Rupiah Melemah Tak Mengurangi Minat Masyarakat Liburan ke Luar Negeri, Simak Penjelasan Dosen Unair

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Arie Noer Rachmawati

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tren melemahnya nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) ternyata tidak mengurangi minat masyarakat Indonesia untuk berwisata ke luar negeri.

Hal ini dikatakan oleh Ketua Program Studi D3 Manajemen Pemasaran sekaligus Dosen D3 Kepariwisataan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Edwin Fiatiano.

Edwin menjelaskan, melemahnya rupiah bukan menjadi perhatian ketika liburan ke luar negeri.

Menurutnya, hal terpenting ketika melancong ke luar negeri adalah harga paket wisata yang ditawarkan sesuai budget klien.

"Yang penting price list-nya masih masuk budget atau nggak. Kalau masih masuk oke, kalau nggak ya nggak. Soal kurs nggak begitu penting," terangnya, Rabu (12/9/2018).

• Bocoran Film Baru Raffi Ahmad yang Dimainkan Nagita Slavina dan Ayu Ting Ting, Lihat Adegannya!

Edwin menambahkan, justru harga tiket pesawatlah yang akan sangat mempengaruhi tren liburan ke luar negeri masyarakat.

Sebab, untuk biaya hidup atau memenuhi kebutuhan selama di negeri orang, para pelancong telah memprediksi dan memperhitungkannya dengan matang.

"Tinggi rendahnya minat masyarakat untuk liburan ke luar negeri itu kuncinya ada di harga tiket saja, selanjutnya conditionaI," tuturnya.

• Alasan Sakit, Dimas Kanjeng Batal Pamer Keahlian Keluarkan Makanan dari Jubahnya di Depan Hakim

Di zaman sekarang, lanjut Edwin, teknologi informasi sudah semakin canggih sehingga dengan kemudahan mengakses informasi dari berbagai penjuru dunia, para calon pelancong sudah dapat memperhitungkan budget yang dimiliki untuk disesuaikan dengan kebutuhan atau pun destinasi tujuan mereka.

"Di sisi lain, banyak travel agent yang saat ini juga berlomba-lomba menawarkan promo paket liburan. Promo-promo ini juga akan mendongkrak minat masyarakat untuk pergi liburan," pungkasnya.