mobil dengan Rifki. Tapi rekan Rifki ini tak meraih medali.
Tampak dari atas mobil, Rifki terus melambaikan tangan dan bangga dengan sambutan meriah. Dia tampak menunduk haru bangga. Saat kamera media mengarahkan ke dirinya, medali emas Asian Games itu dia selipkan di mulutnya.
"Saya terharu sejak di Bandara Juanda sudah disambut meriah. Sampai di sini Panglima menyambut saya langsung. Saya bangga. Terimakasih semua," ucap Serda Rifki Ardiansyah usai mendapat ucapan selamat khusus dari Panglima Kodam V Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman.
Persis di samping Peraih emas Asian Games itu, Ibunda Dwi Harni juga tampak terharu mendampingi putra pertamanya itu.
Serda Rifki Ardiansyah anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Surya-Dwi. Rifki bernazar jika mendapat emas akan memberangkatkan haji kedua orang tuanya.
Setiap atlet Asian Games yang meraih emas behak atas bonus Rp 1,5 miliar.
"Kami mau dinaikkan haji. Kami bersyukur. Alhamdulilah terima kasih atas dukung Pak Pangdam. Kami tetap minta Rifki meningkatkan prestasinya. Jangan sombong," pesan Dwi.
Pangdam V Brawijaya Arif sengaja menyambut prajuritnya itu untuk memberi apresiasi bagi yang berprestasi.
"Dia mengharumkan bangsa. Ini momen berharga bagi keluarga besar Kodam V Brawijaya. Kami akan belikan rumah untuk Rifki," kata Arif.
10. Pernah Jadi Da'i Kecil yang Minta Bundanya Berhijab, Nyaris Tak Ikut Asian Games 2018
Begitu tiba di Kodam V Brawijaya, Serda Rifki Ardiansyah banyak meladeni foto bersama. Dengan latar belakang logo Kodam V Brawijaya, para pejabat TNI AD itu mengabadikan momen bersama pahlawan Asian Games peraih emas dari Surabaya ini.
Bahkan saat tiba di areal Makodam, Banyak prajurit TNI AD perempuan dan para PNS perempuan di Kodam V Brawijaya terkesan dengan sosok Rifki. Kalem dan bersahaja.
"Areke ganteng," reaksi mereka sambil mengarahkan kamera HP ke arah Rifki.
Selain Penglima Kodam V Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman, Plt Sekdaprov Jatim mewakili Gubernur Jatim Pakde Karwo, orang tua Rifki, dan prajurit Kodam juga ikut setia menanti kedatangan putranya.
Sebenarnya atlet Karate Asian Games itu harus menunggu hingga penutupan Asian Games. Begitu tiba di Bandara Juanda, Arak-Arakan dengan Patwal sudah menanti saat Rifki keluar dari pintu tol Juanda.
Dia langsung diarak bersama ratusan prajurit dan kendaraan tempur termasuk panser. Orangtua Rifki, Surya Kencana dan Dwi Harni Rochmani bersama adiknya Resti Adiyani menjadi saksi saat anak sulungnya disambut bak pahlawan.
Saat ditemui, Ibunda Rifki, Dwi tak menduga bahwa putranya akan menjadi pahlawan bagi bangsa Indonesia di Asian Games. Apalagi putranya itu memilih menekuni olahraga karate.
"Saya masih ingat kalau anak saya masih kelas 2 SD memang kerap berantem. Tapi karena pendiam, anak saya dienggo kalahan. Akhirnya memutuskan ikut karate," kenang Dwi yang ibu rumah tangga.
Ayahnya yang teknisi listrik mendukung penuh putranya masuk karate. Namun mereka minta kalau memang menekuni karate harus maksimal.
Harus berprestasi. Orang tua akan mendukung penuh. Karena dorong inilah, Rifki kerap menjuarai setiap kejuaraan karate tingkat lokal hingga nasional.
Namun pengetahuan Rifki di bidang agama yang menonjol sempat dijadikan wakil da'i kecil saat duduk di bangku SD. Padahal saat itu dia masih kelas 3. Bukan kakak-kakak kelasnya yang mewakili sekolahnya dalam Pildacil.
"Waktu itu saya sampai diingatkan Rifki. Kalau saya tidak pakai hijab nanti tidak masuk surga. Sejak saat itu saya memakai jilbab," ucap Dwi.
Kini orang tua kembali mendorong Rifki untuk makin berprestasi. Sebab saat ini, Rifki akan kembali fokus pada pemusatan latihan lagi di Pelatnas untuk proyeksi Olimpiade.
"Alhamdulilah mendapat dukungan penuh dari Kodam V Brawijaya. Saya harus membagi tugas sebagai prajurit TNI AL dan atlet," kata Rifki.
Rifki sendiri nyaris tidak bisa tampil dalam Asian Games karate itu. Diawali saat kejuaraan Dunia di Ukrajiana, dia cidera pangkal paha. Namun pelatih melihat ada kemampuan khusus yang dimiliki Rifki.
Sembuh Hingga akhirnya tetap masuk atlet Asian Games. Bahkan Tiga Hari menjelang tanding, Rifki mengalami cedera serius pada tumit. Bahkan hingga muntah derah. Dia sempat dilarikan ke RS.
"Saya berdoa bisa pulih dan membaik. Akhirnya bisa tampil di penyisihan hingga final. Selama ini saya bekerja keras agar saat Asian Games berprestasi maksimal. Sebagaimana pesan orangtua," ucap Rifki.
Rifki pun bangkit dan makin terpacu. Saat penyisihan melawa Thailand dimenanginya. Kemudian ketemu lawan China juga disudahi untuk kemenangan Rifki. Kemudian bertemu Hongkong Malaysia hingga final menambangkan lawan kuat atlet dari Iran.
11. Data diri
Begitu tiba di Kodam V Brawijaya Surabaya, Serda Rifki Ardiansyah banyak meladeni foto bersama.
Dengan latar belakang logo Kodam V Brawijaya, para pejabat TNI AD itu mengabadikan momen bersama pahlawan Asian Games 2018 peraih emas dari Surabaya ini.
Bahkan saat tiba di areal Makodam, Banyak prajurit TNI AD perempuan dan para PNS perempuan di Kodam V Brawijaya terkesan dengan sosok Rifki. Kalem dan bersahaja.
Inilah Biografi peraih medali emas di cabang karate :
Nama : Rifki Adiansyah
Orang tua: Surya Kencana dan
Dwi Harni Rochmani
Adik: Resti Adiyani
Pangkat Sersan Dua (Serda) di Satuan Babanmin 2 Pokbanmin Jasdam V/Brawijaya.
Tinggal di Kampung Simorukun, Kelurahan Simomulyo, Kecamatan Sukomanunggal
1. Lahir 24 Desember 1997
2. SDN 1 Sawahan
3. SMPN 4 Surabaya
4. SMAN 7 Surabaya
5. 2016 Diterima di Bintara TNI AD melalui jalur prestasi bidang olahraga Karate.
Prestasi:
- Seleksi Nasional Karate tahap Pertama proyeksi Asian Games raih Perunggu
- Seleksi tahap kedua perak
- Seleksi terakhir raih emas
- Kejuaraan dunia di Mesir kalah lawan Jepang namun masih dipercaya untuk atlet Asian Games
- Asian Games 2018 nomor 60 Kg emas
- Sea Games Malaysia nomor beregu perunggu
- Piala panglima TNI 2017 emas
- Piala Mendagri 2017 emas