Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Asian Games 2018

Mengintip Transformasi Pesilat Hanifan Yudani dari Bayi Sampai Ajak Jokowi-Prabowo Berpelukan

Hanifan Yudani Kusumah membuat heboh setelah mengajak Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto berpelukan saat dirinya meraih emas Asian Games 2018.

Editor: Pipin Tri Anjani
Kolase YouTube/Surya Citra Televisi (SCTV) dan Warta Kota/Anggie Lianda Putri
Jokowi dan Prabowo dipeluk atlet pencak silat Hanifan (kiri). 

Di akun instagramnya @hanifan.yk, Hanifan Yudani kelihatan cukup banyak berbagi tentang kehidupan dan perjuangannya berlatih pencak silat.

Foto-foto transformasi tubuhnya mulai dari bayi pun terselip di antara ratusan foto di akun instagramnya @hanifan.yk. 

Inilah transformasi tubuh Hanifan Yudani mulai dari bayi sampai akhirnya membuat heboh bangsa ini dengan mengajak Jokowi dan Prabowo Subianto berpelukan. 

1. Bayi

Inilah foto Hanifan Yudani Kusumah semasa bayi.Imut sekali ternyata. Padahal sesudah besar jadi garang di pertandingan.
Inilah foto Hanifan Yudani Kusumah semasa bayi.Imut sekali ternyata. Padahal sesudah besar jadi garang di pertandingan. (instagram @hanifan.yk)

Ya, ini adalah foto Hanifan Yudani semasa bayi tahun 1997.Sangat imut dan lucu. Namun ketika besar dia jadi garang di pertandingan.

Profil Pesilat Hanifan Yudani Kusumah, Peraih Medali Emas Asian Games 2018 yang Peluk Jokowi-Prabowo

2. Sekolah Dasar

Hanifan Yudani saat diajar berenang oleh sang kakak.
Hanifan Yudani saat diajar berenang oleh sang kakak. (instagram @hanifan.yk)

Foto ini diposting Hanifan Yudani saat kangen dengan sang kakak di akun instagramnya.

@hanifan.yk menulis 'Kasih sayang seorang kaka kepada adik nya , apapun dia lakukan untuk selalu bikin hati adik nya seneng ,meski dia keras dia galak sangat galak pada jaman itu ,namun semua ada magsud tujuan untuk sang adik , seorang kaka yang ingin adik nya lebih baik dari seorang kakanya , Alhamdulillah hasil didikannya berhasil membuat saya seperti ini dan saat ini , terimakasih @uciha_sasule selalu ada setiap saat dalam kondisi apapun terimakasih telah mendidik adik mu ini dengan sangat baik dengan cara yang positif. miss you brother'. 

Hanifan Yudani Kusumah yang semasa kecil ternyata sudah kerap kali datang ke padepokan Pencak Silat di TMII,Jakarta Timur. (instagram @hanifan.yk)
Hanifan Yudani Kusumah yang semasa kecil ternyata sudah kerap kali datang ke padepokan Pencak Silat di TMII,Jakarta Timur. (instagram @hanifan.yk) ()

Sederet Fakta Hanifan, Atlet di Pelukan Jokowi & Prabowo: Sikap Nasionalis hingga Asal Usul Keluarga

3. SMP

Hanifan tahun 2011 (instagram @hanifan.yk)
Hanifan tahun 2011 (instagram @hanifan.yk) ()

Foto ini diambil tahun 2011, dan diposting Hanifan di akun instagramnya dengan keterangan 'First make history
Throwback 2011'.

Usia Hanifan Yudani saat foto ini diambil berarti baru 14 tahun alias masih duduk di bangku SMP.

Hanifan Yudani Kusumah saat menjadi juara nasional remaja tahun 2013 (instagram @hanifan.yk)
Hanifan Yudani Kusumah saat menjadi juara nasional remaja tahun 2013 (instagram @hanifan.yk) ()

Terasa hingga ke Palestina, Momen Pelukan Jokowi-Prabowo Turut Diperagakan Anak-anak di Jalur Gaza

Foto ini memiliki kenangan manis yang ia tuliskan di akun instagramnya dengan panjang lebar. 

Sebab Hanifan sebenarnya tak menyangka bakal menjadi juara nasional remaja ketika itu. 

Inilah cerita Hanifan sesuai yang ia tulis di akun instagramnya @hanifan.yk : 

KEJURNAS REMAJA SOLO 2013 
Pertama kali juara nasional remaja,awalnya saya hanya peran pengganti salah satu orang atlit PPLP Jabar untuk bertanding di kejurnas ini, pikiran saya di kesempatan emas ini hanya berfikir "SAYA PESILAT KAMPUNG (non pplp),ingin merasakan melawan dan bertekad mengalahkan atlit elit PPLP & RAGUNAN yg setiap hari latihan dgn program bagus,sedangkan saya ala kadar Nya yg berlatih di kampung hanya menggunakan program jaman dahulu yg Papah saya ajarkan, saya berfikir dan bertindak untuk mengalahkan mereka yg pengalaman Nya jauh di banding saya yg anak baru nongol, akhirnya berkat mental dan tekad juara 1 saya raih, dengan sangat senang bisa mengalahkan mereka dan mempermalukan mereka di arena gelanggang, jadi kesimpulannya "jangan pernah takut dgn atlit binaan belum tentu atlit binaan mental Nya seperti atlit kampung, percuma tehnik mereka lengkap tapi mental Nya tak seimbang, cukup satu tehnik namun juara dan mental seimbang dengan satu tehnik yg kita memiliki"
Semangat buat pesilat asli kampung jangan pernah lelah dalam berjuang "Salam pesilat asli kampung"

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved