Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

7 Fakta Baru Kasus Rumah Tak Ada Akses Jalan, Pembelaan Tetangga hingga Ingin Dibawa ke Ranah Hukum

Kasus rumah 'terjebak' yang dialami Pak Eko memang menggelitik akal dan nurani masyarakat. Begini fakta terbaru kasus yang semakin pelik itu.

Penulis: Ignatia | Editor: Dwi Prastika
kolase Kompas.com
Kasus rumah Pak Eko 

"Alternatifnya Bu Rohanda itu, makanya kita akan musyawarah dengan RT, RW setempat jadi tidak serta merta harus hari ini,” jelas Taufik.

Sementara itu, menurut Rahmat, tetangga Eko yang juga pemilik rumah di sebelah barat rumah Eko ini memiliki gang.

Viral Video Pembeli Lukai Kepala Karyawan Warung Pakai Alat Makan, Berawal Cekcok, Ini Kronologinya

Hanya saja gang tersebut kini sudah dibangun sebuah rumah milik tetangga Eko lainnya.

“Kita bicara bukti bahwa rumah Eko itu ada gang. Eko itu mengklaim yang gang itu. Nah, yang gang itu sudah dibangun, sedang tanah kami jauh. Di berita (disebutkan) bahwa kami memblokade, padahal gangnya ini ada, tapi bukan yang saya (rumah),” kata Rahmat.

4. Cerita Versi Tetangga Eko yang Disebut Memblokade Jalan

Rahmat, tetangga Eko Purnomo yang dituding memblokade rumah Eko itu sempat menyampaikan cerita versinya.

Jauh sebelum rumah miliknya dibangun, Rahmat sempat menawari sebagian tanah miliknya untuk dibeli Eko sebagai akses jalan menuju rumahnya.

Namun tawaran itu ditolak lantaran Eko tidak memiliki dana yang cukup.

Rumah Eko Purnomo, warga Kota Bandung
Rumah Eko Purnomo, warga Kota Bandung (Kompas.com)

“Jauh sebelum membangun silakan untuk membeli tanah kami satu tumbak ke belakang. Tapi waktu itu Pak Eko merasa keberatan, dananya kurang jadi membeli ke belakang yang lebih pendek, asumsi kami ke Pak Yana,” katanya.

Sementara Eko sendiri, lanjutnya, menuntut ingin dibukakan jalan, sedangkan gang jalan menuju rumah Eko sudah dibangun rumah.

“Jadi pak Eko tertutup (jalannya). Rumah yang menutup gang ini diharapkan memberikan akses karena lebih dekat,” jelasnya.

5. Rahmat Keberatan

Ketika membangun rumah, Rahmat mengaku sudah membuatkan pintu darurat di belakang rumahnya.

Tetapi, pintu itu dimaksudkan untuk pintu akses darurat saja bagi Eko.

“Karena hanya kemanusiaan saja apabila terjadi sesuatu di rumah Eko mau gimana. Waktu itu juga Eko mau masuk ke dalam ambil barang silakan. Itu rasa kemanusiaan kami. Karena waktu itu Pak Eko tidak bisa membeli karena terlalu panjang, jadi mau beli ke belakang beberapa meter,” jelasnya seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (13/9/2018).

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved